Posts

Mengapa Rezeki Kita Tertunda?

Image
KITA TAHU, TAPI SAYANG … Mungkin ada diantara anda yang merasa kok rezekiku selalu tertunda? Kok sepertinya rezekiku ogah-ogahan datangnya. Padahal aku gak pernah ninggalin sholat. Selalu mengusahakan diri beramal saleh. Allah tak akan pernah menganiaya hamba-hambaNya. Allah demikian sayangnya pada kita sehingga  tidak ingin menyusahkan kita. Kalo akhirnya toh ternyata kita susah artinya kita sendiri yang bikin susah diri. Kita sih pengen rezeki kita segera datangnya gak pake lama dan gak pake ditunda tapi giliran panggilan Allah kita suka lama dan menunda- nunda, kalo perlu last minute alias di waktu-waktu terakhir. (baca : keberkahan rezeki dicabut karena meremehkan shalat ) Kita sih doyannya belajar dan tau fadhilat atau keistimewaan amalan-amalan tertentu tapi sayangnya kita sekedar tahu tapi ogah dilakukan.. Kita mengetahui, bahwa pahala dua raka’at Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang, hari berganti hari berlalu begitu saja tanpa kita melakukan s

Membunuh Kesombongan

Image
KESOMBONGAN MEMBINASAKAN.    Seorang pria yang sedang bertamu di rumah sang Kyai tertegun keheranan. Dia melihat sang Kyai sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih. Pria itu bertanya: “ Apa yang sedang Anda lakukan pak Kiyai ?”. Pak Kyai menjawab: “Tadi saya kedatangan tamu yang meminta nasehat. Saya berikan banyak nasehat yang bermanfaat. Namun, setelah tamu itu pulang saya MERASA jadi orang hebat. Kesombongan saya mulai muncul, karena itu, saya lakukan PEKERJAAN INI untuk membunuh perasaan SOMBONG.” SOMBONG adalah PENYAKIT yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat PERTAMA: SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR MATERI, di mana kita merasa: ~ Lebih KAYA, ~ Lebih RUPAWAN, ~ Lebih TERHORMAT dari orang lain. Di tingkat ke~dua: SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KECERDASAN, kita merasa: ~ Lebih PINTAR, ~ Lebih KOMPETEN yg PALING BENAR, dan ~ Lebih BERWAWASAN dibandingkan orang lain. Di t

Kebahagiaan Sejati Bukan Lewat Materi.

Image
Pesan Almarhum Bob Sadino untuk kita.....   Kawan... Disaat kita memakai jam tangan seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-, kedua jam itu menunjukkan waktu yang sama. Ketika kita membawa tas atau dompet seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-, keduanya sama2 dapat membantumu membawa sebagian barang/uang. Waktu kita tinggal di rumah seluas 50 m2 atau 5.000 m2, kesepian yg kita alami tetaplah sama. Ketika kita terbang dengan first class atau economy class , maka saat pesawat terbang jatuh maka kita pun ikut jatuh. ( Artinya...bukan bendanya yang penting bagi kita, toh fungsinya tetap sama. Yang membedakannya adalah perasaan kita saat menggunakannya. Padahal perasaan itu bisa di manipulasi. Jika kita ingin merasa bahagia benda yang sederhana pun bisa membuat kita bahagia, stelannya ada di pikiran kita ) Kawan... Kebahagiaan sejati bukan datang dari harta duniawi maupun rezeki yang banyak jumlahnya. Rezeki berlimpah bukan jaminan kebahagiaan . ( Karena sejati

Inilah Ironi Kehidupan

Image
PEMBELAJARAN LEWAT KEBUN BINATANG.      Saya lagi semangat bercerita yang berurusan dengan binatang. Tulisan yang lalu saya membahas tentang monyet . Sekarang tulisan ini membahas tentang kebun binatang.. Pada suatu masa ada seorang yang suka sekali dengan binatang sehingga mengoleksi beberapa binatang peliharaan. Sehingga suatu ketika koleksinya semakin banyak dan binatangnya terus berkembang biak sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit. Mulailah dia memutar otak mencari cara bagaimana menyelamatkan binatang peliharaannya itu. Sampai diapun memikirkan untuk membuka bisnis kebun binatang.  (baca : bagaimana menjalankan usaha agar terus mendatangkan rezeki? ) Di pintu masuknya, dia menulis  karcis masuk, Rp 100.000/orang. Dipikirnya itu adalah harga yang pantas untuk masuk menikmati koleksinya tersebut. Tapi ditunggu seharian tak ada satu orangpun yang mau masuk membeli karcis..... Karena beberapa lama  tidak ada pengunjung maka harga ticketpun ia  turunk

Mengapa Kita Tetap Miskin?

Image
Cerita Yang Membuka Mata.    Cerita yang bisa saja fiktif tapi membuka mata kita, analogi yang layak untuk dipertimbangkan. Konon suatu hari di sebuah desa, seorang yang kaya raya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp. 50,000,- per ekor. Padahal monyet disana sama sekali tak ada harganya karena jumlahnya yang banyak dan kerap dianggap sebagai hama pemakan tanaman buah-buahan. Otak bisnis para penduduk desa mulai jalan. Mereka yang menyadari bahwa banyak monyet di sekitar desa pun kemudian mulai masuk hutan dan menangkapinya satu persatu. Kemudian si Orang Kaya membeli ribuan ekor monyet dengan harga Rp 50,000,- . Karena penangkapan secara besar-besaran akhirnya monyet-monyet menjadi langka dan semakin sulit dicari, penduduk desa pun menghentikan usahanya untuk menangkapi monyet-monyet tersebut.. Si Orang Kaya kemudian pergi melakukan perjalanan bisnis dan kesibukan urusan monyet untuk sementara mereda. baca juga : Kok gak kaya-kaya? Setelah kembali si O

Merasa Cukup Dengan Yang Halal

Image
MENGAPA SUAMI BOSAN PADA ISTRINYA?   Siapa sih yang tidak ingin bahagia hidup perkawinannya? Semua orang ingin memiliki perkawinan yang indah, mesra dan langgeng. Perkawinan yang langgeng itu rezeki demikian juga dengan isteri salihah (baca : mengapa isteri itu rezeki bagi suaminya? ). Berikut ini cerita yang sering terjadi pada orang-orang di sekitar kita dan bisa jadi pada pasangan hidup kita sendiri.. Cerita yang bisa jadi pelajaran buat kita semua.  Ada seorang lelaki berkata kepada seorang syekh: " Dulu, sebelum menikah, aku melihat istriku begitu indah, tiada duanya di dunia ini. Ketika aku melamarnya, ternyata ada banyak wanita yang seindah dia. Ketika aku menikahinya, aku mulai merasa bahwa ada banyak wanita yang lebih cantik darinya. Sekarang, setelah hampir sepuluh tahun kami menikah, aku merasa bahwa semua wanita lebih menarik daripada istriku ." Syekh itu menjawab: " Apakah engkau tahu, ada yang jauh lebih parah dari yang kau alami saat ini?&q

Sombong Akan Amalan

Image
Penilaian yang Salah... Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak. Kemudian Hasan berbisik dalam hati, " Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia seperti aku !". Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi terus terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas. Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan. Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata, " Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang ". Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya, " Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping