Posts

Cerita tentang Passion

Image
ARTIKEL KE 779 PASSION.. Bismillah.... Semoga Senantiasa indah..apa yang kita usahakan. Rezeki yang kita cari setiap hari.. Tanpa kenal lelah dan letih.. Bersimbah peluh menjemput rezeki yang berkah yang disediakan oleh Allah di bumiNya yang luas ini. Meski lelah janganlah menyerah.. Saya pun menemukan passion pada menggambar di usia 40-an (lukisan saya meraih juara kedua pada lomba lukis antar mahasiswa Internasional, April 2018) Belajar sukses dunia ala pengusaha terkenal Warren Buffet pun tak ada ruginya. Kunci sukses yang pertama menurut Warren Buffet adalah *Find Your Passion*. Menemukan sebuah passion juga tidak semudah membalikkan tangan. Perlu waktu dan perenungan yang mendalam. Passion adalah gabungan hobi dan kemampuan. Jika hobinya menulis dan ditopang kemampuan untuk merangkai kata dalam sebuah tulisan yang dimengerti orang lain berarti punya passion di bidang menulis. Itulah cikal bakal blog lancarrezeki.blogspot.com  ini yang dimulai tahun 2015 sil

Cikal Bakal Masalah Karena Tak Biasa Antri

Image
ARTIKEL KE 778 MENGAPA GURU DI NEGARA MAJU LEBIH KHAWATIR JIKA MURIDNYA TIDAK BISA MENGANTRI DARIPADA TIDAK BISA MATEMATIKA ?   INILAH JAWABANNYA : Seorang guru   di Australia pernah berkata : “Kami tidak terlalu khawatir anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika”. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.” Saya tanya "kenapa begitu?” Jawabnya : 1. Karena kita hanya perlu melatih anak tiga bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga dua belas tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri. 2. Karena tidak semua anak kelak menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian anak mungkin jadi penari, atlet, musisi, pelukis, dan profesi lainnya. 3. Karena semua murid sekolah pasti lebih membutuhkan pelajaran Etika Moral dan ilmu berbagi dengan orang lain saat dewasa kelak. Antri mengurus paspor di Kantor Imigrasi Mak

Sedekah Ala Ottoman

Image
ARTIKEL KE 777    Sedekah Ala Ottoman   Sejak era Imperium Usmaniyah,ada sebuah tradisi dan praktik muamalah yang bertahan selama berabad-abad dan memiliki nilai historis terhadap apa yang selama ini kita sebut praktik Ekonomi Islam Para bangsawan Usmani baik dari kalangan Istana Topkapi atau para saudagar apabila hendak menunaikan ZISWAF nya,mereka mengunjungi Åžehzade Camii atau Mihrimah Camii dan mereka memasukkan tangan mereka yg berisi kepingan emas ke dalam sebuah batu yang memiliki dua corong. corong lain nya digunakan org fakir apabila membutuhkan untuk mengambil uang emas itu. Dan kotak Batu untuk amal sedekah itu bernama Sadaka Tas (baca : Kembalikan aku ke dunia, aku mau bersedekah ) Cara kedua para bangsawan Usmani masuk ke pusat perbelanjaan dan pasar-pasar di sekitar Istanbul lalu meminta kepada para pemilik toko atau kedai tuk menyerahkan buku daftar hutang para pelanggan mereka lalu melunasi semua nya tanpa menyebut nama atau alamat dan mengatakan " di

Menjaga Mutiara dari Kepunahan

Image
ARTIKEL KE 776   10 mutiara yang bakal hilang   Sewaktu Rasululloh SAW sakit, terlontar satu pertanyaan kepada malaikat Jibril as :  "Wahai Jibril... apakah kamu akan turun ke bumi setelah aku tiada...? Malaikat jibril menjawab : " Masih Ya Rasululloh, aku akan turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup sepeninggal diri engkau. " Rasululloh saw bertanya lagi : “ Mutiara apakah yang akan kamu ambil...?" Malaikat Jibril as jawab : "Mutiara pertama yang akan aku ambil dari muka bumi  adalah : *BARAKAH* (Keberkahan)". Waspadalah jika hidup jauh dari berkah , bisa jadi mutiara telah diambil.  "Mutiara Kedua adalah : *RASA CINTA* (Mahabbah) yang bersemayam dihati manusia.."  "Mutiara Ketiga adalah : *RASA KASIH SAYANG* di antara keluarga (kasih sayang diantara keluarga semakin menipis)." "Mutiara ke empat adalah : *KEADILAN* di hati para pemimpin." "Mutiara Kelima adalah : *RASA MALU* yang ad

Dahulukan Shalat atau yang lain?

Image
ARTIKEL KE 775   DAHULUKAN SHALAT APA YANG LAIN...? Ini adalah kebiasaan kita yang sadar ataupun tidak berimplikasi pada kualitas ibadah pada Sang Maha Pemberi Rezeki. Sebelum subuh sudah berangkat ke kantor..., alasannya jelas...takut terjebak macet yang berimplikasi telat tiba di kantor, telat check clock, uang tunjangan kena potong sesuai lama keterlambatan.. Uang bulanan jadi berkurang karenanya.. rezeki jadi tak sesuai harapan (jumlahnya). Setelah isya baru pulang dari kantor..., alasannya jelas, kerjaan banyak dan harus berjibaku dengan kendaraan lainnya menerobos kemacetan kota besar. Tiba di rumah udah capek banget..gak bisa ngapa-ngapain lagi, tinggal tidur... Habis waktu di jalan.. Dzuhur...terjepit waktu istirahat kantor..., yang harus dibagi antara makan, tidur siang sejenak dan shalat.. Terburu-buru karena mengejar jam check clock siang. Dhuhurnya jadi apa adanya dan tak berkualitas. Tak ada lagi duduk zikir dan memperbaiki kualitas doa , memperbaiki

Yang Aku Takut

Image
ARTIKEL KE 774   RENUNGAN HARI INI ..... _Yang aku takut_ hatiku kian menggeras dan sulit menerima nasehat namun sangat pandai menasehati. *_Yang aku takut_* aku merasa paling benar sehingga merendahkan yang lain*. (baca : move on lah pada Allah SWT ) *_Yang aku takut_* egoku terlalu tinggi hingga merasa paling baik diantara yang lain*. *_Yang aku takut_* aku lupa bercermin  namun ibuk berprasangka buruk kepada yang lain*. *_Yang aku takut_* ilmuku akan membuatku  menjadi sombong memandang yang berbeda denganku*. (baca : membunuh ksombongan ) *_Yang aku takut_* lidahku makin lincah membicarakan aib saudaraku namun lupa dengan aibku yang menggunung dan tak sanggup kubenahi_. *_Yang aku takut aku hanya hebat dalam berkata namun buruk dalam bertindak *_Yang aku takut_* aku hanya pintar dalam berdakwah namun sulit untuk mentaati *_Yang aku takut_* aku hanya cerdas dalam mengkritik namun lemah dalam mengkoreksi diri sendiri_* (baca : betulkah

Mati Sebelum Waktunya

Image
ARTIKEL KE 773   MATI SEBELUM WAKTUNYA Kita mengalami kematian bukan hanya saat ruh melepas dari jasad. Bukan hanya saat jasad terkulai tanpa daya dan upaya... Kita sesungguhnya telah mati: Saat hari-hari dunia kita tak ada yang berubah. Saat harimu detik ini sama saja dengan kemarin. Ketika engkau esok hari, tidak ada bedanya dengan engkau hari ini. (baca : lahir dan mati itu serupa ) Kita sesungguhnya telah mati: Saat kita berhenti menjadi lebih baik. Saat tidak ada yang bertambah dalam hidupmu: Selain umur dan berat badanmu! Ibrahim al-Harby bertutur tentang gurunya, Imam Ahmad bin Hanbal –rahimahuLlah-: “Aku telah menyertainya selama 20 tahun, melintasi siang dan malam, melewati musim panas dan dingin, Dan selalu saja aku temui ia hari ini lebih baik dari hari yang kemarin...” Duhai, betapa bercahayanya hidup itu! Grafik kebaikannya terus membubung tinggi di perjalanan 20 tahun yang indah... (baca : penyeru kebaikan itu berat ) Bagaimana