Posts

Bedanya Aku Sama Ibuku

Image
ARTIKEL KE 855   Beda : "AKU" dan "IBUku"   Sepeninggal ayahku yang berpulang ke haribaan Ilahi Rabbi, September tahun kemarin, ibuku berusaha tabah dan tegar. Meski ku tahu perasaannya jadi hampa tanpa kekasih sejatinya... Ngomong-ngomong soal ibu, beliau itu sangat  luar biasa, dia sangat berbeda denganku. Setiap jumpa dan kemudian berpisah lagi entah karena kembali ke Makassar atau balik ke Taiwan, beliau selalu berkata "maaf ibu tidak bisa memberi apa-apa kecuali doa. " Ucapan ini terkadang menamparku. Ibuku yang sudah begitu banyak memberi pengorbanan, perhatian dan rasa cinta yang tiada tara sejak kecilku sampai sekarang, masih berkata "maaf ibu tidak bisa memberi apa-apa. " baca: tak ada kata pensiun menjadi orang tua Sementara aku hanya cium tangan, memberi rupiah yang tak lebih dari 10 persen penghasilanku sudah merasa menjadi anak yang berbakti. Ibuku tak merasa berbuat  banyak   untukku padahal kebaikannya padaku ama

Kalo Bisa Beli Kenapa Mesti Minta Gratisan?

Image
ARTIKEL KE 854   Mental MISKIN Jiwa PENGEMIS   Gratisan? Siapa yang gak suka... Semua orang suka ditraktir, dikasi oleh-oleh , dibeliin barang, hadiah, kado, pemberian, lungsuran apapun sebutannya yang penting gak ngeluarin duit buat mendapatkannya itu rasanya happy... Bahkan untuk promo beli 1 gratis 1 atau bahkan produk yang tulisannya isi 20% lebih banyak cukup menggembirakan kita. Karena merasa memperoleh lebih dari  mengeluarkan  jumlah  uang yang sama.. Seseorang yang pernah  tinggal di Australia bercerita tentang pengalamannya,...yang mungkin bisa jadi pelajaran buat kita. Suatu sore, sesudah menikmati secangkir capucino di di sebuah Café yang konon capucino-nya paling enak seantero Australia, dia mampir ke toko roti yang sudah hampir tutup. Membeli sebatang roti kismis dan minta kepada si mbak penjaga toko roti, untuk dipotongkan, sehingga saat tiba rumah gampang, tinggal comot dan makan. Selesai dipotong dan dibungkus rapi, lalu diserahkan kepadanya. Dan

Alam Tak Pernah Salah

Image
ARTIKEL KE 853   Jangan Menyalahkan Alam!   Masih lanjutan dari tulisan saya di awal bulan Oktober ini mengenai bencana yang terus menerus menimpa negara kita. Mengapa bencana datang?  Apakah benar alam telah bosan melihat tingkah kita yang penuh salah dan dosa sebagaimana syair dari salah satu lagu Ebiet G Ade? Indonesiaku sayang, Indonesiaku malang. Negeri yang kaya, gemah ripah loh jinawi, jumlah penduduk muslimnya paling besar di seluruh dunia tapi terus didera masalah...Kekeringan yang tak kunjung hilang, krisis yang semakin eksis, bencana yang banyak melanda, kekacauan yang tak karuan dan longsor multi dimensi datang silih berganti. Apakah bumi ini tak lagi layak untuk dihuni? Apakah alam tak lagi bersahabat? Siapakah dalang dibalik kekacauan ini? Apa solusinya? Allah ta’ala berfirman ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ “ Telah tampak kerusakan di darat dan di laut ak

Di "Pekerjakan" oleh Allah

Image
ARTIKEL KE 852   Dipekerjakan Allah?   Bagaimana pula istilah dipekerjakan oleh Allah itu? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “ Jika Allah menginginkan kebaikan untuk seorang hamba maka dia akan "MEMPEKERJAKANNYA"/menggunakannya”, beliau ditanya, “Bagaimana Allah akan mempekerjakannya, wahai Rasulullah ?”, Beliau menjawab: “Allah akan memberinya petunjuk untuk beramal saleh sebelum meninggal” . Petunjuk dari Allah akan memudahkan seseorang untuk beramal saleh. Tak ada kata tak sempat baginya untuk melakukannya. Setiap aktivitas hariannya, mulai dari bangun tidur, mencari rezeki, beraktivitas sosial dan tidur lagi adalah amal saleh. Bukan hanya melibatkan Allah tapi menjadikan Allah sebagai center point alias pusat dari aktivitas tersebut. Kita di"ada"kan di dunia ini bukan tanpa maksud..sekedar ada atau sekedar hidup saja .. Karena itu keberadaan kita harusnya punya makna. Gimana caranya?....Jadikan hidup anda berkah bermanfaat bagi diri

Secangkir Kopi Mengajarkan Banyak Hal

Image
ARTIKEL KE 851   Pelajaran Hidup dalam secangkir kopi Pagi yang dingin di Taiwan, secangkir kopi dan sepotong biskuit cukuplah menemani sarapan pagi sebelum kuliah dimulai hari ini.. Teringat percakapan ayah dan anak yang saya baca entah di mana...mengenai kemiskinan dan kopi berikut ini: *Ayah :* Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua nak, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya . *Anak :* Baik, ayah Tidak berapa lama, anaknya sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil. *Ayah :* Cobalah kamu rasakan kopimu nak , bagaimana rasa kopimu? *Anak :* Rasanya sangat pahit sekali ayah *Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya? *Anak :* Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, ayah *Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya? *Anak :* Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, ayah *Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah,

Bencana Datang Karena....

Image
ARTIKEL KE 850   Bencana demi bencana datang melanda    Belum habis duka kita karena gempa yang melanda Lombok kini terdengar kabar bencana lagi, yaitu gempa dan tsunami yang menyerang kota Palu dan sekitarnya... Ada apa ini? Mengapa bencana terus melanda negeri ini? Satu yang pasti adalah...bencana datang karena Allah ingin memberi peringatan pada manusia yang melampaui batas.. Karena kita telah menjadi hamba dunia .. Gempa dan Tsunami adalah peringatan bagi kita.. Jika kejahatan,maksiat zina dan riba merajalela, maka tunggulah kehancuran akan datang... baca : konsekuensi rezeki haram "Maka apabila mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba (sekonyong-konyong), maka ketika itu mereka terdiam dan berputus asa" . (QS al-An’am:44). Dan jika Kami henda

Makin Banyak Memberi, Makin Kaya

Image
ARTIKEL KE 849   Rahasia Sukses Konglomerat T.P. Rachmat   Rupiah terus melemah, harga barang-barang impor pun melonjak... Apakah ekonomi kita sedang sulit? Konglomerat Theodore Permadi Rachmat, yang telah melewati masa-masa ekonomi sulit, mengatakan jangan melihat ekonomi dari devaluasi nilai tukar semata. Menurut dia, inflasi tinggi lebih mengerikan karena membuat masyarakat bawah tak sanggup membeli kebutuhan pokok. Saat kebanyakan pelaku usaha kelimpungan melihat rupiah yang limbung, Theodore Permadi Rachmat, 74 tahun, adem-ayem saja. Pengalamannya berbisnis selama lima puluh tahun membuatnya yakin bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi ekonomi Indonesia sekarang. “Di masa Presiden Soeharto, devaluasi sering sekali. Enggak ada masalah. Ini mah kecil,” ujar pendiri Triputra Group itu. Dia telah melewati masa-masa ekonomi sulit, dari 1997-1998, 2005, 2008, hingga terakhir tahun ini. Ia meminta kondisi ekonomi tidak dilihat dari penurunan nilai tukar