Posts

Lolos dari Kematian?

Image
ARTIKEL KE 881   GAGAL NAIK LION AIR    Saya bercerita tentang tipisnya garis kematian di artikel lalu. Apakah saya selamat dari kematian? Apakah saya berhasil lolos dari maut? Seperti halnya Sony calon penumpang pesawat Lion Air yang naas kemarin itu. Setiap pekan seperti biasanya Sony dan kawan-kawannya pulang ke Pangkal Pinang. Namun, entah kenapa, Senin tanggal 29 Oktober 2018 kemarin, dia malah terjebak macet di tol Cikampek. Akhirnya, dia pun itu telat sampai Bandara Soekarno Hatta dan harus menerima kenyataan pesawatnya telah berangkat tanpa dirinya. Tiketnya masih tergenggam di tangan tapi kenyataan ketinggalan pesawat Lion Air JT610 yang terbang pukul. 06.20 harus diterimanya dan bukannya mengutuk macet dan keterlambatan dirinya tiba di bandara, dia malah mencari maskapai lain yang akan berangkat setelahnya. Harusnya  dia berangkat bareng enam orang temannya, tapi hanya dia yang ketinggalan pesawat.  Sedang enam orang kawannya yang tiba on time terbang lebih dahulu.

Garis Tipis Kematian

Image
ARTIKEL KE 880    REMINDER TAAT    Musibah jatuhnya pesawat Lion Air  baru-baru ini membuka mata saya terhadap banyak hal, termasuk memikirkan kematian. Mengapa harus enggan memikirkan kematian? Bukankah semua yang bernyawa akan merasakan mati? Suatu ketika, saya, anda dan kita semua akan sampai pada tahap itu. Tak peduli usianya berapa dan sedang melakukan apa.. Sebagai pegawai pemerintah saya termasuk salah satu pelanggan tetap maskapai Lion Air. Kapan saja perjalanan dinas keluar Makassar 90% dengan maskapai ini. Alasannya karena harga tiket yang lebih ekonomis dibanding maskapai lainnya sehingga kantor lebih sering membeli tiket maskapai ini. Sepanjang menumpang pesawat tak hanya Lion tapi juga pesawat maskapai lain saya selalu was-was. Meskipun menurut penelitian pesawat adalah moda transportasi yang paling aman karena semua telah diperhitungkan secara teknis tetap saja kita tak pernah tahu takdir pesawat berikut kita sebagai penumpangnya hari itu.. Doa sudah pasti di

Hargai Setiap Momen

Image
ARTIKEL KE 879   Orang terkasih itu rezeki   Masih terkait dengan tulisan lalu tentang musibah jatuhnya pesawat Lion Air rute Jakata-Pangkal Pinang. Ajal memang tak pernah diduga.. Tiba-tiba saja datang menjemput, siap ataupun tidak.. Karena itu manfaatkan setiap momen dengan orang terkasih (isteri, suami, anak-anak, orang tua, keluarga, kawan, kolega) yang dianugerahkan Allah pada kita. Mereka ini adalah rezeki dariNYA yang dihadirkan untuk melengkapi hidup kita..bukan tanpa maksud Allah mengirim mereka untuk berada di samping kita. Karenanya pada anda yang malam tadi malah berdebat dengan istri. Merasa capek mendengar keluhannya ataupun omelannya yang tanpa henti. Membawa rasa kesal itu dalam tidur, sehingga emosi belum reda saat pagi tiba.. Pasang muka cemberut saat dia menyuguhkan kopi  dan sarapan pagi.. Anda merasa isteri tak menghargai usaha dan kerja keras anda mencari rezeki untuknya dan anak-anak. Kerja keras dan usaha anda hanya dibalas dengan keluhan

Check in Menuju Kematian

Image
ARTIKEL KE 878   Check in maut   Baru saja membaca berita kalo pesawat Boeing 737 milik maskapai Lion air rute Jakarta-Pangkal Pinang diberitakan jatuh dan belum jelas nasib seluruh penumpangnya..... Satu lagi musibah melanda negeri ini.. Setelah sebelumnya luluh lantak karena tsunami dan gempa bumi . Sedih dan miris.. Tapi begitulah takdir Allah , untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak.. Jodoh, rezeki dan ajal adalah ketentuanNYA.. Allah telah menakdirkan bahwa hari Senin adalah terakhir kali pesawat ini mengudara membawa seluruh penumpangnya menuju kematian... Tidakkah kita lihat... ada sekitar 189 orang antri chek in menjdi penumpang termasuk pilot dan awak kabin... satu persatu mereka mendekati takdirnya.. Bukannya mendarat di bandara tujuan.. Tapi mendarat di tangan malaikat maut secara serentak... Tak ada yang bisa menolak atau minta pending apalagi delay layaknya jadwal terbang.. Tidak ada yang tertukar apa lagi yang salah.... Sampai p

Lihatlah Ke Bawah

Image
ARTIKEL KE 877   Lihatlah kepada Orang Yang Berada di Bawahmu   Cuaca mulai sedikit dingin di Taiwan.. Biasanya pagi-pagi saya mutar-mutar nyari keringat sekitaran kampus, menikmati mentari pagi, mendengar nyanyian burung di atas dahan, mengagumi bunga-bunga yang mekar menawan dan mensyukuri rezeki umur sehari lagi.. Saya bertemu banyak orang, termasuk para cleaning service, orang yang bertugas membersihkan sampah, menyapu dedaunan, memotong rumput, pagi-pagi sudah bekerja dengan rajinnya.. Karena merekalah para student di kampus ini bisa belajar dengan tenang karena kampus bersih... Anyway.. Berbicara soal syukur m anusia memang tidak ada puasnya. Sudah punya banyak barang dan dari luar tampak berkecukupan tapi masih merasa kurang dan masih ingin beli barang lainnya . Mereka tidak jarang membeli barang-barang yang tidak dibutuhkannya. Hanya untuk menuruti hawa nafsunya, " udah cape nyari rezeki kalo gak dibelanjain kan sayang, mana banyak diskon lagi. ....&quo

Umur, Waktu dan Rezeki

Image
ARTIKEL KE 876   Renungan Umur yang terus berkurang   Tak terasa kita telah berada di penghujung tahun 2018, kurang dari dua bulan lagi tahun 2018 akan meninggalkan kita... Tapi sebenarnya gak ada awal dan akhir tahun, jadi gak perlu ada perayaan-perayaan mubazir, pesta-pesta selebrasi yang menampilkan artis dangdut ternama dengan goyangan yang aduhai.. Yang ada hanyalah umur yang semakin berkurang . Tahun terus berganti, tahun di kalender sepertinya angkanya makin besar dan makin bertambah...Tapi kita selalu berpikir bahwa pergantian kalender berarti bertambahnya umur setahun lagi..Mengapa kita selalu berpikir bahwa umur kita bertambah, namun tidak memikirkan ajal semakin dekat? Benar kata Al Hasan Al Bashri, seorang tabi’in terkemuka yang menasehati kita agar bisa merenungkan bahwa semakin bertambah tahun, semakin bertambah hari, itu berarti berkurangnya umur kita setiap saat. Hasan Al Bashri mengatakan, “ Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. T

Jagalah Allah Maka Dia Akan Menjagamu

Image
ARTIKEL KE 875    Jagalah Allah    Inilah pesan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas..                      Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas; suatu hari Aku ikut dibelakang Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Beliau bersabda, " Sesungguhnya Aku ingin mengajarkan padamu beberapa pesan: 1. Jagalah Allah, maka Dia akan menjagamu. 2. Jika kau selalu menjaga Allah maka kau akan tenang. 3. Jika kau minta tolong, mintalah pada Allah jangan pada makhluk dengan cara berdoa. 4. Seandainya semua manusia sepakat untuk memberi manfaat padamu, maka tak akan terjadi, tanpa izin Allah 5. Seandainya semua manusia untuk menimpakan bahaya padamu maka tak akan terjadi tanpa izin Allah. Sahabat kemudian bertanya:  Amalan apa yang terbaik? 1. Sholatlah tepat waktu. 2. Berbaktilah kepada orang tua. 3. Jihadlah dijalan Allah. 4. Dekatkan dirimu saat kau senang, maka Allah akan mendekatimu saat kau susah. 5. Apa yang jadi takdirmu pasti akan menimpamu, kau tak akan bisa