Posts

Mengapa Sombong Menghalangi Rezeki?

Image
ARTIKEL KE 883   MAHLUK PALING HINA Di sebuah pondok pesantren, terdapat seorang santri yang tengah menuntut ilmu pada seorang Kyai. Sudah bertahun-tahun lamanya si santri belajar. Hingga tibalah saat dimana dia akan diperbolehkan pulang untuk mengabdi kepada masyarakat.  Sebelum si Santri pulang, Kyai memberinya sebuah ujian untuk membuktikan apakah ilmu yang dipelajarinya betul-betul bisa dipahami dengan baik. Pak Kyai kemudian berkata pada si santri. " Sebelum kamu pulang, dalam tiga hari ini, aku ingin meminta kamu mencarikan seorang ataupun makhluk yang lebih hina dan lebih buruk dari kamu, sehingga kamu yakin kamu bakalan masuk surga dan dia masuk neraka “ Si santri sangat paham dengan kyainya, kemudaian berkata dengan yakin, “ Tiga hari itu terlalu lama Kyai, hari ini aku bisa menemukan banyak orang atau makhluk yang lebih buruk dari padaku yang bisa dipastikan dia masuk neraka " Sang Kyai tersenyum seraya mempersilakan muridnya membawa seorang ataupun

Amalan yang Mendukung Kesuksesan dan Rezeki

Image
ARTIKEL KE 882   RUGI 25 JUTA GARA-GARA SHALAT TEPAT WAKTU    Tahun 2016 lalu saya pernah menulis artikel ini rela melepas 100 juta rupiah demi shalat berjamaah . Seratus juta rupiah itu bukan jumlah yang sedikit, belum tentu kita semua punya pengalaman memegang uang seratus juta. Apalagi ini per bulan rela dibuang demi shalat berjamaah...? Berikut ini ada cerita yang berbeda dari seorang pengusaha bernama Budi Harta Winata. Lelaki ini adalah pendiri PT. Artha Mas Graha Andalan yang bergerak di bidang supplier baja.  Dia memulai usahanya pada tahun 2004 dan alhamdulillah usahanya terus berkembang hingga hari ini. Kalo menilik masa lalunya, banyak orang gak percaya dia bisa sesukses sekarang ini. Karena dia berprinsip bahwa semua orang bisa sukses , kaya dan masuk surga kecuali yang enggan.. Gak ada manusia yang gagal dan gak berguna. Lelaki berperawakan tinggi besar ini pernah menjadi tukang las keliling bahkan TKI ilegal di Malaysia.  Tapi roda kehidupan terus berput

Lolos dari Kematian?

Image
ARTIKEL KE 881   GAGAL NAIK LION AIR    Saya bercerita tentang tipisnya garis kematian di artikel lalu. Apakah saya selamat dari kematian? Apakah saya berhasil lolos dari maut? Seperti halnya Sony calon penumpang pesawat Lion Air yang naas kemarin itu. Setiap pekan seperti biasanya Sony dan kawan-kawannya pulang ke Pangkal Pinang. Namun, entah kenapa, Senin tanggal 29 Oktober 2018 kemarin, dia malah terjebak macet di tol Cikampek. Akhirnya, dia pun itu telat sampai Bandara Soekarno Hatta dan harus menerima kenyataan pesawatnya telah berangkat tanpa dirinya. Tiketnya masih tergenggam di tangan tapi kenyataan ketinggalan pesawat Lion Air JT610 yang terbang pukul. 06.20 harus diterimanya dan bukannya mengutuk macet dan keterlambatan dirinya tiba di bandara, dia malah mencari maskapai lain yang akan berangkat setelahnya. Harusnya  dia berangkat bareng enam orang temannya, tapi hanya dia yang ketinggalan pesawat.  Sedang enam orang kawannya yang tiba on time terbang lebih dahulu.

Garis Tipis Kematian

Image
ARTIKEL KE 880    REMINDER TAAT    Musibah jatuhnya pesawat Lion Air  baru-baru ini membuka mata saya terhadap banyak hal, termasuk memikirkan kematian. Mengapa harus enggan memikirkan kematian? Bukankah semua yang bernyawa akan merasakan mati? Suatu ketika, saya, anda dan kita semua akan sampai pada tahap itu. Tak peduli usianya berapa dan sedang melakukan apa.. Sebagai pegawai pemerintah saya termasuk salah satu pelanggan tetap maskapai Lion Air. Kapan saja perjalanan dinas keluar Makassar 90% dengan maskapai ini. Alasannya karena harga tiket yang lebih ekonomis dibanding maskapai lainnya sehingga kantor lebih sering membeli tiket maskapai ini. Sepanjang menumpang pesawat tak hanya Lion tapi juga pesawat maskapai lain saya selalu was-was. Meskipun menurut penelitian pesawat adalah moda transportasi yang paling aman karena semua telah diperhitungkan secara teknis tetap saja kita tak pernah tahu takdir pesawat berikut kita sebagai penumpangnya hari itu.. Doa sudah pasti di

Hargai Setiap Momen

Image
ARTIKEL KE 879   Orang terkasih itu rezeki   Masih terkait dengan tulisan lalu tentang musibah jatuhnya pesawat Lion Air rute Jakata-Pangkal Pinang. Ajal memang tak pernah diduga.. Tiba-tiba saja datang menjemput, siap ataupun tidak.. Karena itu manfaatkan setiap momen dengan orang terkasih (isteri, suami, anak-anak, orang tua, keluarga, kawan, kolega) yang dianugerahkan Allah pada kita. Mereka ini adalah rezeki dariNYA yang dihadirkan untuk melengkapi hidup kita..bukan tanpa maksud Allah mengirim mereka untuk berada di samping kita. Karenanya pada anda yang malam tadi malah berdebat dengan istri. Merasa capek mendengar keluhannya ataupun omelannya yang tanpa henti. Membawa rasa kesal itu dalam tidur, sehingga emosi belum reda saat pagi tiba.. Pasang muka cemberut saat dia menyuguhkan kopi  dan sarapan pagi.. Anda merasa isteri tak menghargai usaha dan kerja keras anda mencari rezeki untuknya dan anak-anak. Kerja keras dan usaha anda hanya dibalas dengan keluhan

Check in Menuju Kematian

Image
ARTIKEL KE 878   Check in maut   Baru saja membaca berita kalo pesawat Boeing 737 milik maskapai Lion air rute Jakarta-Pangkal Pinang diberitakan jatuh dan belum jelas nasib seluruh penumpangnya..... Satu lagi musibah melanda negeri ini.. Setelah sebelumnya luluh lantak karena tsunami dan gempa bumi . Sedih dan miris.. Tapi begitulah takdir Allah , untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak.. Jodoh, rezeki dan ajal adalah ketentuanNYA.. Allah telah menakdirkan bahwa hari Senin adalah terakhir kali pesawat ini mengudara membawa seluruh penumpangnya menuju kematian... Tidakkah kita lihat... ada sekitar 189 orang antri chek in menjdi penumpang termasuk pilot dan awak kabin... satu persatu mereka mendekati takdirnya.. Bukannya mendarat di bandara tujuan.. Tapi mendarat di tangan malaikat maut secara serentak... Tak ada yang bisa menolak atau minta pending apalagi delay layaknya jadwal terbang.. Tidak ada yang tertukar apa lagi yang salah.... Sampai p

Lihatlah Ke Bawah

Image
ARTIKEL KE 877   Lihatlah kepada Orang Yang Berada di Bawahmu   Cuaca mulai sedikit dingin di Taiwan.. Biasanya pagi-pagi saya mutar-mutar nyari keringat sekitaran kampus, menikmati mentari pagi, mendengar nyanyian burung di atas dahan, mengagumi bunga-bunga yang mekar menawan dan mensyukuri rezeki umur sehari lagi.. Saya bertemu banyak orang, termasuk para cleaning service, orang yang bertugas membersihkan sampah, menyapu dedaunan, memotong rumput, pagi-pagi sudah bekerja dengan rajinnya.. Karena merekalah para student di kampus ini bisa belajar dengan tenang karena kampus bersih... Anyway.. Berbicara soal syukur m anusia memang tidak ada puasnya. Sudah punya banyak barang dan dari luar tampak berkecukupan tapi masih merasa kurang dan masih ingin beli barang lainnya . Mereka tidak jarang membeli barang-barang yang tidak dibutuhkannya. Hanya untuk menuruti hawa nafsunya, " udah cape nyari rezeki kalo gak dibelanjain kan sayang, mana banyak diskon lagi. ....&quo