Ciri-Ciri Orang Yang Susah Rezekinya
Sebelumnya kita membahas tentang ciri-ciri rumah yang berezeki baik dan ciri-ciri orang yang mudah rezeki. Kali ini kita membahas ciri-ciri orang yang susah rezekinya. Untuk mengetahui apakah kita termasuk orang yang susah rezekinya, perhatikan hal-hal berikut.
# 1. Tidak malu berbuat dosa
- Jika dosa adalah keseharian kita, tiada hari tanpa melakukannya, artinya hati kita tertutup dari cahaya Ilahi. Kita melakukan dosa sama seperti aktivitas lain seperti makan, minum, kencing, seolah-olah semuanya biasa saja. Tidak ada rasa kekhawatiran sedikitpun melakukan dosa. Berbohong, meninggalkan shalat, memaki orang, menggunjingkan orang menjadi santapan kita sehari-hari. Tahukah anda bahwa dosa itu menghalangi rezeki masuk? Allah tidak menyukai orang yang berlumuran dosa. Bagaimana kita mau mudah rezeki kalau kita tidak pantas untuk diberi?
- Dosa sudah menjadi kebutuhan kita, seperti halnya kita butuh makan, minum, butuh pakaian. Berzina sudah menjadi makanan harian kita. Menyakiti hati istri adalah hal yang biasa buat kita setiap hari. Menghardik anak yatim dan pengemis membuat kita rasa jumawa, bangga. Korupsi adalah bagian dari pekerjaan kita. Makanan dan minuman haram mengalir dengan lancar dalam mulut kita.
# 2. Suka kufur nikmat
- Kita selalu membandingkan diri dengan orang lain. Kita merasa sebagai orang paling merana di dunia karena orang lain jauh lebih sukses, lebih berhasil, lebih kaya, lebih cantik, lebih banyak orang yang suka.
- Karena tidak bisa menerima jatah rezeki dengan ikhlas hati kita dipenuhi dengan perasaan iri, dengki, tidak puas dan marah. Bahkan marah dan protes pada Allah, merasa bahwa Allah pilih kasih dan tidak bisa berbuat adil. Masya Allah. Berani sekali kita menuduh Zat Yang Maha Adil hanya karena keadaan kita yang tidak menguntungkan. Pernahkah kita berfikir bahwa rezeki kita berbeda dengan orang lain karena orang lain memantaskan diri untuk menerima rezekinya sementara kita tidak?
# 3. Suka menyakiti orang lain
- Kita tidak pernah menyeleksi kata-kata yang keluar dari mulut kita, apakah itu menyakiti orang lain, apa itu membuat orang lain terluka, membuat orang lain bertengkar, membuat orang lain saling tuding, membuat orang lain dirugikan? Kita berbuat sesuka hati yang penting senang. Kita tidak perduli jika perbuatan kita membuat orang lain merana dan kesusahan.
- Kesukaan kita balas dendam. Bagi siapa saja yang berurusan dengan kita tunggulah pembalasan yang lebih menyakitkan. Bagi kita memaafkan hanya dilakukan oleh orang-orang lemah. Jika seseorang menyakiti kita (padahal bisa saja karena dimulai dari sikap kita juga) maka kita rela melakukan apa saja untuk membalasnya. Emosi dan amarah menguasai kita, logika dan akal sehat kita tinggalkan di belakang. Kita memberikan balasan yang membuat orang lain menangis, menderita dan susah melupakannya.
- Tahukah kita kalau orang yang teraniaya itu doanya dikabulkan Allah? Jika semua orang yang kita sakiti bersama-sama berdoa agar kita tidak selamat, siapa gerangan yang akan menolong kita. Bukankah rezeki Allah bisa datang lewat mana saja termasuk lewat orang lain. Jika dikenal sebagai orang yang suka menyakiti orang lain bagaimana rezeki mau mendekati kita, jika orang yang menjadi jalan datangnya rezeki kita malah menjauh ?
# 4. Tidak menerima nasehat
- Jika rezeki selalu mampet, mandek, seret, tidak lancar terhambat, pasti akan berfikir apa yang terjadi dengannya. Idealnya orang yang mau memperbaiki diri pasti mencari nasehat dari orang di sekitarnya. Orang yang memahami jika ada yang salah dengan dirinya akan berusaha introspeksi diri dan memperbaiki kesalahannya. Tetapi ada juga orang yang tidak suka dinasehati. Menganggap nasehat seperti angin lalu, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Dia menganggap nasehat itu tidak penting dan hanya menghambat dia mencapai tujuannya.
- Jika kita suka menganggap diri benar sendiri tanpa pernah mau mendengarkan kata orang lain tunggulah kehancuran kita. Semua orang menjauh, tidak ada yang menemani kita, kecuali orang-orang yang punya kepentingan dengan kita. Orang-orang ini nantinya juga akan membuang kita jika dianggap kita sudah menguntungkan lagi.
- Allah tidak menyukai orang yang tidak berusaha mencari kebenaran, membenci orang yang pasrah dengan limpahan dosanya. Allah saja Maha Pengampun.
# 5. Bermental miskin
- Jika kita memenuhi hari-hari kita dengan keluhan akan rasa kekurangan, entah kurang uang, kurang harta, kurang pemilikan benda-benda itu artinya kita bermental miskin. Kita menahan uang kita untuk diri sendiri karena merasa untuk diri kita sendiri saja kekurangan bagaimana mau berbagi. Kita selalu berkeluh kesah dengan kurangnya uang, tidak cukupnya rezeki, minimnya penghasilan.
- Kita menarik apa yang dipikirkan oleh otak kita. Baca bagaimana menjadi magnet rezeki yang menarik rezeki dari segala arah. Jika kita memikirkan kalau kita ini miskin, kekurangan, penghasilan tidak cukup maka itulah yang akan kita tarik, yang terealisasi dalam bentuk kenyataan.
Itulah 5 ciri-ciri orang yang susah rezekinya. Jika merasa kita memiliki ciri-ciri itu segeralah berbenah diri. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan selama kita ada kemauan. Wallahu alam.
Artikel nya buaguuusss bgt
ReplyDeleteTerima kasih mbak..
DeleteTrims atas artikelnya. ...sangat bermanfaat dan membantu..mudah2an bisa lebih memperbaiki diri...
ReplyDeleteterima kasih, insya Allah
DeleteLuar biasa,dengan malu hati sy mengakui semua,mudah2an masih ada kesempatan utk berubah...
ReplyDeleteLuar biasa,dengan malu hati saya mengakuinya,mudah2an ada kesempatan utk berubah..
ReplyDeleteKesempatan itu kita yang membuat.. salam
DeletePrakteknya susah nih...
ReplyDeleteSebenarnya gak susah, kita aja yang gak (belum) mau praktek dengan bener, Mas. Apa yang kita pikir susah..beneran bakalan susah. Kalo kita mikirnya gampang dan memang niat memperbaiki diri, insya Allah dimudahkan Allah.
DeleteSalam..
amiin
ReplyDeleteGood...Terima kasih, insya Allah bermanfaat
ReplyDeleteInsya Allah, amiin...
DeleteTerima kasih..in sha allah
ReplyDeleteamiiun
ReplyDeleteAssalamualaikum, saya mau konsultasi ini mas
ReplyDeleteSaya diteruma bekerja disalah satu BUMN bandara, tetapi jalur D3 dan sebagai pemadam kebakaran, asal asli saya ialah S-1 Elektro dan masih sangat muda yakni 22 tahun. Disisi yang lain saya juga masi mengikuti proses rekrutmen S1 PLN dimana sesuai bidang saya,
jadi saya ingn bertanya, apakah saya salah jika menolak BUMN bandara tersebut untuk mengikuti tes PLN, dimana saya juga sudah berkonsultas dengan orag tua bahwa mereka mengatakan ambil saja PLN,mohon pencerahannya
Kalo saya sih pilihan apapun yang anda pilih adalah yang terbaik. Sebenarnya bukan tempatnya yang penting, tapi "cara" kita bekerja. Mau di BUMN Bandara atau PLN sepanjang anda komit untuk menjadikan pekerjaan itu sebagai ibadah dan lahan pahala insya Allah pekerjaan itu membawa berkah. Tapi jika ingin lebih mantap jangan tanya saya tapi tanya Allah lewat shalat istikharah agar diberi petunjuk.
DeleteWallahu alam..
Kak jika kita menyukai seorang perempuan tapi kata mama nenek dan adik saya perempuan itu kurang bisa membawa rejeki bagi saya, penghambat rejeki saya, penghalang rejeki saya. Tapi saya sayang sekali dengan perempuan itu dan dia juga baik kepada saya dan keluarga saya, apakah saya harus meninggalkan perempuan itu??
ReplyDeleteAssalamualaikum kak.. saya suka sama seorang teman perempuan saya dia itu baik kepada saya baik juga kepada keluarga saya, tapi kata nenek mama dan adek saya dia kurang baik bagu saya karena dia faktor penghambat rejeki saya. Dan 2 tahun terakhir saya sama dia dan saya mencoba daftar kerja dan selalu gagal. Apakah perkataan nenek mama dan adek saya betul kak? Apakah saya harus meninggalkan perempuan itu?
ReplyDeleteTerima kasih sebelumnya kak
Wassalamualaikum
Tak ada manusia lahir sebagai pembawa sial. Semua orang lahir membawa rezekinya masing-masing. Penilaian subjektif keluarga atas perempuan yang anda sukai itu hak mereka dan mungkin dilatarbelakangi alasan tertentu. Tapi sesungguhnya yang membagi rezeki itu Allah, kita hanya bisa berusaha tapi keputusan akhir ada padaNya. Jika sudah berusaha tapi masih gagal bukan berarti pembawa sial, mungkin jalannya belum di situ, mungkin ada pekerjaan lain yang lebih cocok di luar sana tesedia bagi anda berdua. Allah Maha Tahu apa yang kita tak tahu. Rezeki susah bukan karena ditakdirkan sial, tapi kita sendiri yang membuat rezeki kita terhambat, seperti pada artikel ini. Tak ada yang bisa menentukan dengan pasti kalo seseorang pembawa sial atau bukan, karena yang Maha Tahu hanyalah Allah. Jika anda merasa cocok dengannya dan dia perempuan yang salehah, tetapkan hati dengan menghadap pada Allah SWT, agar dimantapkan menetapkan pilihan terbaik..
DeleteWallahu alam..
Saya menjadi seorang karyawan tetap dengan penghasila tetap 5 s/d 6 juta perbulan diluar penghasilan tambahan antar 2 s/d 3 juta perbulan..keidupan saya didesa kenapa malah saya terlilit utang dan gak bisa menabung...terkadang saya apes saat ada uang agak banyak ...kalo gak keluarga yg sakit terkadang uangnya raib entah kemana...
ReplyDeletecoba anda periksa diri, mungkinkah rezeki anda tidak berkah? Rezeki yang tidak berkah itu secara kuantitas banyak tapi secara kualitas kurang. Mungkinkah anda kurang sedekah, mungkin sering berbuat dosa? Mungkin anda enggan berbagi (pelit), melupakan orangtua, menyakiti hati orang lain, sering makan sumpahan orang? Anda yang tahu jawabannya sehingga anda juga yang tahu solusinya...
DeleteAssalamualaikum kak saya mau tanya klo rezki serasa seret dan idup merasa susah terus itu karna apa ya padahal usaha udh mati matian
ReplyDeleteRezeki seret menurut saya bisa jadi karena 1) usaha belum maksimal, 2) kurang memantaskan diri untuk diberi rezeki (ibadah ala kadarnya, pas-pasan), 3) kurang sedekah, 4) kurang bersyukur, dan 5) Niatnya/motivasinya salah dari awal.
DeleteCoba introspeksi diri Mas..
Salam
Assalamualaikum.
ReplyDeleteKak saya sekolah, orang tua saya susah,baga bagai caranya agar saya bisa tetap sekolah tapi orang tua saya nggak punya biaya.apa saya harus paksa orang tua saya,atau saya putus sekolah, keluarga sama sekali nggak peduli saya.mohon nasehat nya ?. terimakasih
Banyak jalan bisa ditempuh : 1)mencari beasiswa , sekarang banyak lembaga yang menawarkan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu, cari informasinya dan penuhi persyaratannya, 2) kerja sambilan, apa saja bisa dilakukan yang penting halal, kasi les bagi adik kelas, jadi pelayan toko, bantu jual kue, 3) cari donatur, banyak dermawan di luar sana, 4) tetap berbakti dan berbuat baik pada orang tua, terus berdoa dan berikhtiar, mudah-mudahan Allah kasi jalan.
DeleteSalam..
Assalamualaikum kak. Saya karyawan rekrutan dipabrik kelapa sawit dengan hasil 4-5jt-an/bln. Saya bingung dgn hasil krja ini, seolah saya dikucilkan dan diasingkan oleh pihak perusahaan, pdhal sya adalah bawaan mereka. Pkerjaan sya smakin hari smakin bertambah berat, berbeda dgn karyawan yg baru2 masuk yg mndapatkan job ringan dgn gaji yg bahkan bisa lbih bsar. Sya merasa dihianati dan diperbudak dlm pekerjaan ini, sdangkan sya sendiri tdk tau salah sya apa bahkan saat saya tanya mereka hanya terdiam. Disisi lain saya jga merasa hasil saya tidak diberkahi, padahal uang itu saya gunakan utk memberi ortu, ongkos sekolah adik2 saya dan orang lain yg ingin meminjamnya. Hidup sya terasa sangat sulit dan berbeda. Tdk ada tabungan, bahkan kendaraan yg dari dulu saya impikan tdk pernh tercapai hampir 11th ini. Rezeki itu seolah menolak saya dan selalu berbalik pada orang2 yg ada disekeliling saya, mereka bisa mendapatkn ap yg mereka inginkan dan raih. Saya bingung harus bagaimana, apakah sya harus mengikuti jejak mereka?? Lalu bagaimana dgn keluarga sya? Jika saya menanamkan jalan yg ada saat ini, bagaimana dengan nasib masa depan saya?? Sekarang umur saya 34th saya bingung mengatasi dunia saya.. kakak mau ngasi solusi atau ide lain n mungkin jalan pintas yang bisa memberikan semangat kejayaan pada saya??
ReplyDeleteWa alaikum salam mas. Menjawab pertanyaan anda:
Delete1) Pekerjaan makin berat. Setau saya setiap pekerjaan punya job description yang jelas, harus melakukan apa setiap harinya, berapa jam, berapa gajinya, terinci dengan jelas di kontrak yang anda tanda tangani saat menerima pekerjaan tersebut. Jika anda dipekerjakan tidak sesuai dengan kontrak bukankah anda boleh komplain ke perusahaan? Silakan mengikuti prosedur dan jangan hanya pasrah tapi ngeluh..
2) Gaji tak diberkahi. Jika sumber perolehannya halal, penggunaannya halal, anda bersyukur atas perolehan tersebut, harusnya berkah, kecuali jika Allah menghendaki lain. Bisa jadi ini teguran buat anda yang mungkin banyak dosa atau malah menjauh dariNYA agar kembali mencariNYA. Bisa jadi ini ujianNYA, sejauh mana anda bisa bertahan dan tetap ingat padaNYA.
3)Hidup sulit, tak ada tabungan. Betulkah hidup anda sulit? Atau anda kurang bersyukur saja? Banyak orang yang punya penghasilan di bawah anda tapi hidupnya baik-baik saja. Karena rasa cukup bukan dari banyaknya jumlah uang yang diperoleh tapi dari rasa ikhlas menerima pemberianNYA dan bersyukur karenanya.
4) Bagaimana masa depan saya? Masa depan ada di tangan anda. Jika anda ingin maju dan berhasil stop mengeluh dan selalu merasa jadi korban. Syukuri apa yang anda miliki kemudian perbaiki diri termasuk ibadah kepadaNYA. Jika anda tidak suka pekerjaan yang sekarang silahkan resign dan cari pekerjaan lain. Mengeluh gak akan menyelesaikan masalah anda.
Ya, bisa jadi rezeki anda susah karena anda mempunyai ciri2 no 2 dan no 5. Jika bertanya apa salah saya? Wallahu alam, hanya anda yang tahu...dan hanya anda yang bisa memperbaikinya..
Salam...
Assalamualaikum, mohon saran bu, setahun yang lalu saya resign bekerja pada perusahaan pembiayaan kredit, dengan niat ingin memperbaiki diri dan menjauh dari tempat kerja yang ada riba nya, karena saya sadar uang hasil tersebut tidak berkah secara kuantitas besar tp tidak tau habis kemana, saya beralih profesi dg usaha online driver car, ngambil mobil baru dg terpaksa kredit, walaupun ujian demi ujian silih berganti sampai akhirnya saya sudah 4bulan mengganggur, sudah melamar sana sini, ihtiar semaksimal blm jg dapet, hidup serasa susah keluarga dan anak sampai susah untuk makan sampai saat ini, rejeki sangat sulit, saya bertahan hidup dengan hasil pinjaman sana sini, mohon pencerahan, terima kasih
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteWa alaikum salam Mas Gito. Mungkin anda bisa membaca kisah hijrahnya mantan karyawan bank jadi pengusaha kue yang berhasil, amalan apa saja yang dilakukannya di sini Akulah Pemakan Riba
DeleteSemoga bisa menjadi inspirasi..
Salam
bagaimana Org2 yg non muslim,,yg udah jelas tidak mengakui adanya ALLAH SWT.
ReplyDeleteko malah kaya raya,maju?
asalamualaikum wr.wb mohon Sarannya bu.. sy punya tetangga malahan tetangga sy itu Ustadz sekaligus guru,, Bukannya seorg ustadz/guru lebih tau tentang hidup bertengga. Maksudnya gini bu,org itu ustadz itu lg bikin rumah tapi kerjanya siang malam.. siangnya sih biasa,tapi klo malamnya ini sangat mengganggu berisik suara alat alat mesin bangunan nyala gak tanggung2 berisiknya jg sampai jam 01-02 pagi.
ReplyDeleteapa klo udah jd ustadz bebas ya ngeganggu org tidur.
Soalnya gak ada org yg brani ngelarangnya..
Artikelnya bagus
ReplyDeleteSy Mau tanya kk...knp rezeki sulit datang....pdhl sy sdh sholat, istighfar, sgla amalan sdh sy lakukan, sy berusaha utk tdk berbuat dosa, sdh berusaha memperbaiki diri.
ReplyDeleteMohon jawabanya