Haters itu Rezeki Buat Kita.

Tauziah AA Gym

  • Lama tak muncul di TV K.H Abdullah Gymnastiar alias AA Gym menyampaikan tauziah singkat di Acara Hitam Putih yang dipandu oleh pesulap Deddy Corbuzier, beberapa waktu lalu. 
  • Banyak hal dibicarakan termasuk soal haters. Jangan salah ya.. ternyata haters itu rezeki buat kita lho ! Kok bisa? 
  • Ini beberapa rangkuman yang bisa saya tuliskan di sini, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua..


Bagaimana menyikapi maraknya padepokan yang memanfaatkan agama sebagai kedok..?

  • Menurut AA Gym masyarakat sekarang ini sedang sakit, bukan hanya sakit lahir tapi juga sakit qalbu. Karena ada penyakit dalam hati akhirnya jadi kurang jernih dalam berpikir. Mudah simpati, mudah tergiur, mudah kagum, sehingga kejernihan berpikirnya jadinya kurang. 

  • Ketenangan tak mungkin hadir dengan cara-cara seperti itu..mencari figur tertentu untuk dikagumi boleh, tapi jangan sampai mengkultuskan.. Banyaknya padepokan yang muncul karena masyarakat ingin menyembuhkan qalbunya dengan melihat figur pemimpinnya..
  • Pada suatu waktu ada yang bertanya pada sayidina Umar bin Khattab, " katanya, Ya Umar bagaimana kita tahu bahwa seseorang itu baik?" Kata Umar, jangan dulu kau katakan seseorang itu baik sebelum melakukan 3 hal ini :
    • Pernahkah engkau safar dengannya? Safar itu artinya melakukan perjalanan bersama. Karena selama dalam perjalanan kita tahu karakter dan ahlak orang tersebut.
    • Pernahkah engkau bermuamalah /berbisnis dengannya? Karena lewat bisnis kita bisa tahu apakah dia memiliki keserakahan, ketamakan, kejujuran?
    • Pernahkah engkau memberi amanah kepadanya? Karena anda bisa tahu apakah dia bisa menjaga amanah atau tidak.
  • Jika anda belum pernah berhubungan secara langsung dengan orang tersebut untuk 3 hal di atas, artinya belum ada jaminan kalau orang tersebut baik. 
  • Silakan cari rezeki, tapi dengan cara-cara yang halal, yang diridhai Allah. Jauhi praktek-praktek yang bisa membuat kita jadi sesat. Percaya kemampuan seseorang menggandakan uang? Mikirlah sebelum bertindak.(baca lagi : apakah rezeki bisa digandakan?)


Korbannya banyak orang terpelajar, kok bisa?

  • Koruptor juga banyak orang yang terpelajar. Terpelajar itu tidak identik dengan sesuatu yang hebat kalau dia tidak punya kejernihan hati. Ada yang namanya ilusi ilmu, jadi ujub, sombong, tinggi hati, takabur gara-gara ilmu juga. Orang yang tak memiliki kejernihan hati, kalau diberi kelebihan bisa menjadi sarana untuk sombong.
  • Kita ini siapa sih? Manusia yang penuh kekurangan. Kita tampak baik karena Allah menutup aib kita.
  • Banyak orang yang tak jujur pada dirinya sendiri, terpesona dengan penilaian orang lain terhadap dirinya, sehingga jadi sombong dan merasa lebih..
  • Jadi bukan jaminan jika kita terpelajar, banyak harta, rezeki lancar lantas jadi orang hebat???

Mengapa banyak yang terlena dan mau ikutan?

  • Budaya instan. Yang tidak punya cukup duit, ingin segera kaya tapi tak mau bekerja keras yang biasanya percaya pada praktek-praktek penggandaan uang seperti itu. Ingin kaya secara instan. Padahal agama mengajarkan untuk berproses, hasil itu bonus.
  • Gak mau rugi. Yang punya duit secukupnya (sedang-sedang saja hartanya), dalam situasi apapun ingin selalu punya duit, terutama dalam situasi sulit. Pikirannya jadi pendek, apa saja yang bisa menghasilkan duit banyak dan tak perlu kerja keras, akan dia lakukan..
  • Serakah. Yang kaya alias banyak duit kok kenapa ikutan juga? Karena kemaruk. Jika keserakahan sudah menguasai diri seseorang meskipun sudah diberi sebukit emas tetap akan mikir untuk memiliki bukit lainnya.
  • Intinya, kalo gak sehat hatinya pasti bermasalah...Kebanyakan kita lebih sibuk membersihkan rumah daripada membersihkan hati. Lebih sibuk ingin melapangkan hati daripada melapangkan rumah. Lebih takut kotor pakaiannya daripada kotor hatinya..Kalo hatinya tidak sehat pasti akal dan perilakunya juga jadi tidak sehat. Jadi perbaiki hati agar perilakupun sehat dan rezeki masuk lebih banyak serta lebih berkah.

Bagaimana menyikapi orang non muslim yang ingin jadi pemimpin kita?

  • Ini untuk menanggapi kandidat Gubernur DKI, Pak Ahok yang beragama Nasrani. Aa menjawabnya dengan sangat bijak. Beliau mengatakan bahwa di negara ini hidup banyak muslim dan ada juga non muslim. Kalo seorang non muslim ingin jadi kepala daerah, ya silakan saja. Yang penting jangan maksa orang untuk memilih dirinya.
  • Islam adalah agama yang adil yang menempatkan sesuatu pada tempatnya. Pak Ahok terlahir sebagai etnis Tionghoa, bukan pilihan pak Ahok untuk terlahir sebagai Tionghoa, dan ini bukan wilayah kita untuk membahasnya. Karena itu bukan takdir memilih. (Saya pun juga tak memilih untuk dilahirkan sebagai Orang Bugis-red). Jika pak Ahok beragama nasrani kitapun juga tak ikut campur, karena itu pilihan hidupnya. Tapi saat kemarin pak Ahok mengatakan sesuatu yang bukan bagiannya (yang kemudian jadi polemik penistaan agama) itu namanya melampaui batas alias OFFSIDE. Ini sudah takdir kejadiannya begitu. Tak perlu pelik memikirkannya karena yang terpenting adalah bagaimana mengambil hikmah atau pelajaran dari situ.
  • Dari sini kita bisa belajar bahwa ucapan yang tidak terjaga dampaknya bisa sangat besar. Pejabat publik atau siapapun yang ingin menjadi pemimpin rakyat harus berlipat-lipat kali punya kemampuan menjaga lisannya.
  • Apalagi yang bisa dipelajari? Orang jadi pengen tahu apa itu surah Al Maidah ayat 51?

  • Jika dalam agama ada larangan untuk memilih pemimpin yang non muslim sebenarnya sangat realistis. Karena seseorang yang beda akidah dengan umat Islam itu tak akan bisa memahami tentang Islam. Orang yang beda agamanya tak akan bisa memuliakan Allah sebagaimana umat Islam memuliakan Allah karena dia tidak beriman kepada Allah sebagaimana orang Islam beriman pada Allah, dan itu haknya untuk tidak beriman. 
  • Seorang pemimpin yang gak paham bakal gak ngerti gimana harus bersikap secara tepat. Bagi yang non muslim mungkin akan bertanya-tanya mengapa ibadah orang Islam begitu? Misalya haji. Bagi Muslim haji adalah ibadah yang betul-betul agung. Tapi bagi yang non muslim kok haji kek perbuatan sia-sia, ngelilingin kotak gitu..?? Jadi kalau ada anjuran untuk memilih pemimpin yang non muslim adalah hal yang sangat realistis. Karena umat Islam membutuhkan pemimpin yang memahami dan bisa membuat mereka lebih baik imannya, ibadahnya.

Bolehkah anarkis atas ucapan Pak Ahok yang dianggap merendahkan Islam?

  • Marah boleh tapi anarkis jangan. Islam tidak mengenal kezaliman, bahkan dalam pertempuran sekalipun. Islam adalah agama yang adil menempatkan sesuatu pada tempatnya. Bahkan Rasulullah menegur mereka yang ngobrol di atas kuda untuk turun, kasian dengan kudanya kan..wong gak jalan kok ditunggangi..
  • Ada seorang wanita ahli ibadah tapi mengurung seekor kucing yang tak diberinya jalan untuk mencari makan, itu ibadahnya sia-sia belaka. Ahlak pada seekor kucing bisa membuat celaka.. Sebaliknya ada wanita ahli zina yang kepengen tobat dan membantu seekor anjing yang kehausan bakal masuk surga.

Apakah banyaknya padepokan aneh itu mempengaruhi jumlah santri?

  • Dengan santainya Aa Gym bilang kalo yang merusak kita bukan kejadian dari luar tapi dalam diri kita sendiri. Kalo pesantrennya konsisten, benar dan lurus jangan pernah takut gak bakal dimininati santri. 
  • Gak perlu sibuk ngurusin orang sebelum membenahi diri. Kalo pun pengen ngurusin orang pastikan kalo diri kita udah baik. Ciri orang malang yaitu orang yang sibuk mengomentari orang lain yang tak perlu dikomentari, sibuk memikirkan sesuatu yang gak perlu dipikirin, dan sibuk ngurusin yang bukan urusannya.
  • Gak perlu sok repot dengan rezeki orang lain. Mau banyak kek mo sumbernya gak jelas, itu bukan urusan kita. Yang menjadi urusan kita adalah diri sendiri, rezeki kita, sumbernya, pemanfaatannya, karena itu yang bakal ditanya nantinya..

Bagaimana menyikapi  persoalan yang datang?

  • Yang bahaya itu bukan pada persoalannya, tapi bagaimana menyikapi persoalan itu. Seperti saat ujian di sekolah itu gak lulus bukan karena soalnya tapi salah jawabannya. Kita tuh semua lebih sibuk dengan persoalan, tapi jarang memikirkan benar gak sih cara kita menyikapinya. Rezeki boleh susah tapi kita lebih banyak fokus pada perasaan menderita karena susah rezeki itu sehingga kita beneran susah dan menderita.
  • Trus habis baca blog semua tentang rezeki ini, katanya artikelnya banyak yang menarik, bermanfaat dan menginspirasi tapi kita berubah gak setelah membaca tulisan ini, berubah ke arah yang lebih baik dalam urusan rezeki dan menyikapi rezeki? Ini berlaku juga buat saya admin blog yang selalu menulis artikel di sini. Apakah setelah mempublikasikan sebuah tulisan saya mengikutinya? Apakah setelah menulis sebuah artikel saya betulan menjadi lebih baik? Apakah hidup saya berubah ke arah yang lebih positif / lebih baik ?
  • Ingat bahwa kita dikagumi banyak orang, sukses, berhasil bukan karena kitanya yang hebat tapi karena Allah nutupin aib kita.

Bagaimana menyikapi haters?

  • Jika mengupload sebuah tulisan/artikel, status di medsos tulislah yang baik-baik. Apapun yang dikatakan / dikomentarin orang itu gak nunjukin kita tapi nunjukin siapa dia sebenarnya. Baik itu komentar positif atau negatif. 
  • Komentar miring gak menjadi ancaman bagi kita. Ancaman bagi kita adalah keburukan kita sendiri. Orang mau berkomentar, pro kontra, mau membenci biarkan saja, gak ada pengaruhnya, karena nasib kita gak ditentukan oleg omongan orang, oleh tulisan dan komentar orang lain.
  • Kalau ada orang yang ngata-ngatain kita itu :
    • Ladang untuk bersyukur. Untung bukan kita yang berkata jelek. Berkata yang buruk itu bisa menuai dosa, syukur bukan kita yang melakukannya.
    • Ladang untuk bercermin. Dikatain jelek itu gak enak bukan? Kita jadi tahu untuk gak bersikap yang sama, karena sikap itu gak baik. Kalo kita bisa tersakiti orang lain juga bisa bukan? 
    • Ladang untuk belajar. Para haters dimunculkan Allah agar kita dapat pelajaran bahwa membenci itu gak ada gunanya, pekerjaan sia-sia dan gak menambah timbangan pahala kita.
    • Ladang untuk memaafkan dan mendoakan kebaikan. Kasian banget para haters, pasti hidupnya selalu menderita karena hanya terisi kebencian dan kata-kata makian/buruk untuk orang lain. Maafkan mereka dan doakan kebaikan untuknya. Gak rugi kalo kita mendoakan kebaikan bagi orang lain bukan?
  • Mustahil semua orang suka pada kita. Tapi orang-orang yang gak suka pada kita bisa jadi aset, karena mereka siang malam memikirkan kekurangan kita yang kita sendiri mungkin gak punya waktu buat mikirin kekurangan kita, karena kebanyakan pengen dipuji. Haters selalu punya waktu buat mikirin kita, buat ngomongin kejelekan kita, jadi sebenarnya Haters itu rezeki buat kita. Keliatannya kok kesian banget punya banyak haters padahal banyak haters banyak rezeki he he he.
  • Sesuatu yang keliatan gak ngenakin dan berbahaya belum tentu gak baik.
  • Contoh saat kita duduk di depan ada makanan yang enak, tapi di dekatnya ada ular yang siap menerkam. Kira-kira sikap kita gimana? Apakah asyik menikmati makanan tanpa peduli ularnya bakalan mematuk kepala kita, atau malah menghindarkan diri, menjauhi makanan enak itu karena ada bahaya di dekatnya?
  • Semua pasti milih menghindar dari ular kan? Jadi yang paling penting adalah menghindarkan diri dari bahaya. Kira-kira apa yang paling membahayakan kita, keburukan orang lain atau keburukan kita? Pasti keburukan kita kan? Lalu kenapa kita capek mikirin keburukan orang lain? Capek sakit hati karena dikata-katain dan dibenci orang lain? Yang paling penting sikap dan ahlak kita, udah baik, udah bener gak. Kalo masih ada yang masih gak suka dan benci karena sikap kita itu, bukan urusan kita.
  • Kita jangan terpenjara akan keburukan orang lain ke kita. Kita jangan mau diatur oleh keburukan orang ke kita. Kalo orang ngomong jelek kita balas jelek, orang menghina kita balas dengan hinaan yang lebih kejam, orang melotot kita ikutan melotot artinya kita gak punya prinsip selain ikut-ikutan dengan keburukan orang.
  • Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalo bisanya hanya niru keburukan orang? Kita sekolah, belajar agama agar bisa bersikap benar. Orang boleh bersikap buruk tapi kita bisa memilih bersikap baik, bukankah begitu? Karena kemuliaan seseorang bukanlah dari banyaknya gelar yang dimiliki tapi dari sikap dan perilakunya (ahlak).
  • Apa yang terjadi di Indonesia sekarang ini adalah takdir kejadian yang harus kita terima. Yang paling penting adalah kita bisa mendapatkan pelajaran dari setiap kejadian tersebut.

Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?