KENAIKAN HARGA DAN KEPASTIAN REZEKI ALLAH

Seiring dengan fluktuasi harga BBM yang naik turun tidak mempengaruhi harga barang kebutuhan pokok. Karena harga-harga sudah terlanjur naik jadi susah turunnya. Hanya untuk menikmati sambel terasi kesukaan harus perang tarif (maksudnya tawar menawar) dengan penjual cabe. Duh, kalau mengeluh pasti tidak menyelesaikan masalah, tapi menerima begitu saja kok kayaknya tidak ikhlas. Tak perlu merasa terpuruk dengan kondisi ini.

Apa hubungannya kenaikan harga dengan kepastian rezeki Allah? Hubungannya sangat jelas dan dipaparkan pada paragraf berikut ini.
rezeki Allah
  • Rezeki setiap orang sudah ditentukan oleh Allah. Jatah rezeki dari Allah SWT tidak akan berkurang meskipun harga-harga meroket. Rezeki kita sudah ditentukan Allah dan tidak akan berubah meskipun inflasi meningkat dan kondisi perekonomian memburuk. " Tidak ada satu hewan melatapun di muka bumi kecuali Allah menjamin rezekinya." (Q.S.Hud : 6)
  • Allah maha mengetahui keadaan dan kebutuhan hambanya, sebagaimana firmanNya "Andaikan Allah melapangkan rezeki hamba-hambaNya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa-apa yang dikehendakiNya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hambaNya dan Maha Melihat." (Q.S. As Syura : 27). Rezeki adalah jaminan Allah tetapi usaha itu perlu. Allah mengajarkan kita untuk mengambil pelajaran dari burung yang terbang pagi-pagi untuk mencari rezeki. Tidak ada kekhawatiran baginya karena yakin bahwa Allah telah menyediakan rezekinya. Jika dia tidak keluar dari sarang belum tentu dia akan mendapatkan rezekinya bukan? Rezeki yang diperolehnya adalah sesuai kebutuhan seekor burung bukan sesuai kebutuhan gajah atau jerapah yang lebih besar badannya.
  • Tidak perlu takut tidak kebagian rezeki. "Perintahkanlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah dalam menjaga shalat. Aku tidak meminta rezeki darimu. Aku yang akan memberikan rezeki padamu. Akibat baik untuk orang yang bertaqwa ."(Q.S.Thaha : 132). Jaminan rezeki dari Allah SWT kepada kita makhlukNya adalah jaminan yang pasti lagi benar karena Dia adalah Zat yang Maha Kaya. "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunanNya dan karunia, Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui "(Q.S. Al Baqarah : 268).
  • Kewajiban kita adalah beribadah kepada Allah dan berbuat baik, selebihnya serahkan kepada Allah. Dalam sebuah riwayat ada orang yang mengadukan soal kenaikan harga kepada seorang ulama besar di masa itu dan dijawab oleh beliau "Demi Allah saya tidak perduli dengan kenaikan harga ini sekalipun 1 biji gandum seharga 1 dinar, kewajibanku adalah beribadah kepada Allah sebagaimana yang Dia perintahkan kepadaku dan Dia akan menanggung rezekiku sebagaimana yang telah Dia janjikan kepadaku."
Jadi tidak perlu kuatir kenaikan harga akan membuat rezeki kita berkurang. Tingkatkan ibadah dan raih ridha Allah, insya Allah semua urusan dunia kita akan dimudahkan. Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?