4 CIRI-CIRI REZEKI YANG TIDAK BERKAH

Dalam Surah Al Maidah  ayat 100 Allah menjelaskan bahwa tidaklah sama antara harta haram dan harta halal. Meskipun harta yang haram begitu menakjubkan banyaknya. Sebab turunnya ayat ini dikemukakan dalam suatu riwayat, ketika Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang haramnya arak, berdirilah seorang Badui  dan berkata " Saya pernah menjadi pedagang arak dan saya menjadi kaya raya karenanya. Apakah kekayaan ku ini bermanfaat apabila saya gunakan taat pada Allah? Nabi menjawab "sesungguhnya Allah tidak menerima kecuali yang baik." Maka turunlah surah ini yang membenarkan ucapan Rasulullah SAW (diriwayatkan oleh Al Wahidi dan Al Ashbahani dalam kitab At Targhib, yang bersumber dari Jabir).

rezeki tak berkah

Apakah rezeki yang berkah itu? Rezeki yang berkah adalah rezeki yang bertambah dan mengandung manfaat dan kebaikan di dalamnya. Sementara rezeki yang tidak berkah adalah sebaliknya, bertambah tapi tidak memiliki manfaat atau kebaikan di dalamnya seperti berikut ini :
rezeki tak berkah
  1. Mudah Menguap. Setiap hari bekerja siang dan malam dengan berharap imbalan berupa rezeki yang dipergunakan untuk menafkahi diri dan keluarga. Tapi kadang-kadang banyak yang selalu tekor belum habis bulan uang yang diperoleh sudah habis dan harus mengutang kiri kanan. Berapapun jumlah uang yang diterima selalu habis tak bersisa bahkan masih kekurangan. Jika kondisi keuangan kita seperti ini bisa jadi rezeki kita tidak berkah.
  2. Membawa penyakit. Jika terlalu sering kena penyakit, kemungkinan rezeki kita tidak berkah. Rezeki yang diperoleh dari hasil bekerja dipergunakan untuk memberi makan tubuh yang memang kita perlukan untuk hidup. Makanan yang kita makan setiap hari akan menumbuhkan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Sari-sari makanan akan menjadi darah, otak, tulang belulang dan organ tubuh lainnya. Jika makanan yang dimakan sumbernya dari harta yang diperoleh secara haram akan mempengaruhi kondisi tubuh dan melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Allah menyebut harta haram pada surah Al Maidah ayat 100 di atas sebagai Khabits, menunjukkan sesuatu yang menjijikkan seperti kotoran dan bangkai busuk serta tidak pantas untuk dikonsumsi karena akan merusak tubuh. 
  3. Tidak membawa ketenangan. Secara mentalitas dan psikologis harta mampu mempengaruhi hati manusia. Seseorang yang selalu merasa gelisah, was-was tanpa sebab kemungkinan rizki yang diperolehnya tidak berkah. Terkait dengan cara memperolehnya yang tidak memikirkan halal atau haram. Jika perolehan harta berasal dari hasil kerja yang tidak baik - syubhat, makruh, haram akan menuntun pemiliknya jadi rakus dan kejam, mengalami kebutaan hati nurani karena tidak mampu membedakan yang halal dan haram. Gelisah dan was-was jika perbuatannya di ketahui orang banyak tapi tidak takut padahal Allah melihat. 
  4. Sulit dipakai taat pada Allah.  Seperti dikemukakan di atas bahwa rezeki haram tidak bisa dipakai untuk taat kepada Allah. Harta yang diperoleh dari hasil korupsi, menipu orang dipakai untuk membangun mesjid atau sedekah anak yatim tidak akan diterima Allah karena Allah hanya menerima yang baik. Apa jadinya harta yang banyak jika hanya mendorong kita ke neraka dan menjauhkan rahmat Allah? Mungkinkah tubuh yang memakan makanan haram, ditutupi pakaian haram mampu mempersembahkan nilai yang baik di sisi Allah SWT? Tentu tidak!
Semoga kita adalah bagian dari orang yang mendapatkan rezeki berkah. Janganlah kita berjalan dengan  menyombongkan diri di muka bumi karena amat mudah bagi Allah untuk mengambil apa saja yang ada pada diri kita. Semua itu hanya titipan. Wallahu alam.

Comments

  1. Bagaimana dengan rezeki yang kita peroleh dari hasil riba, pegawai bank contohnya. Apakah itu haram? Dan tidak berkah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya tidak bisa memastikan bahwa rezeki yang diperoleh oleh pegawai bank itu hasil riba, saya bukan ahlinya dan masih kurang ilmu Mas.. tapi kalau pendapat saya pribadi.. jika memang ada keraguan terhadap CARA kita mencari rezeki, hijrahlah..atau pindah kerja di tempat lain yang rezekinya lebih anda yakini halal.. ke bank syariah misalnya, atau pekerjaan halal lainnya. Begitu mas..

      Delete
  2. Terima kasih.. semoga bermanfaat..

    ReplyDelete
  3. Apakah klo tekor sebelum akhir bulan pasti tidak berkah,krn bs jadi manajemen keuangan yg buruk atau gaya hidup yg ga sesuai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tekor bukan berarti gak berkah, menurut saya lebih kepada pengaturan keuangan..

      Delete
    2. Klw brcermin dri saya pribadi,biasanya uang hrm yg saya dpt tidak butuh lama allah lngsng mmbalas dngan kehilangan uang lbh besar atau cobaan yg dtang...wallahua'lam

      Delete
    3. Kalo mau ikutin menurut saya menurut saya, saya kurang yakin tuh, tapi kalo di alqur'an gini, ada hadistnya, .jadi ternyata seharusnya kota tuh begini...selesai hadirin, da kita mah ga tau pendapat kita dituntun oleh Alloh apa dibtuntun oleh syeton?berarti di koreksi, lebih banyak istighfar apa lebih banyak kuffar, lbh sering baca qur'an atau baca koran? selamat bertafakur hadirin

      Delete
    4. Tidak semua produk Bank itu Riba semua, artinya masih ada yang halal di dalam Bank konvensional itu. Banyak berdoa bagi pegawai bank yang taat ibadah kepada Allah SWT supaya memperoleh gaji dari bahagian yang halalnya

      Delete
    5. Tekor itu tidak selalu penyebabnya tidak berkah. Tapi kalau sesuatu yang tidak berkah biasanya akan terus membawa kita terus melakukan perbuatan tersebut alias tidak baik, dan tidak pernah merasa tercukupi . Karena perolehan tidak berkah biasanya dilandasi oleh hawa nafsu jelek yang bukan lagi menggunakan akal pikiran, sehingga hal yang sebetulnya kita belum pantas memiliki maka karena mengikuti hawa nafsunya yang jelek jadi melakukan perbuatan kurang baik, dsb. Tekor yang disebabkan oleh terlalu mengikuti hawa nafsu jelek itu lah yang biasanya tidak berkah.
      Berkah itu menambah kebaikan, dan untuk memperoleh sesuatu yang baik itu diperlukan akhlak dan akal yang baik, bukan hawa nafsu

      Delete
  4. Stelah saya teliti dri pribadi saya sendiri...ketika dpt uang haram,tdk lama allah lnsng membalas dngn khilangan uang yg lbh besar atau ada aja cobaan.wallahu a'lam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu juga yg saya pernah alami mas...
      dl waktu blm paham tentang keberkahan blm gitu, pas udah tau Alloh lgsg tegur aja dg kehilangan uang, barang, atau kesehatan.

      Delete
    2. Semoga bisa belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut Mas Mas.. Bersyukurlah kalo masih ditegur artinya Allah masih sayang sama kita.

      Delete
  5. Klw bercermin dri pribadi saya sndiri.uang hram yg saya gunakan tdk btuh waktu lama allah lngsng memberi blalasan dngn kehilangan uang yg lbh besar atu slalu aja ada cobaan.wallu a'lam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya.. rezeki haram tidak bertahan lama, silakan baca artikel ini Kinsekuensi rezeki haram
      Wallahu alam..

      Delete
  6. Kata guruku...
    Pekerjaan yg membuat mu sampai lupa akan kewajibanmu kpd Allah, maka akan menghasilkan rizki yg tidak berkah , walaupun itu halal...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas, harusnya pekerjaan itu bagian dari ibadah yang makin mendekatkan kita pada Allah bukan sebaliknya... baca artikel ini Jagalah ini, insya Allah rezeki anda berkah. Wallahu alam..

      Delete
  7. Kalau misalkan penghasilan kita sebulan 9jutaan. Tpi msih pnya tunggakan dmna2. Apa itu brrti hrta kita gk berkah?
    Soalnya ada org yg sya kenal penghsilan sgitu tpi ngrsa gak nyukupin buat biaya hdup n pndidikn anknya. Mungkin gak itu karna beliau mengambil hak ank2nya?
    Suami beliau meninggal, tetapi hrta peningglnnya blm dibagi2 ke ank2nya bahkan ada anknya yg sdh brumh tangga..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rasa cukup itu didasari oleh rasa syukur mbak, bukan berdasarkan jumlahnya. Semilyar pun jika gak punya rasa syukur pasti bakal kerasa kurang. Soal tunggakan lebih kepada pengaturan keuangannya, belanja lebih dari kemampuannya membayar itu mengundang masalah. Allah mengingatkan kita tentang hal ini, "Dan (hamba-hamba Allah yang beriman adalah) orang-orang yang apabila mereka membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan mereka) di tengah-tengah antara yang demikian” (QS al-Furqaan:67)
      Saya bukan expert soal warisan mbak, persoalan pembagiannya sudah ada aturannya sendiri, persoalan kapan dibaginya adalah kesepakatan keluarga.
      Wallahu alam..

      Delete
    2. Bukan tidak berkah, tapi dianya yang tidak bisa mengatur uang. Kalau sekiranya cicilan sudah banyak ya jangan ditambah lagi, saya sendiri pernah mengalami, habis gajian langsung deh mikir bayar cicilan, wkwk. Alhamdulillah sekarang nggak mau pakai kartu kredit lagi kecuali memang sangat urgent dan menahan diri untuk tidak belanja2 yang tidak dibutuhkan

      Delete
  8. Ya Allah Saya Alami kemarin saya ditegur sama Allah, tetangga pinjam uang cuma 250rb..kebetulan saya benar tidak pegang uang mau saya transfer orang nya g mau, padahl saya punya celengan aqua,walupun punya suami,, duhhhh nyesel dalam besok nya langsung dech Loss Uang ku 1,5jt... YaAllah.... Ampunilah saya... Hikz..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin pembelajaran bagi yang lain juga, sabda Rasulullah SAW,

      “Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebtu menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)
      Wallahu alam..

      Delete
  9. klo tetangga memanipulasi hrga bgn rmh di mhl kn nya hukumnya gmn tu.sy bgn rmh hbs byk uang.dy sll mnt d krm trs.org situ bys bgn hbs 60jt tp sy smpe 131 jt.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harusnya ada akad yang jelas, berapa harga rumah secara keseluruhan, berapa upah tukang dll yang tertuang dalam kontrak kerja yang disepakati bersama antara anda sebagai pemilik rumah dan tukang sebagai penyedia jasa. Manipulasi dalam segala bentuk tentu tak dibolehkan. Kunci dari kehalalan rezeki itu ada pada keridhaan masing-masing pihak. Baik penjual (penyedia jasa), pembeli atau pun perantara di tengah-tengahnya (makelar / agen). Sebaiknya setiap kita menjaga diri dari mendapatkan harta dari yang tidak diridhai Allah SWT.
      Wallahu alam..

      Delete
  10. Halal belum tentu berkah, misalnya kita sebagai tukang entah itu tukang bangunan, atau montir dan sebagainya. Uang atau Carta kita tentu halal, akan tetapi dalam bekerja kita sering meninggalkan sholat, atau menunda nunda, dan tidak segera menunaikan kwajiban kita karena pekerjaan tadi.. disitulah harta yg kita peroleh bisa jadi kurang berkah. Atau kita kerja misalkan kalau perempuan kerja di tempat2 hiburan. Huallohua'lam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harta halal adalah keberkahan bagi mukmin sehingga saat mereka menikmati harta itu tidak menjadi sumber masalah di hari perhitungan nanti. Harta yang berkah adalah harta yang terus bertambah dan berkembang, tidak hanya sebatas halal tapi juga bertambah sehingga mencukupi semua kebutuhannya, membawa manfaat baginya dan orang sekitarnya...
      Harta halal terkait dengan cara perolehannya yang dibenarkan oleh agama/syariat. Keberkahan dari harta itu tergantung pemanfaatannya. Jika harta memberi masalah dan menjauhkan pemiliknya dari ketaatan dan rasa syukur pada Allah SWT dikatakan hartanya tak berkah. Memang ada perbedaan terkait istilah.
      Wallahu alam..

      Delete
  11. Wajid, biji ketapang, ranginang, keripik, kolang kaling, tape ketan hitam.. Itulah kue kue lebaran dari tahun 80an ssmpe 2000an awal...

    ReplyDelete
  12. Replies
    1. Saya pernah jual rumah hasil jerih payah saya sendiri terus hasil jual rumah buat usaha tapi usaha tidak lancar duwit dari jual rumah abis entah kemana padahal saya juga ngak berfoya2 tapi kenapa duwit saya tetap abis apa duwit jual rumah tidak berkah sy beli motor juga kridit karna takut abis kalau kontan e malah duwit abis motor blm lunas apa sy salah

      Delete
    2. Tergantung sumber uang untuk membeli rumah tersebut, apakah sumbernya halal atau tidak? Pemanfaatan uang hasil jual rumah apakah di jalan Allah atau menggunakannya untuk maksiat / yang tak punya manfaat. Bagaimana dengan sedekah? sudahkah anda menyisihkan sebagian uang hasil jual rumah untuk membantu orang lain? Pancing rezeki dengan sedekah, mudahkan usaha dengan memudahkan kesulitan orang lain. Terus berikhtiar dan berdoa, mudah-mudahan Allah memberi kemudahan.

      Delete
  13. Saya Katolik namun saya juga mengimplementasikan nilai2 akhlak islami yg bersumber dari Al-Quran dan hadits selama itu baik saya terima dan saya lakukan. Sebab sangat adil dan masuk akal adab dan akhlak yg ada dalam agama Islam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah mau mempelajari Islam, semoga Allah segera memberi hidayah.

      Delete
  14. Sangat bermanfaat gan 😇

    ReplyDelete
  15. Assalamualaikum
    Apakah rejeki/gaji dari kerja di hotel termasuk diridhoi Alloh SWT,sy dulu kerja di hotel tp skrg sdh keluar krn merasa rejeki yg didapat ga berkah,krn sy berpikir terkadang kamar di hotel dipergunakan tamu utk berbuat maksiat,meski byk juga tamu yg sekedar utk beristirahat..
    Bagaimana pendapatnya..terima kasih
    wassalamualaikum

    ReplyDelete
  16. Klo kita merasa was-was karna takut harta yg kita makan adlah haram,apakah saya termasuk orang yg pernah memakan uang yg tidak berkah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda sendiri yang bisa memastikannya, karena apa yang anda lakukan hanya Allah dan anda yang tahu. Jika hidup diliputi was-was, perbaiki hubungan anda dengan Allah SWT, benahilah shalat, perbanyak zikir dan carilah rezeki yang halal. Salam..

      Delete
  17. Misalnya dihari guru, kepala sekolah menyuruh siswa/i membayar uang hari guru nominalnya dipatok. Dan saat uang tsb sudah terkumpul semua, akan dibagi rata kpd guru2. Lalu apakah uangbhari guru yg diterima oleh guru tsb haram??

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?