Kalau Rezeki Sudah Ditentukan Apa Gunanya Berdoa Minta Rezeki?

Betulkah manusia gak punya pilihan?

  • Kalau rezeki sudah ditentukan Allah artinya kita gak perlu lagi dong berusaha? Gak perlu lagi berdoa minta tambahan rezeki, tinggal terima nasib saja. Kalo sudah ditakdirkan miskin ya.. pasti bakalan miskin juga. Kalo ditakdirkan kaya, biar ongkang-ongkang kaki pasti nanti kaya juga...!
  • Benarkah begitu? Bolehkah bersikap seperti itu? Apa betul kita tak punya pilihan? Apa betul kita ini seperti robot yang tinggal di remote, jalan sesuai dengan kehendak Allah?

  • Kalau kita gak punya pilihan, artinya boleh dong apatis, tinggal nunggu mati aja..!! 
  • Rezeki sudah ditentukan jadi gak perlu kerja keras buat meraihnya. Allah sudah menentukan takdir kita bakalan jadi penghuni neraka atau surga jauh sebelum kita lahir. Jadi buat apa susah-susah ibadah? Meski ibadah rajin kalo takdirnya masuk neraka, kan percuma!!
  • Pemikiran seperti di atas ini SALAH BESAR !!! Manusia punya pilihan, dan dia bisa memilih apa yang terbaik baginya.

baca : rezeki, antara takdir dan ikhtiar.
Manusia bebas memilih nasibnya...

  • Jika kita sudah berbicara tentang takdir, seolah-olah itu sesuatu yang sudah ditentukan dan tak bisa diutak-atik lagi. Kata-kata takdir seolah mengebiri kita untuk memilih nasib kita sendiri, membatasi kita melakukan yang terbaik. Padahal iman, takdir, ikhtiar sebenarnya tak perlu dipertentangkan lagi.
  • Iman adalah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kita adalah bagian dari kehendakNya dan sudah tertulis dalam Lauh Mahfudz.
  • Takdir adalah ketentuan Allah pada diri manusia dan kita tak pernah tahu seperti apa takdir kita sebelum kejadiannya benar-benar terjadi.
  • Karena takdir, kita belum tahu seperti apa karena itu adalah ilmu Allah yang tak diketahui oleh manusia. Karena itu wajib kita ikhtiar, berusaha melakukan yang terbaik. Jika sudah mengusahakan yang terbaik ternyata hasilnya tak sesuai harapan artinya itulah takdir/ketentuan Allah yang harus kita terima.

Kita gak boleh "nrimo" dan pasrah

  • Buat apa kerja kalo ditakdirkan miskin ya.. bakalan miskin juga?
  • Buat apa belajar kalo ditakdirkan bodoh ya bakalan bodoh juga?
  • Buat apa ibadah kalo ditakdirkan masuk neraka, ya bakalan dibakar di neraka juga?
  • Buat apa ke dokter kalo ditakdirkan mati karena penyakit ya.. bakalan mati juga?
  • Buat apa ta'aruf, kalo ditakdirkan jomblo seumur hidup.. ya bakalan jomblo juga?
  • Buat apa cari yang halal kalo yang haram aja susah dapatnya?
  • Buat apa doa minta rezeki kalo ditakdirkan rezekinya susah ya bakalan susah juga??
Itu semua pertanyaan apatis, nrimo, pasrah yang SALAH BESAR. Mengapa?


ALASAN PERTAMA
Kita gak tahu ilmu Allah.
  • Siapa yang tahu apa yang tertulis di Lauh Mahfuz? Siapa yang tahu Allah menakdirkan kita miskin, bodoh, masuk neraka, mati karena sakit, jomblo, doyan yang haram, susah rezeki?? Yakin gak kalo memang itu takdir kita? Bisa saja kita ditakdirkan sebaliknya?? 
  • Itu sama saja kalo kita ngaku-ngaku paham ilmu Allah. Padahal kita ini manusia yang serba terbatas. Ilmu Allah adalah sesuatu yang gaib yang kita gak bakalan pernah tahu.
  • Jadi please deh, jangan sampai berpikiran seperti di atas karena kita ngaku-ngaku tahu ilmu Allah.

ALASAN KEDUA
Kita dikasi akal.
  • Kalau semua sudah ditentukan olehNya, lalu kenapa Allah memberi kita akal? Akal diberikan pada kita untuk dipakai berpikir, memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Akal inilah yang membedakan kita dengan mahluk lainnya, termasuk binatang dan tumbuhan.
  • Itu sebabnya yang dipilih menjadi khalifah adalah manusia. Karena manusia dengan akalnya diharapkan bisa mengatur mahluk lainnya dengan baik. Manusia dengan akalnya akan menajdi sebaik-baik mahluk. 
  • Lewat akal kita bisa mencari tahu bagaimana mencari rezeki yang halal, yang baik, yang berkah. Banyak jalan dan banyak pilihan, termasuk jalan yang haram dan gak diridhaiNya. Tergantung kita mau memilih yang mana.
  • Karena dengan akal kita boleh memilih, itulah gunanya agama yang menuntun kita untuk memilih jalan yang benar dan menjauhi jalan yang sesat.


ALASAN KETIGA
Kita tak boleh berprasangka buruk pada Allah.
  • Kita tak boleh mengatakan Allah menakdirkan saya miskin, bodoh, jelek, masuk neraka, mati karena sakit, tak punya jodoh. Maha Suci allah dari semua persangkaan buruk hambaNya. Allah selalu ingin yang terbaik untuk kita, tapi untuk menuju ke sana ada jalan yang harus kita lalui.
  • Mau kaya, ya.. harus kerja, harus berusaha. Orang non muslim saja yang berusaha dengan baik, giat dan kerja keras pun bisa kaya, apalagi kita yang punya Allah. Mau pintar ya harus belajar. Mau sembuh ya harus berobat..! Mau nikah ya.. harus ta'aruf. 
  • Berprasangka baik padaNya membuat kita semangat mencari rezekiNya. Karena kita tidak tahu dengan pasti hasil akhir dari usaha kita. Satu yang pasti, jika kita berusaha pasti ada hasilnya. Entah itu banyak atau sedikit, entah itu sukses atau gagal. 
  • Perhatikan firman Allah dalam surah Al Israa ini, yang menghendaki kehidupan dunia dan berusaha dengan sungguh-sungguh mendapatkan dunia maka Allah akan memberiNya. Jika dia menghendaki kehidupan akhirat dan bersungguh-sungguh untuk mencapainya, maka Allah adalah pembalas yang baik.


ALASAN KEEMPAT
Allah tidak akan merubah nasib jika kita tidak berusaha mengubahnya.
  • Perhatikan firman Allah dalam surah Ar Rad ayat 13, nasib kita ditentukan oleh usaha kita. Allah tidak akan mengubah nasib kita yang miskin, susah rezeki, pecundang yang gagal melulu, jika kita tgak merubah nasib kita dengan ikhtiar, usaha dan kerja keras.
  • Mau kaya tapi ogah berusaha itu mimpi... Mau sukses tapi ogah kerja keras itu khayalan.



ALASAN KELIMA

Kita mendapatkan sesuatu sesuai dengan hasil usaha kita.
  • Jika kita belajar dengan rajin, sekolah yang bener, menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, insya Allah kita akan pandai, paham ilmunya.
  • Jika kita belajar bisnis, terjun langsung jadi pengusaha, mencari modal untuk memulai usaha, mencari rekan kerja yang tepat, melakukan analisa produk, melakukan promosi, bisnis dikelola dengan baik dan profesional insya Allah bisnis kita akan menghasilkan keuntungan.
  • Kita dapat apa yang kita usahakan...





ALASAN KEENAM
Kesusahan datang karena perbuatan kita sendiri
  • Rezeki kita susah, gak ada perubahan nasib, hidup gak pernah tenang.. apakah Allah yang membuat kita demikian? Bukan.. semua masalah dan kesusahan yang terjadi adalah hasil perbuatan tangan kita sendiri. Mencuri dan korupsi pasti berurusan dengan hukum. Melanggar aturan pastilah kena denda atau kena tilang. 
  • Jadi, jika rezeki kita seret, macet, susah, silakan introspeksi diri dan perbaiki apa yang salah. Terutama ibadah diperbaiki, dipermantap.





Lalu mengapa harus berdoa?

  • Rezeki sudah ditentukan, lalu mengapa kita perlu berdoa. Jawabannya sama saja dengan mengapa kita perlu ikhtiar. Karena manusia ini lemah, dia berusaha, dia bekerja keras, diselingi dengan amal saleh, jika diiringi dengan doa, permohonan kepada Sang Empunya Rezeki, bukankah semua itu menjadi satu kekuatan pengabul rezeki yang paling mumpuni?
  • Jadi.. jangan pernah lupa berdoa minta rezeki ya..??
  • Jangan lupa baca artikel ini juga cara agar doa menjadi senjata efektif penarik rezeki.
Wallahu alam..

Comments

  1. Apakah rezeki kita sudah pns sdh 10 tahun tapi tiba2 kita ingin swasta eh malah yg terjadi kita di phk , apakah rezeki kita sudah ditetapkan sebenarnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih kepada untuk selalu Berusaha mensyukuri apa yg sdh diberikan kepada kita.

      Kita sdh diberi jd PNS kok msh ada rasa gak puas?
      Alhamdulillah, selalu bersyukur 😊

      Delete
  2. Jawaban yg sangat saya cari. Terimakasih

    ReplyDelete
  3. Terimakasih artikelnya ... Jadi semangat buat saya ... Untuk tidak menyerah pada nasib dan tetap berihtiar

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?