Cerita Rezeki dan Helm Yang Menggelitik

Pak polisi dan pengendara yang bandel..

  • Seorang petugas polisi yang sementara bertugas di jalan raya menghentikan seorang bapak yang mengendarai motor tanpa menggunakan helm. Berikut petikan percakapan antara polisi dan pengendara motor yang menggelitik hati.
  • Polisi : "Permisi pak, surat-suratnya?"
  • Pengendara : "tidak punya pak."
  • Polisi : Anda tahu apa kesalahan anda? Pertama anda berkendara tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan, seperti SIM dan STNK. Kemudian bapak berkendara tanpa menggunakan helm. Mohon maaf saya harus menilang bapak"

  • Pengendara : "Tunggu dulu ! Saya keberatan jika ditilang. Mengapa saya harus punya surat kendaraan? Yang penting saya bisa mengendarai motor dengan baik. Trus mengapa harus pake helm, di zaman Rasulullah beliau juga gak pake helm?"
  • Polisi : (sambil menutup buku tilangnya, wajahnya menatap serius pengendara motor yang ngeyel itu). "Karena saya tahu bapak muslim, saya ingin bertanya. Jika ada yang meragukan keislaman anda apakah anda marah?"
  • Pengendara : "Oh tentu saja. Saya Muslim sejati, sejak lahir sudah muslim, kakek moyang saya semua muslim. Jadi jika ada yang mempertanyakan keislaman saya bisa saya gampar."
  • Polisi : "Apa bukti yang anda tunjukkan buat meyakinkan orang lain kalau anda Muslim?"
  • Pengendara : "KTP, di situ tertulis kalau agama saya Islam. Kemudian saya ke mesjid bukan ke gereja atau tempat agama lain. Saya shalat, puasa, haji.." (katanya dengan sengit).
  • Polisi : " Sebagai muslim saja anda punya identitas, begitu juga dengan kendaraan anda. STNK itulah identitas kendaraan yang bisa meyakinkan petugas. Kemudian untuk masuk surga pasti anda syarat-syaratnya, kan?"
  • Pengendara : " Ya iya dong, amal baiknya harus lebih banyak dari amal buruknya."
  • Polisi :" Jadi untuk masuk surga saja ada syarat-syaratnya, berkendara juga begitu pak. Jangan asal bisa menjalankan motor sudah dikatakan layak berkendara. Nanti anda dikatakan layak berkendara jika anda mematuhi persyaratan berkendara yang baik, yaitu punya surat kendaraan yang lengkap STNK, SIM, perlengkapan kendaraan berfungsi dengan baik dan menggunakan helm sebagai pelindung kepala. Kira-kira mengapa harus dibuatkan persyaratan seperti itu? Agar semua pengendara di jalan selamat tiba di tempat tujuan. Tempat tujuan akhir kita semua ini adalah kampung akhirat, agar selamat di sana dan masuk ke dalam surgaNya harus memenuhi syarat-syaratnya bukan?"
  • Pengendara : " Kan gak ada hubungannya?"
  • Polisi : " Ada pak, jika anda tidak memperhatikan keselamatan berkendara dan akhirnya kecelakaan dan meninggal, kira-kira bagaimana nasib keluarga yang anda tinggal? Bagaimana dengan nafkah keluarga anda? Allah sudah meletakkan rezeki mereka di tangan anda? Jika pencari rezekinya tak hati-hati, bagaimana dengan mereka? Jika anda berkendara tak hati-hati selain bisa mencelakakan nyawa anda juga bisa mencelakai orang lain, yang juga mungkin kebetulan pencari nafkah utama dalam keluarganya? Lagipula jika di zaman Rasulullah sudah ada motor apakah anda yakin bahwa beliau tidak akan menggunakan helm? Allah Maha Sayang dan Melindungi hambaNya? Tapi bukankah manusia harus berusaha melindungi dirinya dari bahaya juga? Helm adalah salah satu perangkat untuk melindungi kepala dari benturan. Dengan begitu anda bisa terlindungi, keluarga anda terlindungi, orang lain dan keluarganya juga terlindungi rezekinya."
  • Pengendara : " mmm...." (tidak tahu harus berkata apa).
  • Polisi : " Itulah kesalahan kita pada umumnya, kita memilih sesuatu yang kita suka saja. Aturan yang tak kita sukai kita tinggalkan dengan beragam alasan, kalo perlu agama dibawa-bawa. Padahal identitas kita sebagai Muslim bukan dari KTP atau hal-hal yang sifatnya ritual, tapi lewat ahlak. Ritual seperti shalat, puasa, haji adalah kewajiban yang harus kita laksanakan. Tapi yang paling penting bukan ibadah yang tampak secara fisik tapi dampak ibadah ritual itu bagi kehidupan kita. Apakah betul kita berahlak seperti halnya seorang Muslim? Apakah kita mengaku Muslim tapi masih makan rezeki haram? Kita lebih bangga dengan identitas fisik tapi ahlak kita jauh dari seorang Muslim.."
Pak polisi yang bijaksana...

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?