Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki.
Banyak rezeki adalah impian.
- Pasti semua orang impiannya pengen hidup di dunia ini dengan nyaman, banyak rezeki, dimudahkan ibadah dan mati masuk surga. Tapi apakah mereka yang hartanya banyak otomatis rezekinya pasti banyak?
- Rezeki itu tak melulu soal harta (baca ; rezeki itu hakikatnya apa?). Jadi kalau ukurannya bukan banyaknya harta, lalu orang yang banyak rezeki itu yang bagaimana ?
Ciri-ciri orang yang banyak rezeki.
(1) Sederhana meski hartanya banyak.
- Jika menilik arti sederhana dari kamus, maka defenisi sederhana adalah :
- bersahaja, tidak berlebih-lebihan.
- sedang (dalam artian pertengahan tidak tinggi, tidak rendah, dan sebagainya).
- tidak banyak seluk beluknya, tidak banyak pernik, lugas...
- Orang yang banyak rezeki adalah orang yang sederhana, bersahaja meski dirinya banyak harta dan mampu untuk hidup wah, berlebih-lebihan dan mewah. Mengapa? Karena kekayaan yang sesungguhnya bukan dari harta yang berlimpah tapi dari kekayaan hati.
- Hidup sederhana itu pilihan. Jika mampu untuk hidup mewah dan glamour mengapa memilih hidup sederhana? Karena dalam kesederhanaan itu dia merasa kaya, merasa cukup atau merasa nyaman, mengapa harus dikuasai nafsu pamer dengan hidup berlebih-lebihan?
- Orang yang suka pamer bukanlah orang yang kaya. Karena dia perlu pengakuan orang lain akan kekayaanya. Orang yang kaya tak butuh pengakuan orang lain karena yang paling penting adalah pengakuannya terhadap diri sendiri. Yang terpenting adalah dirinya bukan orang lain.
- Yang paling penting adalah apa yang dilakukannya dengan kekayaan itu bukan dengan cara hidupnya. Yang penting juga adalah bagaimana dia tampak di hadapan Yang Maha Kaya, apakah kekayaan itu bermanfaat dan diridhai Allah bukan bagaimana dia tampak megah dan elegan di mata manusia.
- Mereka inilah yang banyak rezekinya, karena fokus pada kualitas dan kebermanfaatan rezekinya demi ridha Ilahi daripada sekedar pujian palsu manusia.
(2) Olahraganya rajin meski tubuhnya sehat-sehat saja.
- Tubuh yang sehat adalah karunia Ilahi. Orang yang banyak rezekinya mensyukuri karunia tubuh yang sehat itu dengan menjaganya sebaik-baiknya. Dia sangat paham bahwa ibadah hanya bisa dilakukan secara baik jika ditopang oleh tubuh yang sehat, baik ibadah yang bersifat ritual seperti shalat, puasa dan haji, maupun ibadah kemasyarakatan, termasuk ikhtiar mencari rezeki hanya bisa dilakukan secara baik jika ditopang tubuh yang sehat.
- Tak perlu menunggu sakit ataupun karena pengen kurus baru mau olahraga. Karena kesehatan itu investasi yang harus terus dijaga, justru pada saat kondisi primalah tubuh perlu terus dijaga, bukan saat bermasalah. Jika anda merasa banyak rezeki tapi tak menjaga tubuh dan kesehatan anda artinya rezeki anda belum paripurna. Tubuh adalah aset, investasi, rezeki sehingga menjaganya dengan baik artinya menghargai PemberiNya. (baca : bagaimana memberdayakan tubuh untuk menarik rezeki).
(3) Tak pernah berhenti belajar meski dia pandai luar biasa.
- Tak ada orang yang tahu semuanya karena otak dan kemampuan manusia terbatas. Tapi tak berarti tak bisa dipelajari. Orang yang banyak rezekinya mensyukuri kemampuan otak yang diberi Allah padanya dengan menggunakan otak itu untuk berpikir dan merenungkan kebesaran Ilahi Rabbi. Menggunakan otak itu untuk sebesar besar manfaat bagi diri dan orang lain.
- Orang yang banyak rezeki tak henti hentinya belajar, meski gelarnya sudah banyak, punya pencapaian di bidang akademis yang bagus, diakui sebagai orang pandai. Karena dia tahu betul jika banyak hal yang masih perlu dipelajari. Makin banyak yang dipelajari, makin banyak yang membuka wawasan dan makin haus akan ilmunya. Menggunakan otak secara teratur juga bisa mencegah kepikunan..
(4) Pekerja keras meski hidup cukup dan tak kekurangan.
- Kerja adalah bagian dari ikhtiar menjemput rezeki Ilahi. Allah sudah menyediakan rezekiNya terhampar di alam ini. Meskipun rezeki bukan diperoleh lewat kerja tapi karena ridha Allah, ikhtiar harus tetap diupayakan, karena lebih mulia makan makanan hasil jerih payah daripada meminta-minta. (baca : bolehkah mencari rezeki dengan meminta-minta?)
- Hidup berkecukupan dan tak kekurangan tapi tetap bekerja keras adalah ciri orang yang banyak rezeki. Mengapa? Karena muslim itu wajib kaya. Muslim yang kaya bisa lebih berdaya untuk mengembangkan agama dan umat ini. (baca : 6 alasan mengapa hidup harus kaya).
- Hidup berkecukupan tak membuatnya malas-malasan, sebagai tanda syukur justru dia bekerja lebih keras agar hartanya bisa dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk agama Allah. Karena semua itu nantinya akan ditanya dan dipertanggung jawabkan. Nabi Sulaiman saja yang banyak harta dan berkuasa tapi lidahnya terus basah oleh syukur pada Allah.
(5) Mudah ibadah meskipun sibuknya luar biasa.
- Sibuk adalah penjara manusia modern yang diperbudak dunia. Atas nama kesibukan seringkali Allah dinomorduakan. Rapat tak boleh telat tapi sholat boleh di akhir waktu. Plesir keliling dunia untuk bisnis dan jalan-jalan mampu tapi ibadah haji terus ditunda, katanya tak ada waktu. Tubuh sehat dan tak kurang suatu apapun tapi enggan berpuasa dengan tak bisa karena harus menjamu klien.
- Mereka yang banyak rezekinya tahu bahwa tujuan penciptaannya adalah untuk sibuk menyembah Allah, bukan menyembah dunia. Sehingga sesibuk apapun dunia tak akan melenakannya sedikitpun dari mengingat Allah. Kerja, rekreasi, bisnis hanyalah selingan diantara waktu-waktu ibadah.
- Jadi bagi mereka yang dilenakan oleh dunia dan sangat susah meluangkan waktunya untuk ibadah, belumlah banyak rezeki. Orang yang banyak rezei menyerahkan dunia pada Allah dan menghadirkanNya dalam setiap aktivitasnya. Apapun yang dilakukannya adalah dalam koridor ibadah.
- Orang yang sibuk ibadah diantara kesibukannya di dunia ini merekalah penguasa bumi sesungguhnya. Tak heran jika rezekinya banyak.
(6) Banyak syukur tak terpengaruh oleh kondisi ekonominya.
- Saat rezekinya lagi banyak, lancar dan mudah dia bersyukur atas kondisi ekonomi yang menyenangkan. Saat rezekinya lagi sedikit dan seret pun dia bersyukur, karena rezeki itulah yang dianggap pantas diterimanya, karena Allah tahu apa yang terbaik baginya.
- Karena rasa syukur yang ada dalam dadanya akhirnya dia selalu merasa cukup, berapapun rezeki yang diterimanya. Mereka inilah yang nantinya akan menjadi muslim yang beruntung, seperti hadits Rasulullah berikut ini.
- Bukan kuantitas rezeki yang dipikirkannya tapi bagaimana menyikapi rezeki yang diberi Ilahi padanya. Rezeki sedikit jika dimanfaatkan dengan baik akan mencukupi bahkan bisa berlebih, karena Allah Maha Mencukupkan. Rezeki yang banyak bisa jadi tak pernah cukup karena ada keserakahan dan ketidakpuasan di dalamnya. Pernahkah anda menghitung penghasilan dengan pengeluaran anda setiap bulan? Dengan uang yang pas-pasan pun kita tetap bisa hidup layak dan cukup? Itulah misteri rezeki yang telah diatur Allah untuk kita.
(7) Tetap rendah hati meski mampu untuk sombong.
- Kesombongan adalah sifat setan yang seringkali membelenggu manusia. sifat inilah yang menjadi penyebab utama mengapa setan/iblis terusir dari surga. Dia merasa lebih mulia dari Adam, sehingga berani menentang perintah Allah yang menyuruhnya agar sujud padanya. Iblis berani karena kesombongan memenuhi relung hatinya.
- Saat manusia berada di puncak kekuasaan dan dikaruniai harta benda dan anak yang banyak seringkali tergoda untuk sombong, untuk merasa lebih dari orang lain. Bukan hanya pada sesama manusia dia sombong bahkan kepada Allah pun sombong. Karena sibuk mengurus harta benda dan mempertahankan kekuasaannya maka dia jadi lalai, meninggalkan Allah jauh ke belakang. Apa akhir manusia seperti ini? Berkacalah dari kisah Firaun yang ditenggelamkan..
- Orang yang banyak rezeki terlalu malu untuk sombong pada Allah, karena dirinya hanyalah setitik debu di padang pasir yang luas. Kekayaannya hanya seujung kuku dibanding Sang Pemilik Jagat Raya. kekayaan yang diklaim miliknya itupun sesungguhnya hanya titipan dari Sang Maha. Kekuasaan yang sedang dipegangnya adalah amanah dariNya untuk dipergunakan mensejahterakan umat dan membaikkan kehidupan. Meski mampu untuk sombong itu tak dilakukannya. Karena dia tak ingin seperti iblis yang dilaknat. Tadinya memiliki begitu banyak keutamaan, kemudian menjadi terhina karena kesombongannya.
(8) Ingat mati meski masih hidup dan baik-baik saja.
- Orang yang banyak rezeki tahu kalau dirinya akan berakhir di mana. Tahu bahwa rezeki yang dipercayakan Allah akan ditanya. Tahu bahwa pemanfaatan umurnya akan dipertanggungjawabkan. Sehingga tak sedetikpun dirinya melalaikan ibadah, karena ajal bisa datang kapan saja.
- Ingat mati adalah kontrol yang paling baik bagi diri, sehingga kelakuan pun bisa terjaga. Maksiat dan dosa bisa dengan mudah dilakukan tapi pilihan tetap ada di tangan. Tak perlu menunggu tua baru mau mulai beramal. Tak perlu menunggu sakit keras baru mau mengingat mati. Karena malaikat Izrail tak memilih mereka yang tua, uzur dan sakit saja untuk dijemput. Tapi siapa saja yang diperintahkan Allah.
- Jadi banyak rezeki membuat banyak ingat mati. Karena ajal bisa datang menjemput justru saat kita tak menyangkanya.. saat berada di puncak kekuasaan dan di atas gelimangan harta dan kesenangan dunia.
Wallahu alam...
Comments
Post a Comment