Posts

Showing posts with the label cerita

Begini Harusnya Suami Istri Itu Bersikap

Image
ARTIKEL KE 800   SUAMI ISTRI  DI USIA SENJA   Yang membaca jangan menangis ya? Saya suka postingan ini, meski sudah berulang kali membacanya...  Di sebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan. Sang suami merupakan seorang pensiunan, sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga. Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah tua mereka dan menolak ketika putra-putri mereka, menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka. Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu, menghabiskan waktu mereka yang tersisa, di rumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa, dalam keluarga itu. Suatu senja ba’da Isya di sebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya ke masjid tadi. Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra : “Kenapa Bu?”

Cara Keluar dari Kemiskinan

Image
ARTIKEL KE 794   KELUAR DARI KEMISKINAN    Masih ingat pelari kita Muh. Zohri yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional beberapa waktu lalu? Muh. Zohri aslinya adalah pemuda miskin yang punya cita-cita besar. Kemiskinan tak jadi hambatan untuk meraih impiannya. Kemudian bagaimana Lalu Muhammad Zohri keluar dari cengkraman kemiskinan? Cara keluar dari kemiskinan justru kebalikan dari persepsi kita selama ini. Bahwa mengentaskan diri dari kemiskinan berarti butuh bantuan dan pemberian dari orang lain. Tapi beda dengan pemuda Zohri ini. Zohri sehari-hari hidupnya dicekam keterbatasan, namun yang ada pada mentalnya adalah "memberi pada negara". Pemerintah RI dan warga negaranya tidak dia harapkan sebagai pihak yang harus membantu dan memberi padanya, tapi pihak yang harus dia bantu dan dia beri. Apalagi mengharap diberi gaji tetap sebagai atlit, beli sepatu lari pun Zohri harus hutang duit. Sementara untuk berangkat ke Finlandia mengikuti Kejuaraan Dunia

Bunga Bukan Untuk Orang Mati

Image
ARTIKEL KE 787   Bunga untuk orang hidup   Seorang sopir turun dari mobil mewah di depan tempat pemakaman umum. Ia berjalan menuju pos penjaga kuburan & berkata : “ Pak, tolong temui nyonya di mobil itu, karena tak lama lagi ia akan meninggal! ” Dengan tergesa gesa penjaga kuburan itu segera berjalan menghampiri sang nyonya. Seorang perempuan lemah, berwajah sedih membuka pintu mobilnya, berusaha tersenyum dan berkata : “ Saya....Ibu yang selama ini mengirim uang tiap dua minggu sekali agar Anda dapat membeli seikat bunga dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda. ” “O..., jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Maaf Nyonya, memang uang yang dikirimkan itu selalu saya belikan bunga,  tetapi saya tidak pernah menaruh bunga itu di pusara anak Nyonya.” jawab pria itu. “Apa?” ,perempuan itu kaget. " Ya... Nyonya, karena menurut saya, orang yang sudah meninggal tidak akan pernah

Kekayaan Sejati = Kebebasan

Image
ARTIKEL KE 784    Kekayaan Sejati adalah Kebebasan yang Berkelanjutan    Mari kita uraikan itu untuk lebih menggambarkan maksud saya. Pertama, mari kita bicara tentang KEBEBASAN. Tidak ada individu yang dapat benar-benar menyebut dirinya kaya, jika ia belum mencapai tingkat kebebasan di mana ia memegang kendali penuh atas hidupnya dan keputusannya. Jika Anda harus bekerja untuk mendapatkan gaya hidup Anda saat ini, maka Anda belum kaya, namun jika Anda terpaksa kehilangan waktu untuk melihat anak-anak Anda bertumbuh karena harus bekerja dua shift, maka Anda belum menjadi kaya. Jika Anda hanya bisa mengambil 15 hari libur dalam setahun karena itulah yang dibolehkan pekerjaan Anda, maka Anda belum kaya. Kebebasan hanya tercapai ketika Anda tidak lagi harus bekerja untuk mendapatkan uang, tetapi ketika uang bekerja untuk Anda. (baca : bagaimana membangun taman kekayaan ) Kemudian muncul kata KEBERLANJUTAN. Menurut definisi kebebasan di atas, hampir se

Kesuksesan dan Kebahagiaan Saling Berkaitan

Image
ARTIKEL KE 781    Kebahagiaan dan Kesuksesan     Kebahagiaan adalah kondisi jiwa yang merasa tenang, damai, ridha terhadap diri sendiri dan puas dengan ketetapan Allah. Hal ini condong dan lestari dan terus menerus berada dalam diri manusia secara umum serta dianggap sebagai isyarat tentang seberapa jauh hubungan seseorang dengan TuhanNya, Penciptanya dan Pemberi Rezeki kepadaNya. (baca : kaitan bahagia dan rezeki) Kesuksesan adalah tercapainya berbagai prestasi dan tujuan tertentu baik dalm hal agama maupun dunia, yang pengaruhnya tampak secara jelas dalam kehidupan seseorang pada tingkat individu, keluarga, masyarakat dan karir atau profesi. (baca : tips sukses dan banyak rezeki ) Kebahagiaan adalah kondisi yang tepat untuk merealisasikan kesuksesan dalm hidup sebagaimana orang yang berbahagia adalah orang yang paling cenderung dan tertarik untuk mewujudkan kesuksesan. Namun orang yang sukses dalam urusan dunia belum tentu bahagia. Kesuksesan itu bisa jadi bumerang bagi

Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid

Image
ARTIKEL KE 780  Nyari Dana   Konon nyari dana buat pengelolaan mesjd itu susahnya minta ampun. Beragam cara ditempuh para pengelola agar mesjid bisa punya cukup duit untuk survive. Jika hanya ngandelin sumbangan dari jamaah itu jauh dari cukup sehingga pengelola harus muter otak agar kelangsungan mesjid bisa terus terjaga. Bila di Jogja ada sebuah mesjid dengan inovasi dan aneka programnya, yaitu Jogokariyan, lain lagi dengan Mesjid Al-Jihad, sebuah mesjid kampus di Medan. Mesjid ini tadinya ngandelin pendanaan dari pola managemen profesional dengan ngasi tarif parkir dan lain sebagainya. Rupanya hal itu gak memberi pemasukan yang cukup bagi mesjid dan gak bisa menutupi pengeluarannya. Akhirnya ditempuhlah cara Islami. Hasilnya banjir dana. Seperti apakah hal tersebut? Tulisan ini dimaksudkan untuk memberi kabar gembira bagi para pengelola yang bingung mengelola mesjid dengan produktif. Prof Muhammad Asaad adalah Rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Selain

Cerita tentang Passion

Image
ARTIKEL KE 779 PASSION.. Bismillah.... Semoga Senantiasa indah..apa yang kita usahakan. Rezeki yang kita cari setiap hari.. Tanpa kenal lelah dan letih.. Bersimbah peluh menjemput rezeki yang berkah yang disediakan oleh Allah di bumiNya yang luas ini. Meski lelah janganlah menyerah.. Saya pun menemukan passion pada menggambar di usia 40-an (lukisan saya meraih juara kedua pada lomba lukis antar mahasiswa Internasional, April 2018) Belajar sukses dunia ala pengusaha terkenal Warren Buffet pun tak ada ruginya. Kunci sukses yang pertama menurut Warren Buffet adalah *Find Your Passion*. Menemukan sebuah passion juga tidak semudah membalikkan tangan. Perlu waktu dan perenungan yang mendalam. Passion adalah gabungan hobi dan kemampuan. Jika hobinya menulis dan ditopang kemampuan untuk merangkai kata dalam sebuah tulisan yang dimengerti orang lain berarti punya passion di bidang menulis. Itulah cikal bakal blog lancarrezeki.blogspot.com  ini yang dimulai tahun 2015 sil

Menjaga Mutiara dari Kepunahan

Image
ARTIKEL KE 776   10 mutiara yang bakal hilang   Sewaktu Rasululloh SAW sakit, terlontar satu pertanyaan kepada malaikat Jibril as :  "Wahai Jibril... apakah kamu akan turun ke bumi setelah aku tiada...? Malaikat jibril menjawab : " Masih Ya Rasululloh, aku akan turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup sepeninggal diri engkau. " Rasululloh saw bertanya lagi : “ Mutiara apakah yang akan kamu ambil...?" Malaikat Jibril as jawab : "Mutiara pertama yang akan aku ambil dari muka bumi  adalah : *BARAKAH* (Keberkahan)". Waspadalah jika hidup jauh dari berkah , bisa jadi mutiara telah diambil.  "Mutiara Kedua adalah : *RASA CINTA* (Mahabbah) yang bersemayam dihati manusia.."  "Mutiara Ketiga adalah : *RASA KASIH SAYANG* di antara keluarga (kasih sayang diantara keluarga semakin menipis)." "Mutiara ke empat adalah : *KEADILAN* di hati para pemimpin." "Mutiara Kelima adalah : *RASA MALU* yang ad

Dahulukan Shalat atau yang lain?

Image
ARTIKEL KE 775   DAHULUKAN SHALAT APA YANG LAIN...? Ini adalah kebiasaan kita yang sadar ataupun tidak berimplikasi pada kualitas ibadah pada Sang Maha Pemberi Rezeki. Sebelum subuh sudah berangkat ke kantor..., alasannya jelas...takut terjebak macet yang berimplikasi telat tiba di kantor, telat check clock, uang tunjangan kena potong sesuai lama keterlambatan.. Uang bulanan jadi berkurang karenanya.. rezeki jadi tak sesuai harapan (jumlahnya). Setelah isya baru pulang dari kantor..., alasannya jelas, kerjaan banyak dan harus berjibaku dengan kendaraan lainnya menerobos kemacetan kota besar. Tiba di rumah udah capek banget..gak bisa ngapa-ngapain lagi, tinggal tidur... Habis waktu di jalan.. Dzuhur...terjepit waktu istirahat kantor..., yang harus dibagi antara makan, tidur siang sejenak dan shalat.. Terburu-buru karena mengejar jam check clock siang. Dhuhurnya jadi apa adanya dan tak berkualitas. Tak ada lagi duduk zikir dan memperbaiki kualitas doa , memperbaiki

Mati Sebelum Waktunya

Image
ARTIKEL KE 773   MATI SEBELUM WAKTUNYA Kita mengalami kematian bukan hanya saat ruh melepas dari jasad. Bukan hanya saat jasad terkulai tanpa daya dan upaya... Kita sesungguhnya telah mati: Saat hari-hari dunia kita tak ada yang berubah. Saat harimu detik ini sama saja dengan kemarin. Ketika engkau esok hari, tidak ada bedanya dengan engkau hari ini. (baca : lahir dan mati itu serupa ) Kita sesungguhnya telah mati: Saat kita berhenti menjadi lebih baik. Saat tidak ada yang bertambah dalam hidupmu: Selain umur dan berat badanmu! Ibrahim al-Harby bertutur tentang gurunya, Imam Ahmad bin Hanbal –rahimahuLlah-: “Aku telah menyertainya selama 20 tahun, melintasi siang dan malam, melewati musim panas dan dingin, Dan selalu saja aku temui ia hari ini lebih baik dari hari yang kemarin...” Duhai, betapa bercahayanya hidup itu! Grafik kebaikannya terus membubung tinggi di perjalanan 20 tahun yang indah... (baca : penyeru kebaikan itu berat ) Bagaimana