Kekayaan Sejati = Kebebasan

ARTIKEL KE 784   

Kekayaan Sejati adalah Kebebasan yang Berkelanjutan   

Mari kita uraikan itu untuk lebih menggambarkan maksud saya.

Pertama, mari kita bicara tentang KEBEBASAN.

Tidak ada individu yang dapat benar-benar menyebut dirinya kaya, jika ia belum mencapai tingkat kebebasan di mana ia memegang kendali penuh atas hidupnya dan keputusannya.


Jika Anda harus bekerja untuk mendapatkan gaya hidup Anda saat ini, maka Anda belum kaya, namun jika Anda terpaksa kehilangan waktu untuk melihat anak-anak Anda bertumbuh karena harus bekerja dua shift, maka Anda belum menjadi kaya. Jika Anda hanya bisa mengambil 15 hari libur dalam setahun karena itulah yang dibolehkan pekerjaan Anda, maka Anda belum kaya.

Kebebasan hanya tercapai ketika Anda tidak lagi harus bekerja untuk mendapatkan uang, tetapi ketika uang bekerja untuk Anda.
(baca : bagaimana membangun taman kekayaan)

Kemudian muncul kata KEBERLANJUTAN.

Menurut definisi kebebasan di atas, hampir setiap manusia telah mencapai kebebasan sampai batas tertentu.
Jika saat ini Anda memiliki uang di rekening, maka Anda telah mencapai kebebasan, tetapi hanya sampai Anda kehabisan uang itu.

Jika Anda berhenti dari pekerjaan Anda esok hari dan mendedikasikan waktu Anda untuk keluarga Anda, berkeliling dunia dan mengejar passion Anda, berapa lama uang itu akan bertahan? Seminggu? Sebulan? Setahun?
Dapatkah anda hidup tanpa memiliki sepeserpun uang di kantong?
Kalaupun anda bisa bertahan hidup apakah kualitas hidup itu sesuai dengan standar dan keinginan anda?
(baca : sudah ikhtiar dan beramal kok belum kaya juga?)

Kekayaan sejati bukan hanya berupa uang.

Pada akhirnya, kekayaan sejati  adalah kemampuan untuk melakukan apa pun yang ingin Anda lakukan dan bahagia karenanya. Mau melakukan di sini maksudnya ingin melakukan sesuatu untuk seterusnya, bukan sesuatu yang Anda khayalkan dan mungkin terasa menyenangkan dilakukan saat itu saja. Tetapi untuk melakukannya anda harus mengeluarkan sejumlah uang....
Jika tak punya cukup uang maka tak bisa dilakukan. Jika uang menjadi halangan untuk melakukan sesuatu, maka itu bukan kekayaan sejati.

Kesehatan adalah kekayaan. Jika Anda terkendala oleh kesehatan Anda  sehingga Anda tidak dapat melakukan apa yang Anda inginkan (lihat paragraf pertama), tidak peduli berapa banyak uang yang Anda miliki, maka Anda tidak kaya.

Hubungan Anda adalah kekayaan. Jika Anda merasa bahwa Anda tidak dapat melakukan apapun yang Anda inginkan karena takut orang lain tidak suka, maka Anda tidak benar-benar kaya atau Anda hanya menginginkan hal yang salah. Jika Anda merasa bahwa Anda harus melakukan hal-hal yang benar-benar Anda benci hanya untuk membuat seseorang bahagia, Anda tidaklah kaya, Anda diperbudak oleh orang itu.

Kekayaan sejati berarti kebebasan untuk melakukan yang anda sukai, bebas hidup sesuai standar anda, bebas beribadah kapan dan dimanapun anda butuh serta bebas menebar kebaikan dengan kekayaan tersebut.
Bagaimana bisa mencapainya?
Tentu saja lewat kerja keras, kerja cerdas, memperbaiki niat serta amal saleh yang hanya bergantung pada Allah SWT.
(baca : kiat menjadi pengusaha sukses penarik rezeki)

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus