Mengapa Anak Durhaka pada Orangtuanya?

ARTIKEL KE 767  

Penyebab anak durhaka  

Pernah dengar kisah si Malin Kundang anak durhaka yang dikutuk ibunya menjadi baru? Berbicara mengenai anak durhaka, ibu Elly Risman psikolog senior UI prihatin dengan cara mendidik orang tua yang bisa jadi penyebab anak jadi durhaka. Berikut adalah tulisannya yang menginspirasi.
Karena anak adalah rezeki bagi orangtuanya..
Kalau Anda dititipi anak Presiden, kira-kira bagaimana mengasuh dan menjaganya ?
Beranikah Anda membentaknya sekali saja ?
Pasti enggak, kan ?
Nah, yang sekarang yang menitip bukan hanya sekedar Presiden, tapi yang jauh lebih berkuasa dari Presiden, yaitu Allah.
Beranikah Anda membentak, memarahi, mencubit, menyentil, bahkan memukulnya ?
Jika Anda pernah melakukannya, kira-kira nanti di hari akhir, apa yang Anda jawab ketika ditanya Pemiliknya ?


Jaga lisanmu, duhai orangtua.
Jangan pernah engkau memarahi anakmu hanya gara-gara ia menumpahkan susunya karena j
iwa anakmu lebih mahal dari susu termahal yang ditumpahkannya atau karena ia melakukan hal yang menurutmu salah.
Anakmu tidak tahu kalau apa yang ia lakukan adalah kesalahan.
Otaknya belum mempunyai konsep itu.

Jaga jiwa Anakmu.
Lihatlah tatapan mata anakmu yang tidak berdosa itu ketika engkau marah-marah.
Ia diam dan mencoba mencerna apa yang engkau katakan.
Apakah ia mengerti ?
Mungkin iya, tapi cobalah perhatikan apa yang ia lakukan.                        Setelah engkau pukul dan engkau marahi...
Anakmu tetap memelukmu, masih ingin engkau belai.
Bukankah inilah tanda si anak memaafkanmu ?*
Namun, jika engkau terus-menerus mengumbar kata-kata kasarmu kepadanya, otak anakmu akan merekamnya*dan akhirnya, cadangan ‘maaf’ di otaknya habis.

Apa yang akan terjadi selanjutnya, duhai orangtua ?
Anakmu akan tumbuh menjadi anak yang ‘ganas’ dan ia pun akan membencimu sedikit demi sedikit hingga tidak tahan lagi hidup bersamamu.
Jiwa anak yang terluka itu akan mendendam.
Pernahkah engkau saksikan anak-anak yang ‘malas’ merawat orangtuanya ketika tuanya di kala tua dan sakit-sakitan ?
Jangan salahkan anak-anaknya.
Cobalah memahami apa yang sudah dilakukan oleh orangtua itu kepada anak-anaknya ketika mereka masih kecil.
Orangtua.., anakmu itu merekam semua kata-kata kasarmu.
Bersabarlah.
Jagalah kata-katamu agar anak hanya tahu bahwa ayah ibunya adalah contoh yang baik, yang bisa menahan amarahnya.
Duhai orangtua, engkau pasti kesal kalau anakmu nakal.
Tapi pernahkan engkau berpikir bahwa kenakalannya mungkin adalah efek rusaknya jiwa anakmu karena kesalahanmu...
Kau pukul dan kau cubit anakmu hanya karena melakukan hal-hal sepele.  
Kau hina dina anakmu hanya karena ia tidak mau melakukan hal-hal yang engkau perintahkan.
Cobalah duduk dan merenungi apa saja yang telah engkau lakukan kepada anakmu.
Apakah engkau lebih sayang pada susu paling mahal yang tertumpah?
Anakmu pasti menyadari dan tahu ketika kemarahan itu selalu hadir di depan matanya.
Jiwanya pun menjadi memerah bagai bara api.
Apa yang mungkin terjadi ketika jiwa anak sudah terusik ?
Anak *tidak hormat* pada orangtua.
Anak *menjadi musuh* orangtua.
Anak *menjadi sumber kekesalan* orangtua. 
Anak memelihara dendam yang membara dalam dadanya.
Anak yang membenci orang tuanya seumur hidupnya.
Anak yang tidak tahu bagaimana caranya berbakti pada orang tuanya.
Anak tidak bermimpi hidup bersama dengan orangtua. 
Mereka tak pernah minta dilahirkan..
Takdir Allah lah yang menentukan demikian.

Hal-hal inikah yang engkau inginkan, duhai orangtua ?
Kamu secara sadar mendorong anak untuk durhaka..
Ingatlah, jiwa anakmu lebih mahal dari susu termahal yang ditumpahkannya.
*Jaga lisan* dan *perlakukanmu* kepada anakmu.

Untuk saya dan yang telah menjadi bapak dan  ibu ...

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)