Rahasia Kehidupan yang Tersembunyi

ARTIKEL KE 762  

RAHASIA KEHIDUPAN  

Diceritakan konon seorang lelaki buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat, sementara tangan kirinya membawa lampu.
Pemandangan ini mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya. Orang buat memegang tongkat itu mah biasa. Karena dengan tongkat itu bisa menopang anggota tubuhnya dan bisa jadi penunjuk jalan baginya dengan mengetuk-ngetukkannya sepanjang jalan yang dia lalui. Tapi lampu? Bagaimana mungkin seorang buta membawa lampu, sementara dia tak bisa melihat cahaya sedikitpun?



 ‎Karena penasaran, pria itu akhirnya bertanya,
"Mengapa anda berjalan membawa lampu? Bukankah anda buta dan tak bisa melihat cahayanya?"
Orang buta itu menjawab, " Tentu saja sebagai penerangan bagi jalan saya".
Dengan heran pria itu bertanya lagi, "Tetapi, bukankah anda buta dan tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?"

Orang buta itu tersenyum sambil menjawab,
"Meski saya tidak bisa melihat, orang lain melihatnya, seperti anda ini.
Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya..
."‎
Pria itupun paham dan belajar banyak dari kata-kata orang buta tadi..

Pembaca...

Sejatinya, saat kita memberi, kita pasti akan menerima paling tidak sesuai yang kita berikan, bahkan dijamin bisa lebih banyak.‎..
(baca : kiat-kiat agar mudah rezeki)
Saat kita menolong orang lain, pada saat yang sama sebenarnya kita sedang menolong diri sendiri.

Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukannya untuk diri kita sendiri.
Inilah rahasia kehidupan yang tersembunyi bagi banyak orang.
Bukan karena mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi mereka tidak mempercayainya.
Karena itu, banyak orang lebih senang  menerima daripada memberi. 
(Siapa yang gak suka barang gratisan? Padahal rezeki bisa ngacir karena doyan minta gratisan.)

Lebih suka ditolong daripada menolong.
Hidup hanya berorientasi pada diri sendiri.‎
Fokus pada diri, keluarga dan kroni
Segala sesuatu selalu dihitung untung ruginya..
Kalo membantu apa untungnya baginya...?
Tapi kalo dibantu suka lupa balas budi..

Padahal saat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sejatinya kita sedan‎g melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri.
Kita diingatkan untuk tidak jemu-jemu berbuat baik.
Karena kebaikan menarik kebaikan..
Wajarlah jika orang baik rezekinya juga baik..
Karena kebaikan selalu meliputinya di manapun dia berada..
Coba saja anda perhatikan, berbuat baik meski "cuma" kebaikan kecil saja seringkali langsung dibalas Allah. Karena kebaikan pasti berbalas..cepat atau lambat.
Jika ingin mudah rezeki maka mudahkanlah rezeki orang lain. 
(baca : teori bantu membantu untuk memperlancar rezeki).
Jika sesuatu bisa dipermudah jangan dipersulit.
Jika sesuatu bisa disederhanakan maka jangan diperrumit.
Jika tak bisa membantu dengan materi bantulah dengan doa..
Doakan orang lain..maka doa itu akan menembus langit dan berdampak bukan hanya pada orang yang kamu doakan tapi juga pada dirimu.
(baca : jangan meremehkan doa)

Inilah rahasia kehidupan untuk hidup yang penuh berkah, berkelimpahan dan bahagia.
Meski demikian, rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi orang-orang yang egois, kikir, pelit danmelakukan sesuatu hanya berdasarkan untung rugi, seberapa untung dirinya dan seberapa rugi orang lain. Mereka ini pebisnis sejati sehingga untuk Allah pun dia hitung-hitungan, padahal Allah Maha Kaya. Jika Dia berkehendak dalam sekejap kekayaannya bisa lenyap seperti lenyapnya harta si Qarun yang sombong...

Apa yang kita lakukan untuk orang lain, suatu saat pasti akan kembali kepada kita. Jika senyum tulus pasti berbalas senyum. Sedekah 50 ribu dibalas dua juta. Percayalah balasan Allah kadang tak menunggu lama. Ya.. kalo rezeki memang tak kemana, tapi orang baik rezekinya ikut kemana-mana bersamanya. 
Itulah hukum tabur tuai.
Hukum tarik menarik yang merupakan Sunnatullah di alam semesta.


Selamat berbuat kebajikan dan berbagi, pembaca tercinta...

Wallahu alam..‎

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?