Jawaban Doa Kita

ARTIKEL KE 772   

TIADA RUGI BERDOA   

Doa..
Sebuah aktivitas yang mungkin saja rutin kita lakukan sehingga kita melakukannya secara otomatis tanpa mengerti makna dari doa yang kita panjatkan. Karena doa hanya kita komat kamitkan saja seperti menghapal mantra (baca : doa hebat untuk rezeki itu caranya gini).
Wajarlah jika doa kita tak terjawab...
Wong niatnya bukan berdoa tapi sekedar komat kamit gak jelas..
Belum lagi mengaminkan doa orang lain, yang juga gak paham dia doanya tentang apa? Main bilang amin..amin... aja...
Doa mbok yang bener...
Apalagi doa minta rezeki...


Bicara soal doa...
Suatu kali seorang Ayah ditanya oleh anaknya:
"Mengapa Ayah selalu rajin berdoa padahal keadaan ekonomi kita tetap biasa saja? Apa yang Ayah dapatkan dgn seringnya Ayah berdoa secara teratur kepada Allah ?".
Sang Ayah menjawab:
"Tidak ada yg Ayah dapat, malah Ayah banyak kehilangan; tetapi ....... Ayah akan beritahu kepadamu Nak, apa-apa saja yang hilang itu ...".
Ternyata yang hilang adalah:*
- Kekuatiran.
- Kemarahan.
- Depresi.
- Kekecewaan.
- Sakit Hati.
- Kerakusan.
- Ketamakan.
- Kebencian.
- Kesombongan.
"Setiap kali setelah berdoa Ayah selalu kembali menjadi tenang".
(baca : jangan pernah meremehkan doa)

Kadangkala, jawaban atas doa kita tidak selalu tentang *"apa yang kita dapat"* tetapi justru *"apa yang hilang"* dari kehidupan kita.
Janganlah selalu mengukur kebaikan Allah dari *"apa yang kita dapat"* karena terkadang Allah bekerja lewat *"apa yang hilang"* dari kehidupan kita...

Sekarang anda paham jika rezeki gak sesuai harapan, gak lancar, dapatnya susah sementara anda tak pernah putus doa dan ikhtiar, mungkin saja kesusahan dan kegalauan anda  yang hilang... Sehingga jiwa anda lebih tenang dan bisa mencari rezeki dengan mudah.
Jika doa rezeki tak terkabul bukankah langkah bijaksana untuk terus mempercayaiNya, husnudzan alias terus berprasangka baik padaNya?

Wallahu alam..

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)