Kids Zaman Now Itu Aset

Kids jaman now?

Sebenarnya sudah lama ada dalam draft blog ini tapi belum sempat dikupas tuntas. Tulisan ini mengemuka lagi hanya karena istilah " kids zaman now" dan "kids jaman old".

Entah siapa yang paling pertama menularkan istilah kids zaman now ini? Tapi istilah ini sebenarnya merujuk pada gaya anak-anak zaman sekarang yang lazimnya berbeda dengan anak-anak zaman dulu. Bukan hanya karena ketergantungannya pada gadget yang sangat besar, tingkat ke"kepo"annya di atas rata-rata tapi juga suka beda aja dengan kids kebanyakan.

Tantangannya adalah bagaimana mengelola kids zaman now ini agar bisa menjadi aset bagi oran tua. Aset kalo dari defenisi ekonominya adalah sumberdaya atau kekayaan yang dimiliki sebuah entitas untuk dipergunakan melancarkan operasinya. 
Pada tulisan sebelumnya saya banyak ngomongin soal anak sebagai rezeki orang tua. Kali ini kita akan fokus pada kids zaman now, bagaimana mengelolanya?

Mengelola kids zaman now

1. Orang Tua harus menjadi seorang yang kuat dengan visi misi yang jelas. Ngurusin kids zaman now itu gak mudah, jadi ortunya kudu punya visi misi yang jelas. Apa yang ingin dia wujudkan dalam hidupnya. Klo ortu sendiri gak tau hidupnya mengarah kemana gimana mau ngarahin anaknya?
Kalo visinya pengen sukses dunia akhirat, ya carilah usaha agar visi misi itu bisa terwujud. Libatkan anak, ajak mereka bertukar pikiran, dengarkan apa pendapat mereka. Biarkan anak tahu visi dan misi anda dan ikutkan mereka untuk mencapai visi dan misi itu.

2. Mendidik anak tentang Allah. Membuat anak mencintai Allah. Jika cinta Allah sudah merasuk dalam darah, maka orang tua tidak perlu khawatir. Make them love Allah.
Gempuran internet, media sosial dan gadget bisa berdampak buruk pada pribadi kids zaman now yang sedang mencari identitas diri, kecuali jika sudah dididik dengan basic agama yang jelas. Anak yang sudah punya dasar agama yang baik gempuran sekuat apapun tak bisa menggoyahkannya tapi oang tua tetap harus kontrol.

3. Arahkan anak mencintai al-Qur'an. Berikan al-Quran di tangan kanannya dan ilmu pengetahuan di tangan kirinya. Science dan ilmu agama harus diberikan seimbang. Karena kids zaman now tahu banyak dan gampang mengakses informasi. Tugas orangtua hanya mengarahkan. Arahkan yang benar di jalan agama.


Al-qur'an sangat penting dan ilmu pengetahuan pun juga penting. Jadi bekali anak dengan al-Quran di tangan kanannya dan berikan pendidikan ilmu pengetahuan di tangan kirinya agar balance.

4. Menginternalisasikan sirah Nabi. Belajar kehidupan Nabi. Agar kids zaman now tahu bagaimana Rasulullah menjalani hidupnya dan punya role model yang jelas. Anak jaman now punya idola yang dijadikan panutan. Pastikan anak mengidolakan yang benar.

5. Mengembangkan visi misi... Hellen keller: "Tidak punya visi lebih buruk dari pada tidak punya mata" . Jika sudah punya visi misi kembangkan agar sejalan dengan visi misi anak. Terkadang menyesuaikan diri itu perlu karena kids jaman now harus didekati dengan pendekatan pribadi. Tahu kapan memposisikan diri, kapan menjadi orang tua yang tegas dan kapan jadi teman yang bersahabat.

6. Good family relation. Strong family relationship. Kapan melatih anak untuk menjadi pasangan yang baik dan berhasil? Sejak memilih pasangan hidup. Karena kita adalah contoh hidup bagi anak-anak kita. Kuatnya pondasi perkawinan orang tuanya akan jadi acuan bagaimana anak membangun keluarganya kelak. Kids jaman now itu banyak mengamati karena itu mereka sering banyak tanya dan banyak potes.  

7. Cinta tak terbatas. Tunjukkan rasa cinta yang tak terbatas pada anak, katakan anda mencintainya. Cinta tidaklah sama dengan memanjakan. Cinta adalah menerima mereka apa adanya. Tak menuntut terlalu banyak dan tak mengharap anak menjadi orang yang tak diinginkannya. Biarkan anak menjadi diri sendiri.

8. Pendidikan. Jika ibu berpendidikan akan ada generasi yang terdidik. Terkadang kita harus berkorban untuk menciptakan generasi yang taqwa. Belajar bisa di mana saja. Belajar menjadi orang tua itu adalah sekolah seumur hidup, kurikulum yang menyesuaian perkembangan jaman dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang terus berubah. Apalagi kids jaman now adalah anak yang kritis dan mau tahu. Oang tua harus selalu siap dengan pertanyaan yang tak terduga dan menyiapkan jawabannya..

9. Pastikan makanan yang diberikan pada anak jelas kehalalannya. Biarkan anak memahami bahwa makanan yang masuk dalam tubuhnya akan mempengaruhi tindakannya. Kids jaman now diserbu segala macam makanan impor yang dijajakan di kafe, restoran dan rumah makan modern. Harus ada kontrol diri untuk berani mengatakan tidak pada makanan yang tidak halal.
Jangan lupa uang yang dipakai untuk membeli makanan mereka harus dipastikan kehalalannya. Bukan hasil dari korupsi, nipu ataupun riba.

10. Doa. Selalu doakan anak. Sebesar apapun anak tetaplah butuh doa orangtuanya. Kids jaman now tantangannya jauh lebih hebat dari jaman kita dulu. Selain membekali anak dengan ilmu dan benteng pertahanan diri, doa orang tua adalah senjata terakhir yang akan selalu melindungi anak di mana pun dia berada.

ANAK ITU SEMACAM ARGO 

Ada pertanyaan yang sangat meggelitik tentang orang tua yang bunyinya begini, "ada orang tua yang makin tua bukannya makin makmur. Tapi hidupnya makin susah, makin merana. Apa yang jadi penyebabnya ya?"

Hanya Allah yang tahu pastinya.. Namun seandainya boleh menduga. Maka kemungkinan hanya ada 2 hal yg menjadi penyebabnya.

1. Dosa-dosa di masa lalu yang belum juga ditaubati.
2. Berhasil atau tidaknya beliau mendidik anaknya.

Dosa adalah penghalang rezeki nomor satu kan? Silakan baca kembali artikel tentang dosa ini di sini. Kita akan bahas yang nomor dua karena terkait dengan tema tulisan ini.
Pembaca yang dirahmati Allah.. Anak itu tak hanya amanah. Tapi juga aset.
Anak yg sholeh akan menjadi kebaikan dunia akhirat..
Anak yg durhaka, akan menjadi kesengsaraan dunia akhirat..

Contoh misalnya.,
Si anak nggak sholat. Kalau puluhan tahun nggak sholat, coba cek alasannya. Bisa jadi karena ayahnya ternyata tidak mengajarinya.. Maka sang ayah pun terus bertambah dosanya sebanyak sholat yang ditinggalkan sang anak..

Kalo anak tersebut adalah anak perempuan. Lebih ditekankan lagi. 
Islam sangat menjaga para wanita. Makanya setiap perempuan pasti memiliki penjaga..atau wali.
Jika sudah menikah, penjaganya adalah suaminya..dan seluruh dosanya akan menjadi tanggungan suami.
Namun jika belum bersuami., maka walinya tetap pada ayahnya (orang tuanya), maka ketika seorang anak wanita berdosa..maka dosanya akan menjadi tanggungan ayahnya.

Keluar rumah tanpa hijab. Ayahnya menanggung dosanya.
Berduaan, pacaran, sentuhan dengan lawan jenis hingga sampai akhirnya berzina.. Maka ayahnya ikut menanggung dosanya.

Pantaslah kalau Rasulullah Sholallahu'alaihi wassalam pernah berwasiat.. "Barang siapa yg mendidik anak perempuannya dengan baik, maka itu sudah cukup mengantarkannya ke dalam surga."
Karena luar biasa dampaknya..

Anak bisa jadi argo pahala yg terus berjalan,. Tapi anak juga bisa jadi argo dosa yg terus berjalan.
Dan dosa.. Cuma dibayar dengan 2 cara.
Pertama, siksa di dunia, dalam bentuk kesusahan dan kesempitan hidup..
Dan yang kedua.. Siksa di akhirat. Yang saya gak berani jika harus menyampaikannya.. 

Pesan saya.. Jaga anak-anak kita, khususnya anak perempuan kita. kids jaman now itu aset tergantung gimana kita mendidiknya.
Dan yang merasa jadi anak perempuan.. Jaga dirimu.. Agar orang tuamu mulia dunia akhirat.

Wallahu alam...
Doakan saya, al fakir ini bisa jadi argo pahala untuk kedua orang tua saya..dan anak-anak saya menjadi argo pahala bagi kami orangtuanya...

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?