Hidup Laksana Buku

Refleksi diri  

Tulisan ini sebenarnya refleksi diri di hari ulang tahun saya, Januari kemarin. Hitungan kalendernya usia hidup saya berkurang dan makin menuju akhir yang masih misteri. Seperti biasa tak ada pesta dan perayaan untuk mengapresiasi kesempatan yang masih diberi Allah pada saya. Saya memilih untuk menuliskannya. Tulisan ini adalah renungan bagi diri saya sendiri. Semoga ada manfaatnya juga buat yang membaca.
Saya pernah nemu tulisan ini yang mengibaratkan hidup manusia laksana buku. Semoga kita bisa merenungi dan mendapat manfaat darinya.



Hidup laksana buku.
Cover depan adalah tanggal lahir.
Awal dari kehidupan kita adalah saat tangis pertama menghirup udara di bumi ini. Di sinilah dicatatkan tanggal lahir kita, tanggal yang secara resmi menandakan keberadaan kita di bumi Allah SWT. Ikut bersama kita rezeki yang telah dijaminNya..


Cover belakang adalah tanggal kematian.

Kematian menjadi penanda berakhirnya hidup kita di bumi Allah. Tanggalnya tak pernah bisa diprediksi oleh siapapun, bisa kapan saja dan di mana saja..

Tiap lembarnya, adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yang kita lakukan.
Amal atau dosakah yang mengisi lembarannya?
Pilihan ada di tangan kita.
Rezeki yang diberiNya di manfaatkan untuk berbuat kebajikan atau dibelanjakan untuk berbuat maksiat

Ada buku yang tebal (isinya banyak, kegiatannya bejibun)
Ada buku yang tipis (isinya kurang, kegiatan ala kadarnya)
Ada buku yang menarik dibaca (kisah hidupnya menarik)
ada yang sama sekali tidak menarik (kisah hidupnya biasa saja)

Sekali tertulis, tidak akan pernah bisa diedit lagi.
Tapi hebatnya,
seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.
Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin,
Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.
Kita selalu diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya.
Kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita ke depannya sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkanNYA.


Jadi mengapa mesti gundah saat hidup seolah gak berpihak pada anda? Rezeki susah, harga pada naik, macet di mana-mana, bencana melanda, harta hilang karena dicuri, ditipu, penyakit yang tak kunjung sembuh, anak nakoba, isteri selingkuh...jutaan masalah !!

Semua itu nampak seperti badai yang menerjang hidup anda..
Tapi sekuat apapun badai itu pasti berlalu..
Selalu ada hari esok (lembaran baru) untuk memulai kembali hidup yang lebih baik dan lebih bermakna..
Lembaran kelam kemarin telah berlalu
menyisakan pelajaran berharga..
Halaman baru telah terbuka siap diisi dengan perbaikan..
Ibadah ditingkatkan
Kedekatan dengan Sang Pencipta dimaksimalkan
Kebaikan pada sesama dilanjutkan..


Tapi omongan orang itu lho yang susah buat disingkirkan?

Bikin baper dan bikin galau kata anak jaman now..
Coba perhatikan ini,

Ketika ada orang bicara mengenai anda di belakang, itu adalah tanda bahwa anda sudah ada di depan mereka.
Ada sesuatu pada diri anda yang membuat anda dibicarakan.
Karena anda istimewa dan itu mengundang rasa ingin tahu orang lain..
Anda melesat jauh ke depan meninggalkan mereka yang masih sibuk ngurusin orang lain (yaitu anda) sehingga melupakan perbaikan dirinya..
Padahal mereka bisa saja menjadi lebih baik dari anda jika saja mereka lebih fokus pada perbaikan dirinya daripada ngurusin anda..
Anda semakin di depan dan mereka semakin tertinggal di belakang..

Saat orang bicara merendahkan diri anda, itu adalah tanda bahwa anda sudah berada di tempat yang lebih tinggi dari mereka.
Hanya orang yang berada di atas yang direndahkan
Hanya orang yang berada di atas yang bisa dijatuhkan
Lagipula ukuran tinggi rendahnya diri anda bukan ditentukan oleh penilaian orang lain.
Jika anda percaya pada kemampuan diri tak ada yang bisa merendahkan anda.
Mereka yang menjelek-jelekkan anda sebenarnya sedang merendahkan dirinya..
Orang rendah menunjukkan kelasnya dengan ikut merendahkan orang lain...
Karena dengan begitu ia merasa punya kawan yang selevel...sama-sama rendah

Saat orang bicara dengan nada iri mengenai anda, itu adalah tanda bahwa Anda sudah jauh lebih baik dari mereka.
Mengapa orang iri pada anda?
Karena anda memiliki hal yang tak mereka punya..
Bahwa sejujurnya mereka mengakui kekalahannya..
Dengan ungkapan penuh rasa cemburu dia ingin seperti anda tapi tak mampu menyamainya..

Saat orang bicara buruk mengenai anda, padahal anda tidak pernah mengusik kehidupan nya, itu adalah tanda bahwa kehidupan anda sebenarnya lebih indah dari mereka.
Kehidupan yang menarik selalu jadi topik pembicaraan...itu lumrah saja.
Untuk apa menceritakan hidup yang membosankan sementara ada topik yang jauh lebih enak di dengar?
Hidup anda begitu menarik untuk dibahas bagi mereka yang merasa hidupnya tak semenarik anda..
Dalam hati mereka sebenarnya mengakui kehebatan anda..

Jadi sudahlah ya....

Apa kata orang gak penting...
Anggap saja semua itu rezeki

Lumayan dapat transferan pahala....

Tapi eits...tunggu dulu !
Rezeki bukan tujuan hidup kita
But, mencari ridhaNya

"Payung tidak dapat menghentikan hujan tapi membuat anda bisa berjalan menembus hujan untuk mencapai tujuan".
Rezeki bukan tujuan tapi alat yang bisa membantu mencapai tujuan, surgaNya Allah..

Yakinlah....
Orang pintar bisa gagal,
Orang  hebat bisa jatuh,
tapi orang yang...
RENDAH HATI dan SELALU TAWAKKAL  dalam segala hal akan selalu  mendapat jalan untuk menempatkan diri dengan seimbang karena kokoh pijakan nya dan kuat gantungannya, yaitu ALLAH SWT...
Selamat menjemput rezeki...


Catatan :

Terima kasih ya Allah, untuk hari yang baru ini...
Semoga kita senantiasa dapat mengisi halaman buku kehidupan kita dengan hal-hal yang baik. Yang makin mendekatkan kita pada surgaNya dan makin menjauhkan kita dari nerakaNya..
Hingga pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri ini sebagai pribadi yang senantiasa tunduk,  penuh bakti dan patuh  kepada Allah Azza wajalla.
Dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi orang lain bahkan setelah kita tak ada lagi di bumi ini.
Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah SWT yang selalu pandai bersyukur...dan bisa selalu berbagi kepada Sesama...disisa usia diberikan oleh Allah SWT...Penguasa Bumi dan Langit beserta Seluruh Isinya...
Aamiin 3x...YRA...AL FATIHAH.

Makassar, 12 Februari 2018..

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus