Betapa Mahalnya Harga Shalat
SHALAT ITU MAHAL
Saat itu senja mulai turun, semburat jingga mulai menghiasi langit pertanda magrib telah tiba. Seperti biasa saya bergegas mencari mushala bandara untuk menunaikan ibadah shalat magrib.
Ya, bandara adalah salah satu tempat tersibuk di planet ini. Semua orang moving, bergerak cepat, bahkan ada yang berlari-lari kecil. Silih berganti suara announcer memberikan pengumuman penting bagi penumpang dan pengguna bandara. Tapi anehnya di negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia ini pengumuman waktu shalat tak terdengar sama sekali. Beda dengan bandara KLIA (Kuala Lumpur International Airport) yang jika waktu shalat tiba segera diumumkan sehingga orang tersadar dari kesibukannya dan bergegas menunaikan shalat.
Taipei Taoyuan International Airport, Taiwan |
Saya terus melangkah menuju mushala bandara dan mulai mengacuhkan orang-orang di sekitar. Semua sibuk dengan urusannya. Setelah menunaikan shalat kembali saya mengamati manusia yang lalu lalang di sekitar saya.
Di bandara, saya melihat hampir semua orang melangkah cepat, bahkan ada yang berlarian karena takut ketinggalan pesawat. Semua orang rela bangun lebih pagi dari biasanya agar tidak ketinggalan pesawat. Apa yang menjadi alasan orang-orang ini takut ketinggalan pesawat? Jawaban rata-rata adalah soal uang. Mereka tidak ingin tiketnya hangus begitu saja. Mereka beralasan karena ada rapat penting yang tidak bisa ditunda, keperluan keluarga, mengejar sesuatu yang penting dan sebagainya. Namun, rata-rata beralasan karena takut tiketnya hangus.
(baca : apakah uang itu rezeki atau setan?)
Melihat kenyataan ini, saya mencoba bercermin pada diri sendiri yang baru saja ikut terlibat dalam kegiatan ‘mengejar pesawat’ karena takut tiket hangus. Saya berpikir, apakah perjuangan saya untuk mengejar sholat sudah sebesar ini? Apakah saya rela bersiap 2 (bahkan 3 jam) jam sebelum waktu sholat karena takut pahala sholat tepat waktu saya hangus? Saya pun rela menunggu waktu boarding dengan duduk cantik menanti panggilan naik pesawat. Apakah saya bisa demikian sabarnya menunggu waktu shalat berikutnya dan menanti-nanti panggilan Allah lewat azan yang berkumandang? Kenyataannya kok gak begitu ya?
Padahal, berapa sih harga tiket? Apalagi sekarang harga tiket pesawat sudah semakin murah. Kalo sedang promo, kita bisa dapat sampe separuh harga normal. Tentunya harga segitu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai pahala sholat. Tapi nyatanya?
Melihat kenyataan ini, saya mencoba bercermin pada diri sendiri yang baru saja ikut terlibat dalam kegiatan ‘mengejar pesawat’ karena takut tiket hangus. Saya berpikir, apakah perjuangan saya untuk mengejar sholat sudah sebesar ini? Apakah saya rela bersiap 2 (bahkan 3 jam) jam sebelum waktu sholat karena takut pahala sholat tepat waktu saya hangus? Saya pun rela menunggu waktu boarding dengan duduk cantik menanti panggilan naik pesawat. Apakah saya bisa demikian sabarnya menunggu waktu shalat berikutnya dan menanti-nanti panggilan Allah lewat azan yang berkumandang? Kenyataannya kok gak begitu ya?
Padahal, berapa sih harga tiket? Apalagi sekarang harga tiket pesawat sudah semakin murah. Kalo sedang promo, kita bisa dapat sampe separuh harga normal. Tentunya harga segitu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai pahala sholat. Tapi nyatanya?
Kalo penerbangan ditunda atau dibatalkan baper tingkat dewa jadinya. Memaki-maki airline yang dianggap gak becus pun jadi pelampiasannya. Tapi kalo shalat yang ditunda bahkan ditinggalkan perasaan anteng aja..nauzubillah !
Perjuangan kita mempertahankan tiket lebih besar dibandingkan dengan perjuangan untuk sholat tepat waktu. Kalo tiket hangus, galaunya luar biasa. Cerita ke semua orang, update status di sosial media. Sedangkan saat tertinggal sholat berjamaah ? Biasa aja tuh. Innalillah.
Rasulullah SAW bersabda : “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”
(HR. Muslim No.725)
Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah SAW dengan tegas menga-takan betapa mahal-nya ‘harga’ dari sholat dua rakaat sebelum sholat subuh atau yang kita kenal dengan sholat sunnah Fajr.
Rasulullah SAW bersabda : “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”
(HR. Muslim No.725)
Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah SAW dengan tegas menga-takan betapa mahal-nya ‘harga’ dari sholat dua rakaat sebelum sholat subuh atau yang kita kenal dengan sholat sunnah Fajr.
Bahkan sholat tersebut lebih baik dari dunia dan seluruh isinya. Tapi apakah kita menyesal saat sholat sunah Fajr kita hangus ?
Ibu saya mulai berdoa sebelum pesawat take off |
Relakah kita bangun lebih awal demi mengejar sholat sunnah Fajr seperti saat kita mengejar pesawat karena takut tiket kita hangus ? Tentunya hal ini harus benar-benar jadi renungan bagi kita.
Selain hadits yang menjelaskan tentang betapa mahalnya sholat Fajr, Rasulullah SAW juga pernah bersabda :
“Barangsiapa kehilangan shalat Ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya.”
(HR. Muslim)
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan ‘harga’ dari sholat Ashar. Begitu mahalnya nilai sholat Ashar, Rasulullah SAW sampai mengumpamakan bahwa seseorang yang sholat Asharnya ‘hangus’, maka ia seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya. MasyaAllah.
Setelah duduk di kursi pesawat kita disuguhkan tata cara keselamatan penerbangan, memasang sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, mematikan telepon selular, semua itu kita patuhi dengan serius karena tau kalo gak dipatuhi bisa berakibat fatal..
Selain hadits yang menjelaskan tentang betapa mahalnya sholat Fajr, Rasulullah SAW juga pernah bersabda :
“Barangsiapa kehilangan shalat Ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya.”
(HR. Muslim)
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan ‘harga’ dari sholat Ashar. Begitu mahalnya nilai sholat Ashar, Rasulullah SAW sampai mengumpamakan bahwa seseorang yang sholat Asharnya ‘hangus’, maka ia seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya. MasyaAllah.
Setelah duduk di kursi pesawat kita disuguhkan tata cara keselamatan penerbangan, memasang sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, mematikan telepon selular, semua itu kita patuhi dengan serius karena tau kalo gak dipatuhi bisa berakibat fatal..
Terutama soal mematikan telepon selular. Kita semua patuh karena tahu bahwa sinyal telepon selular bisa mengganggu navigasi pesawat. Kita semua takut kalo pesawat jatuh dengan kita di dalamnya.
Tapi pernah gak sih kita patuh sepatuh-patuhnya pada perintah Allah? Contoh gamblangnya rukun Islam aja deh. Pernahkah kita mengaplikasikan syhadat yang benar dengan bertuhan hanya pada Allah? Pernahkah kita shalat fardhunya gak pernah bolong, puasa ramadhan sempurna, zakat ditunaikan dan berusaha keras pergi haji? Kok kayaknya enggak..
Jujur aja deh, berapa banyak diantara kita yang shalatnya masih bolong, kalo pun ditunaikan seringkali di akhir waktu. Berapa banyak diantara kita puasa ramadhan seadanya, asal gak makan dan minum aja tapi gosip, bohong dan korupsi jalan terus. Zakat kita hanya sekali setahun itupun secukupnya, sedekah pun kalo ada uang sisa itupun pake satuan uang yang paling kecil. Haji kita dah gak mikirin, daftar tunggunya panjang, ongkosnya muahal dan kalo pun ada yang pergi haji bisa jadi demi status agar dipanggil pak haji dan bu haji..
Kita begitu mengentengkan aturan Allah tapi begitu takutnya dengan aturan manusia. Padahal azab Allah jauh lebih berat, lebih mahal dari sekedar kehilangan ongkos tiket pesawat dan kesenangan duniawi.
Meski ibadah ala kadarnya itupun seringkali banyak yang dilanggar/gak dilaksanakan, kita tetep pengen rezekinya lancar..
Tau gak kalo ini salah satu penyebab keberkahan rezeki menguap.
Kita terlalu banyak tuntutan..
Hak kita inginkan.
Tapi sering lupa kewajiban.
Sadarlah wahai diriku...
Semoga kita dapat lebih menghargai sholat. Usahakan ontime, sama halnya seperti saat kita mengejar pesawat.
Semoga bermanfaat...
Semoga kita dapat lebih menghargai sholat. Usahakan ontime, sama halnya seperti saat kita mengejar pesawat.
Semoga bermanfaat...
Untuk diriku..
dan anda pembaca setia blog ini......
dan anda pembaca setia blog ini......
Comments
Post a Comment