Tips Menjadikan Anak Sebagai Rezeki.
Pengen anak jadi rezeki?
- Semua orang tua bercita-cita pengen punya anak yang membawa rezeki bagi dirinya. Gak ada orang tua yang pengen punya anak yang nyusahin, yang kerjanya bikin onar dan kelakuannya memalukan. Semua orang tua berharap anak-anaknya bisa menjadi penggembira hati dan penyejuk kalbunya.
- Pengen anak-anak kita yang kita pelihara dengan susah payah dan penuh cinta, selain jadi kebanggaan juga jadi rezeki? Buatlah anak-anak itu terus mengalirkan kebaikan dalam hidupnya dan hidup kita. Anak-anak yang hidup dalam kebaikan adalah anak-anak pembawa rezeki, yang mengalirkan ketenangan, kebahagiaan dan pahala yang gak putus bagi orang tuanya.
- Berikut tipsnya.
Tips menjadikan anak sebagai rezeki bagi kita.
- Pilih bibit unggul. Carilah pasangan hidup yang bukan hanya sedap dipandang dan berkualitas tapi agamanya juga bagus. Pasangan yang unggul akan menghasilkan anak yang unggul juga, bukan hanya otaknya yag cerdas tapi juga akhlaknya baik.
- Persiapkan dengan baik. Jika pengen anak saleh, lakukan usaha untuk memperolehnya. Ikuti tuntunan agama, bagaimana melakukan hubungan suami isteri yang benar sehingga anak yang terlahir darinya menjadi anak saleh. Selama proses mengandung perdengarkan ayat suci Al Quran, kalo perlu dari mulut ayah dan ibunya langsung. Sambut kelahirannya dengan mengumandangkan asma Allah dan didik dia di jalan agama.
- Cintailah anak sepenuh hatimu. Bedakan pribadi anak dengan kelakuannya. Cintai anak setiap saat. Jangan mencintainya hanya saat dia berkelakuan baik saja. Katakan bahwa anda mencintainya sepenuh hati anda. Jika anak berbuat salah yang gak disukai adalah kelakuannya dan bukan anaknya. Kelakuan masih bisa diperbaiki. Anak yang dicintai akan menjadi anak-anak yang bahagia dan memberi kebahagiaan.
- Hargai anak, biarkan dia jadi dirinya sendiri. Jika anak ingin menggeluti karir tertentu sesuai dengan minat dan kesukaannya, hargai itu. Jangan memaksakan anak untuk mengikuti keinginan kita. Misalnya karena pengen punya anak dokter kita maksain dia masuk fakultas kedokteran sementara sang anak ingin menjadi arsitek misalnya. Biarkan anak memilih dan hargai pilihannya. Anak-anak yang dihargai akan balas menghargai kita.
- Pahami kesulitan anak. Jika anak ingin sendiri biarkan mereka melakukannya, jangan memaksakan anak untuk berbicara dan menceritakan masalahnya jika dia gak mau. Biarkan dia merasa nyaman dan mempercayai kita. Yakin deh, anak-anak gak akan betah berlama-lama menyimpan masalahnya jika kita memahami kondisinya dan mengerti kesulitan yang dihadapinya.
- Jangan marahi anak di depan orang banyak. Salah adalah wajar, mereka adalah pribadi yang masih belajar. Jika memang melakukan kesalahan wajar jika kita mengingatkannya tapi lakukan secara pribadi, berdua saja dengannya dan sampaikan dengan kata-kata yang baik namun tegas. Memarahinya di depan orang lain, apalagi di depan teman-temannya akan menghancurkan harga dirinya dan membuat dirinya malu. Anak-anak yang terlajur hancur harga dirinya akan menutup diri dan bisa berbuat onar.
- Jangan bandingkan anak dengan suadaranya atau orang lain. Karena setiap anak itu unik dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maksimalkan potensi yang dimilikinya.
- Bapak Ibu jangan lupa, anak adalah fotocopy-mu. Perlihatkan contoh yang baik di depannya. Jika salah pun orang tua boleh meminta maaf kepada anak.
- Perlakukan anak sebagai manusia kecil yang lagi belajar. Jangan berharap terlalu banyak kepada anak-anak untuk memahami pikiran kita. Karena anak-anak itu adalah pemula dalam kehidupan ini dan apa yang dilihat dan didengarnya masih menjadi tanda tanya baginya.
- Biarkan anak mencoba, lalu beritahu bila salah. Jangan terlalu banyak kata "jangan", itu mematikan kemampuan anak. Bayangkan jika kita ingin menghasilkan sebuah software komputer yang mumpuni dan memasukkan bahasa program dengan kata kunci "don't/jangan", dipastikan kita gak akan berhasil. Biarkan anak mencoba, soal hasil itu urusan nanti. Tanpa mencoba anak gak akan pernah tahu apa hasilnya. Beri bimbingan jika anak melakukan kesalahan.
- Jangan membuat anak bingung, maka tegaslah padanya. Jika salah katakan kalo dia salah gak perlu muter-muter ke sana kemari, berikan alasan mengapa dia salah dan sampaikan bagaimana yang benar. Katakan pada anak bahwa dia bisa membetulkan kesalahannya sendiri karena selalu ada kesempatan untuk itu,
- Jangan ungkit-ungkit kesalahan anak. Jika anak melakukan kesalahan, maafkan dan case closed, artinya kasus ditutup dan gak perlu diungkit-ungkit lagi.
- Anak adalah ladang Pahala bagi orang tua. Lakukan tugas sebagai orangtua sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Sehingga dalam pelaksanaannya senantiasa dibimbing oleh Allah.
- Jangan memarahi anak dengan mengatakan hal-hal buruk, bukankah apa yang keluar dari mulut orang tua adalah doa bagi anak? Tentunya orang tua pasti ingin berdoa yang baik-baik untuk anaknya bukan?
*"SEMOGA BERMANFAAT, BAGI PARA ORANG TUA DAN CALON ORANG TUA"*
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment