Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya

Antara berkah dan beban

Pembaca yang budiman ....
  • Seringkali kita terperangkap antara berkah dan beban.  Setiap kejadian pasti memiliki 2 sisi. Bagaikan mata uang yang punya 2 sisi berlawanan tapi menyatu dan sulit dipisahkan. Sementara pikiran kita ditakdirkan untuk fokus pada satu hal saja. Jika fokus pada beban maka berkahnya terlupakan. Jika fokus pada berkahnya maka bebannya bisa dieliminir. 
  • Contoh gampangnya gini, kalo anda lagi sedih pasti fokus pada kesedihan anda dan gak mungkin bisa berubah seketika jadi senang. Begitu juga sebaliknya,  saat hati lagi happy gak mungkin dong bisa berubah tiba-tiba jadi sedih. Itulah kita manusia hanya mampu memusatkan pikiran pada satu hal dan pada satu perasaan saja. Gak mungkin dua-duanya. Sekarang kita harus memilih mau fokus ke yang mana? Tentunya yang menguntungkan kita bukan?

Contoh #1
Rumah besar
  • Jika seorang mendapat rumah besar, itu adalah Berkah;
  • Tapi harus membersihkannya, menjaga nya aja itu adalah Beban.
  • Semua orang pengen dapat rumah apalagi yang besar dan luas, tapi kalo disuruh membersihkannya belum tentu semuanya mau. Rumah besar pasti lebih banyak juga yang harus dikerjakan. Pasti lebih lama membersihkannya dan bikin lebih capek..
  • Tapi pikirkan mereka yang gak punya rumah, yang tidur di emperan bahkan di kolong jembatan, kalo panas kepanasan, kalo hujan kebasahan..
  • Bersyukurlah masih punya rumah meski itu kecil, masih ngontrak, masih nyicil, apalagi kalo besar. Pikirkan bahwa rumah besar bisa menampung banyak keluarga, lebih lapang untuk berinteraksi dengan keluarga, tetangga dan kolega. 
  • Jadikan rumah kita sebagai rumah yang berezeki baik. Rumahku istanaku, surgaku bukan rumahku nerakaku.


Contoh #2
Punya bayi.
  • Jika seorang mempunyai bayi, itu adalah Berkah;
  • Tapi harus bangun tengah malam, itu adalah Beban.
  • Perkawinan belum lengkap kalo gak dikaruniai buah hati.  Tapi gak semua orang tua bisa ikhlas ngurusin bayi lemah, cengeng dan manja itu. Waktu istirahat dan waktu untuk diri sendiri berkurang jadinya. Harus siap-siap bangun malam, buat nyusuin, bikinin susu, gantiin popok dan meninabobokannya. Belum lagi ongkos buat ngurusin bayi juga besar, harga susu, popok, biaya kesehatan, pakaian bayi sampe urusan sekolahnya pun makin lama makin tinggi. 
  • Punya bayi bakalan jadi beban kalo yang dipikirin bebannya, bukan berkahnya. Bayangkan mereka yang gak nikah. Bayangin mereka yang udah nikah puluhan tahun gak punya anak. Disyukuri rezeki anak yang diberi Allah pada kita. Bukankah salah satu yang gak terputus amalnya meskipun kita sudah meninggal adalah anak saleh yang setia mendoakan kita? Didiklah anak kita agar menjadi anak saleh.
  • Jadikan anak-anak kita sebagai pembawa rezeki bagi kita, bukan pembawa susah.


Contoh #3
Gelar sarjana
  • Jika seorang mencapai gelar sarjana tinggi, itu adalah Berkah;
  • Tapi harus belajar dengan keras, itu adalah Beban.
  • Coba tanya mereka yang kuliah,  semuanya mau sarjana dengan nilai tinggi.  Tapi kalo belajar untuk meraih itu belum tentu semua mau melakukannya. Begadang,  berkutat dengan buku di perpustakaan,  ngerjain tugas dari dosen dan waktu main jadi kurang..
  • Tapi coba pikirkan berapa banyak anak yang ingin kuliah tapi gak punya kesempatan seperti kita, karena kekurangan biaya, gak mampu lulus masuk perguruan tinggi, tinggal di daerah terpencil / pulau di mana akses pendidikan gak ada. Bayangkan juga teman-teman kita sesama mahasiswa yang udah kuliah bertahun-tahun terpaksa keluar tanpa gelar, karena drop out.
  • Syukuri gelar yang kita miliki. Mudah-mudahan dengan gelar kita bisa menjadi khalifah yang baik di bumi Allah ini.



# Contoh 4
Kesembuhan
  • Jika kita mendapat kesembuhan yang sempurna, itu adalah Berkah;
  • Tapi harus hati2 memelihara kesehatannya, itu adalah Beban. 
  • Semua orang pengen punya badan sehat, kuat dan kalo sakit selalu cepet sembuh. Tapi kalo disuruh jaga kesehatan belum tentu semua mau. Harus jaga makan,  harus olahraga, harus jaga pikiran gak boleh stres, harus jaga hati biar gak suka sirik dan menghakimi orang.
  • Tapi pikir ini deh, berapa banyak orang saat anda membaca tulisan ini sementara tebaring lemah di rumah sakit. Berapa banyak orang yang berikhtiar mencari kesembuhan atas penyakit yang dideritanya tapi gak kunjung menemukannya? Bukankah kita jauh lebih beruntung?


Fokus pada berkahnya. 

  • Berkah & Beban adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Kita gak mungkin pengen rezekinyanya aja tapi gak pengen terbebani. Apapun rezeki yang diberi Allah kepada kita adalah tanggung jawab yang harus kita selenggarakan dengan sebaik mungkin. 
  • Kita tidak dapat hanya meminta Berkah tanpa mendapat Beban. Gak mungkin dong kita minta diberi rezeki yang berberkah tanpa diikutkan tanggung jawab yang melekat pada rezeki itu. Nabiyullah Adam as diberi anugerah, berupa rezeki terindah untuk tinggal dan hidup di surga yang nyaman. Tapi ada satu syarat, gak boleh mendekati sebuah pohon yang disebut pohon khuldi. Terlepas dari godaan iblis yang iri padanya, faktanya adalah Nabi Adam as, melanggar larangan Allah dan menganggap larangan itu sebagai beban sehingga beliau harus menerima konsekuensinya, keluar dari surga yang nyaman menuju bumi yang tandus dan penuh tantangan.
  • Jika kita memusatkan perhatian  kepada Beban, maka kita tidak pernah merasakan Berkahnya. Karena kita hanya bisa fokus pada satu hal gak bisa kedua-duanya. 
  • Tapi apabila kita memusatkan perhatian kepada Berkah yang akan kita terima, maka kita akan merasa ringan untuk menanggung Bebannya. Kita udah tahu bahwa menerima berkah itu artinya menerima beban yang terikut ke dalamnya. Itu udah konsekuensi.
  • Tapi ingatlah bahwa Beban yang kita pikul tidak akan melampaui kekuatan kita. Allah gak akan ngasi kita beban yang gak bisa kita pikul, yang gak bisa kita tanggung dan gak bisa kita selesaikan..
  • Sebab itu... 
  • Jalani hidup ini dan syukuri tiap harimu, karena tiap hari adalah Berkah. Sahabat baik hatiku.... inilah tulisan pertama admin di bulan Februari yang basah karena hujan ini. Semoga bermanfaat.
  • Jaga kesehatan dan selamat beraktivitas, selamat mencari rezeki yang berkah.
baca ini juga : Dicari ! Berkah dalam rezeki

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?