Jangan Salahkan Allah Saat Doamu Gak Terkabul

Pernah kah kamu memikirkan ini?

  • Saat kau mengalami kesulitan hidup, kesulitan rezeki, menderita, merana dan kebingungan, kemana kau mengadu?
  • Seperti kebanyakan manusia, kau berkeluh kesah pada-Nya. Menyatakan kesulitan, penderitaan dan kesusahanmu. Mengadukan kebingunganmu, mohon petunjuk, mohon kemudahan, mohon agar dilepaskan dari penderitaan.
  • Kau menangis dihadapan-Nya, air matamu bercucuran membasahi sajadah. Tak henti doa kau panjatkan. Doa yang sekiranya bisa menguak pintu langit dan menarik semua kegundahan dan kegelisahan jiwamu.
  • Kau memohon pada-Nya. Minta ampun dan minta dibantu. Karena kamu tahu bahwa kalo Allah udah turun tangan, maka semuanya dijamin beres.
  • Sungguh, Allah memang Maha Mendengar setiap doa hamba-Nya. Allah sendiri yang mengatakan itu seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini :

  • Namun saat semua telah terwujud. Rezeki lancar jaya, impianmu terkabul, kesusahanmu dicabut, kelapangan kembali menghiasi hidupmu. Apa yang terjadi?
  • Kau melupakan-Nya. Kau lupa bahwa sebelumnya kamu banyak sujud, banyak shalat malam, banyak menangis, banyak mengingatNya bahkan banyak janji-janji muluk yang kau ucapkan dalam hati. Janji untuk lebih dekat padaNya.
  • Tapi kenyataannya. Kau tak menghiraukan-Nya. Kau sibuk dengan nikmat dan rezeki yang diberiNya. Rezeki yang kamu minta dengan sepenuh hati itu membuatmu lupa akan janjimu padaNya.
  • Kau melalaikan perintah-Nya. Yang parahnya lagi kamu kembali mengerjakan dosa dan maksiat seolah Allah gak melihat kelakuanmu.
  • Kau tak mensyukuri pemberian-Nya. Kau abaikan nikmatNya, kau jadi menjauh dariNya.


Allah Maha Mendengar Doa

  • Sungguh, Allah memang Maha Melihat.
  • DIA hanya menyaksikan seberapa bersyukurnya kita, dengan segala yang telah Allah titipkan untuk kita. Dia tahu kita butuh diriNya sementara sebaliknya Dia gak butuh kita. Tanpa kita menyembah pun Dia tetaplah Tuhan dan tetaplah Maha Kuasa. 
  • Sampai kemudian kamu makin sibuk dan makin lupa. Ketika kembali masa sulitmu, kamu tahu bahwa celakalah kamu. Kau gak ingin ini terjadi lagi, tapi nyatanya terjadilah apa yang Dia yang kehendaki.
  • Kau kembali lagi kehadapan-Nya, tersungkur jauh lebih dalam, berdoa jauh lebih khusyuk, beribadah jauh lebih rajin dari saat dicoba sebelumnya.
  • Kau kembali memohon pada-Nya tanpa henti, menangis memohon ampunan atas kekhilafanmu, berharap rezekimu yang tadinya bagus, kemudian seret kembali lancar seperti sediakala.
  • Dan kau kembali berkeluh kesah pada-Nya, mengadukan keadaanmu seolah Allah gak tau kondisimu. Seolah Allah perlu penjelasan darimu. Sesungguhnya Dia Maha Tahu apa yang ada dalam hatimu.
  • Sungguh, Allah tak akan pernah lelah untuk mendengarkan doa hambanya. Karena pada tempatnya memang seorang hamba untuk bermohon dan tugasnya Allah untuk menjawab doa hambaNya. 


Jangan salahkan  Allah.

  • Seperti kebanyakan sifat manusia yang suka mencari kambing hitam, maka selalu ada saja penyebab masalahnya. Penyebab yang ada di luar dirinya, bukan dari dalam dirinya. Sehingga gak bisa introspeksi alias muhasabah diri. Akhirnya muncullah perasaan kalo Allah gak adil. Kau udah menjudge dan membuat kesimpulan. Padahal Allah Maha berkuasa untuk menyempitkan dan melapangkan rezeki.

  • Namun jangan salahkan Allah, jangan marah dan jangan berprasangka buruk padaNya. MenyalahkanNya gak akan membuat nasibmu lebih baik. Ibarat kamu pengen minta roti milik seseorang tapi kamu malah menyalahkannya dan mencelanya. Pasti kamu gak dikasi dong !
  • Jika beribu doamu tak terkabul. Periksa dirimu ! Baca ini mengapa doamu gak terkabul?
  • Jika susahmu bertahan lama, periksa diri pasti ada yang salah. Bukankah Allah gak menganiaya hambaNya? Apapun kesusahan yang kamu alami adalah akibat perbuatanmu sendiri. Kau yang menciptakan kesusahan itu sendiri.
  • Jika bebanmu tak meringan juga, yakinlah bahwa ada yang gak beres dari perilakumu selama ini. Ada yang salah dengan ibadahmu, entah itu gak sempurna, gak cukup, sengaja meninggalkan ibadah wajib, sengaja megakhirkan shalat, sengaja dilakukan hanya untuk menjadi penggugur kewajiban. Belum lagi tindakan kita yang nyata-nyata menzalimi orang lain.

  • Salahkan dirimu sendiri

  • Jangan salahkan Allah, salahkan saja dirimu. Dan pertanyakan dirimu,kemana keperdulianmu terhadap-Nya saat hidupmu bahagia?
  • Tak perlu bersedih atas semua kesusahan dan penderitaan hidup yang diberiNya. Pasti ada makna yang kamu akan sebut sebagai hikmah nantinya. 
  • Janganlah bersedih saat kesempitan menimpa kehidupanmu. Mungkin Allah merindukan rintihan suaramu untuk meminta pertolonganNya. Atau agar engkau segera kembali kepadaNya karena kelapangan hidup yang melalaikanmu dariNya. (Baca : rezeki dan sentilan Allah)
  • Tak perlu kau tangisi dengan hilangnya sebuah bintang di langit, saat rezeki seret dan susah. Karena masih berjuta bintang lain yang siap menggantikanya, selama kamu masih hidup maka selama itu pulalah rezekimu akan diberi. Namun jika tak satupun yang menjadi bagianmu. Mungkin bulan purnamalah yang akan engkau peroleh. Intinya berpikir positiflah.
  • Teruslah berjalan, meninggalkan kesempitan dunia ini dan menuju kelapangan SyurgaNya! Karena sungguh, sebenarnya kehidupan yang menjanjikan dan menyelamatkan adalah kehidupan akhirat.
  • "Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan Suatu ujian untuk mereka"(HR. Ibnu Majah no. 4031)

Banyak rezeki Banyak Sedekah.

  • Ketika Allah memberikan kelebihan rezeki, janganlah engkau meningkatkan gaya hidupmu. Yang kamu tingkatkan bukannya sifat konsumtif dan keserakahanmu tapi tingkatkan jumlah sedekahmu. Sebelumnya kamu gak mampu sedekah 10 juta karena gak punya duit, sekaranglah waktunya menyedekahkan rezeki yang diberiNya.
  • Jadilah orang yang lebih dermawan, lebih bisa membagi kebaikan pada banyak orang. Bukankah salah satu kunci pengabulan doa adalah saat kita membebaskan kesulitan dan memudahkan hidup orang lain?

  • Karena kita pernah merasakan tidak memiliki apapun, gak ada manusia yang terlahir langsung kaya raya. Semua sama lahir telanjang, menangis dan tak berdaya.
  • Karena kita pernah merasakan bagaimana berkorban untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga
  • Ketika kita telah melewati semua itu, sepantasnya kita lebih dermawan kepada orang-orang yang belum seberuntung kita
  • Tidak akan habis rezeki yang kita miliki, melainkan Allah akan melebih lebihkan rezeki kita jika kita mau berbagi.
Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?