Yang Dikasi Allah Pasti Yang Terbaik

Kisah petani miskin.

_*♡بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ*_

  • Diceritakan, ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yg sangat cantik dan gagah..
  • Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yg sangat tinggi.. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek karena dia tidak menjual kudanya..Bayangkan keuntungan banyak yang ditolaknya. Gak selalu ada saudagar kaya yang mau menawarkan harga tinggi untuk seekor kuda.

  • Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandang nya..Gak tau kemana perginya. Apakah kudanya kabur atau dicuri orang masih tanda tanya.
  • Maka teman-temannya berkata : "Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual, kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang.."
  • Si petani miskin hanya diam saja tanpa komentar... Dia menerima itu sebagai ketentuan Allah. Nyawanya aja bisa hilang, bisa diambil Sang Empunya, apalagi hanya seekor kuda miliknya?
  • Si petani udah pasrah dan melupakan kudanya yang hilang itu. Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali , bersama 5 ekor kuda liar lainnya..
  • Lalu teman-temannya berkata : "Wah..! Beruntung sekali nasibmu, ternyata perginya kudamu membawa keberuntungan.."
  • Si petani  tetap hanya diam saja.. Dia tahu bahwa apapun yang dialaminya adalah ketentuan Allah. Kudanya hilang gak dia sesali, kudanya bertambah pun dia hanya bisa mengucap syukur atas rezekinya.
  • Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah.. Lukanya sangat parah sehingga butuh penanganan serius.
  • Teman-temannya berkata : "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah.."
  • Si petani tetap diam tanpa komentar.. Dia kembali meyakini kalo itu sudah ketentuan Yang Di Atas..
  • Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan..kan kakinya patah.
  • Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis : "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami.."

Pelajaran dari kisah ini

  • Mendengar komentar teman-temannya yang selalu berubah-ubah, kadang memuji dan kadang mencelanya, Si petani kemudian berkomentar :
  1. Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek.. Semuanya adalah suatu rangkaian proses yang belum selesai... Kadang-kadang ada hikmah yang kita gak tahu. Rezeki yang gak kita dapetin, rezeki nomplok yang tiba-tiba datang, rezeki yang gak disangka-sangka menggantikannya, dan sebagainya. Hidup ini proses yang terus berjalan dan kesimpulannya hanya bisa dibuat saat Hari Penentuan kelak, apakah kita akan menjadi penghuni syurga atau penghuni neraka?
  2. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini.. Entah itu yang kita sebut sebagai nasib baik atau nasib buruk, karena semua itu ketentuan Allah. Apapun yang terjadi adalah pemberianNya dan apapun yang diberiNya pasti yang terbaik. Syukur membuat kita lebih bisa menerima keadaan apapun dengan hati ikhlas. Sehingga yang kita anggap rezeki yang banyak, berlimpah, lancar jaya gak membuat kita terlupa atau rezeki melayang, pergi dan diambil kembali gak merisaukan kita.
  3. Apa yg kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Karena segala sesuatu bisa saja berubah. Begitu cara Allah mengajari dan mendewasakan kita. Rezeki yang banyak hari ini adalah kemujuran dan syukuri itu, karena bisa saja rezeki esok hari gak akan seperti hari ini. Segala sesuatu bisa saja berubah, karena bukan kita yang menentukan jumlah rezeki kita, tapi Allah.
  4. Apa yg buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok. Karena itu saat rezekimu sedikit dan seret jangan sedih, teruslah berusaha karena kita gak tau bagaimana rezeki kita esok hari. Usaha itu gak nambah rezeki tapi itu bagian dari ikhtiar kita untuk memperbaiki diri. Bukankah Allah gak akan merubah nasib kita sepanjang kita gak merubahnya sendiri?
  5. Tetapi yg pasti, ALLAH paling tahu yg terbaik buat kita... Dia yang menciptakan kita, Dia tahu apa yang paling kita perlukan. Jadi apapun yang diberiNya itulah yang terbaik. Jangan suka berprasangka buruk padaNya, karena Allah jauh lebih mulia dari persangkaan kita.
  6. Tugas kita bukanlah untuk mengomentari semua itu dan menyebut sebagai keberuntungan ataupun kesialan. Bagian kita adalah, mengucapkan syukur dalam segala hal, sebab itulah yg dikehendaki ALLAH di dalam hidup kita ini.. Berapapun jumlah rezekimu syukuri ! Terima itu sebagai ketentuan dariNya dan gak usah banyak komentar. Perbaiki saja ibadah dan ketaatanmu padaNya.
  7. Jalan  yg dibentangkan ALLAH belum tentu yg tercepat, bukan pula yg termudah.. tapi sudah pasti yang terbaik..." Untuk menuju yang terbaik itu bisa saja jalurnya berliku, penuh batu, bisa juga lancar dan penuh kesenangan. Jadi manusia gak boleh terlupa dan gak boleh putus asa. Semua ada jalannya dan kita gak punya pilihan selain harus melalui jalan itu bagaimanapun caranya. Bukan tujuan akhirnya yang penting tapi keikhlasan menjalaninya..
Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?