Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki?

Kebaikan menarik rezeki.

  • Kita sudah terlalu sering membahas masalah ini, mengapa kebaikan menarik rezeki, jawabannya bisa anda temukan di sini. Bahkan dalam artikel 10 alasan mengapa orang baik rezekinya lancar pun sudah jelas, betapa berpengaruhnya tindakan baik terhadap rezeki seorang insan. Orang baik rezekinya pun baik karena kebaikan itu akan dikembalikan padanya dalam jumlah berlipat. 

  • Orang baik adalah orang yang senantiasa menghiasi hidupnya dengan berbuat baik. Motivasinya untuk mendapatkan keridhaan Allah. Karena ketakwaan yang memancar dalam dadanya bersumber dari Al Quran dan hadits.
  • Ayat di atas ditujukan kepada para ahli kitab, Yahudi dan Nasrani yang tak menjalankan kitab mereka, sehingga kehidupannya dilaknat. Harusnya ini juga menjadi pelajaran bagi kita, kaum muslimin untuk menjalankan apa yang betul-betul tertulis dalam Al Quran.
  • Dalam artikel petunjuk praktis menarik rezeki, agar bisa menarik rezeki kita disarankan untuk latihan melakukan kebaikan kecil selama 30 hari. Untuk membiasakan diri memang perlu latihan, agar bisa terus melanjutkannya setelah 30 hari.
  • Tapi ada juga yang merasa telah melakukan kebaikan tapi kok rezeki tak kunjung datang? Kalaupun datang tak sesuai dengan harapannya.

Mengapa kebaikan tak mendatangkan rezeki?

  • Ya.. kebaikan tak melulu mendatangkan rezeki jika kita mengumpulkannya dalam tas berlubang. Maksudnya? Kita melakukan kebaikan, tapi kebaikan itu jadi cacat karena tetap dibumbui dengan dosa dan maksiat. Simak penjelasan di bawah ini.
  • Berbuat baik pada tetangga adalah sesuatu yang sering anda lakukan. Mengirimkan makanan, menghadiri undangannya, bahkan samai mendoakannya. Itu kebaikan yang tentu saja anda harapkan bisa menarik dan memudahkan rezeki anda. Tapi apa juga suka menggibah, menceritakan kejelekan tetangga anda juga. Tak ada hari tanpa gosip, tanpa cerita tetangga yang keluar dari mulut anda. Rasulullah mengingatkan tetangga jenis ini tak punya kebaikan dan bakal jadi penghuni neraka.
  • Anda rajin shalat, bukan hanya yang wajib tapi juga sunat, belum lagi puasa dan sudah berkali kali umrah dan haji. Tapi anda malah memutuskan silaturahmi, padahal silaturahmi itu memudahkan rezeki

  • Anda rajin bersedekah, tapi anda merendahkan dan menyakiti orang yang anda beri, mengungkit-ungkit pemberian bahkan ada yang meminta kembali sedekahnya. Allah mengingatkan kita dalam surah Al Baqarah ayat 264 berikut ini :
  • Anda melakukan wudhu yang sempurna tapi anda boros dalam menggunakan air, membiarkan keran air terus mengalir meski anda tak menggunakannya. Tahukah anda kalau pemboros dan mubazir itu temannya syaitan dan bisa menghalangi masuknya rezeki?

  • Anda mampu bersabar saat puasa ramadhan dan puasa sunat tapi tak mampu sabar menghadapi orang lain, anda begitu mudahnya marah, memaki dan mengumpat orang lain. Padahal sebaik-baik muslim adalah yang saudaranya sesama muslim aman dari perbuatan dan lisannya. Bisa jadi karena keseringan mengumpat kita malah balik disumpahi orang biar rezeki mandek. Rezeki menjauh karena makan sumpahan orang.
  • Anda menutup aurat dengan benar, memakai pakaian longgar, anda menjaga pandangan terhadap lawan jenis, tapi anda tak bisa menahan diri untuk tidak menggerutu dan kesal. Padahal kebanyakan menggerutu bisa menolak rezeki.
  • Anda adalah orang yang sangat memuliakan tamu, anda melayani mereka yang datang ke rumah anda dengan baik, memberinya makan dan pelayanan yang pantas, tapi anda tak pernah bisa menahan diri untuk mengkritik dan mencelanya. Padahal tukang kritik itu jauh rezekinya.
  • Anda adalah orang yang sangat rajin shalat berjamaah, baca quran setiap hari tak pernah lupa, bahkan bisa khatam setiap bulan. Belum lagi hafalan surah-surah yang bisa anda lakukan dengan mudah. Tapi anda selalu merasa dengki dan sirik dengan rezeki orang lain. Selalu membanding-bandingkan rezeki anda dengan orang lain. Padahal dengki itu bisa menghambat masuknya rezeki.

KESIMPULAN.

  • Berbuat baik itu bagus. Allah juga menyukai hambanya yang selalu berbuat baik dan menghiasi hidupnya dengan kebaikan. Tapi jangan mengumpulkan kebaikan itu dalam kantung yang berlubang. Setengah mati mengumpulkannya namun kebaikan itu dengan mudahnya berguguran karena perbuatan kita sendiri.
  • Akhirnya pahala dari kebaikan-kebaikan yang kita buat, yang kita harapkan bisa mendulang rezeki, ternyata habis, hilang tak berbekas, karena membayar dosa yang kita lakukan. Wajar jika kebaikan kita tak kunjung mendatangkan rezeki yang kita harapkan. Karena Allah Sang Pemberi Rezeki menganggap kita tak serius melakukan kebaikan. 
  • Memang manusia tidaklah sempurna, tapi manusia tetap bisa berupaya untuk menjadi insan terbaik.
Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?