Berlomba Mencari Rezeki Yang Melalaikan.

Dua perlombaan.

  • Sebenarnya ada dua perlombaan yang dilakoni oleh hamba Allah di dunia ini. Masing-masing perlombaan itu punya garis finish dan ada balasannya. Tergantung apa yang diperlombakan. Jika yang diperlombakan adalah kebaikan maka kebaikan pula akhirnya. Jika yang dilombakan keburukan maka keburukan pula akhirnya.

  • Perlombaan yang dilakoni orang beriman di dunia ini adalah mencari ridha Allah dan surgaNya. Sedangkan mereka yang ingkar dan jauh dari cahaya Ilahi adalah meraup sebanyak mungkin kesenangan dunia hingga melalaikannya mengingat Allah.
  • Untuk golongan ingkar ini Allah menjelaskannya dalam surah At Takatsur ayat 1 -3 berikut ini :

  • Ayat yang mulia ini menjelaskan hal ihwal orang yang lalai. Yaitu mereka yang hidupnya mencari rezeki Allah berupa harta hanya untuk dikumpulkan sebanyak-banyaknya kemudian saling dibanggakan diantara mereka.
  • Akibatnya mereka lalai dari zikir dan ibadah kepadaNya. Lalai dari maksud dan tujuan mereka diciptakan. 
  • Sebab energi, waktu dan potensinya dihabiskan untuk mengejar dunia dan berbangga dengan apa yang telah dicapai. Diantara rezeki yang mereka banggakan adalah banyaknya harta, anak-anak, jabatan, kedudukan dan posisi di depan manusia.

Berlomba yang melalaikan.

  • Kategori lomba yang melalaikan adalah berlomba mencari rezeki untuk ditumpuk dan dibanggakan sebagaimana disebutkan di atas. Perlombaan yang akhirnya berujung pada kerugian dan penyesalan. Karena perlombaan ini bukan perkara yang diperintahkan Allah. Bahkan kebanyakan nash datang mencela serta memperingatkan manusia jangan sampai terjebak dalam perangkap lomba yang melalaikan ini.
  • Yang dianjurkan adalah perlombaan dalam kebaikan. Silakan mencari rezeki yang banyak tapi gunakan rezeki itu untuk mencari ridha Allah. Jangan sampai melupakan tujuan ini, mencari ridhaNya. Kebanyakan kita melupakan hal itu sehingga mulai dari cara mencari rezekinya sudah haram, sudah jauh dari tuntunan agama apalagi cara membelanjakannya. Terkait dengan hal ini Allah sudah memberikan solusinya, yaitu bertaubat segera, sebelum ajal menjemput.
  • Perlombaan mengejar dunia ini takkan pernah ada habisnya, karena manusia gak pernah puas terkait urusan dunia ini. Punya rumah satu maunya dua, punya motor maunya mobil, punya uang 100 juta mau nambah jadi semilyar. Gak ada habisnya karena gak akan pernah puas. Rezeki dan harta yang mereka kejar itu kelak akan ditanya penggunaannya. Balasan yang sesungguhnya bukan di dunia ini tapi di akhirat nanti. 
  • Rasulullah SAW mengatakan hal ini dalam sabdanya berikut ini : 


Berlomba dalam kebaikan.

  • Terkait perlombaan dalam kebaikan Rasulullah SAW dan para sahabat telah menunjukkan contoh teladan yang baik. Kehidupan mereka disemarakkan dengan upaya memperbanyak amal saleh dan menghidupkan agama Allah SWT di bumi. Banyak diantara mereka yang hidup sederhana bahkan miskin karena zuhudnya pada dunia. 
  • Dalam sebuah riwayat dikisahkan, dari Abu Dzar ra, " Sejumlah sahabat berkata pada Rasulullah SAW, " Wahai Rasulullah, orang kaya bisa mendapatkan pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, puasa sebagaimana kami puasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tak dapat melakukannya)."
  • Bersabda Rasulullah, "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tasbih (ucapan subhanallah) merupakan sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu Akbar) merupakan sedekah, setiap tahmid (ucapan Ahamdulillah) merupakan sedekah, setiap tahlil (ucapan Laa Ilaah Illallah) merupakan sedekah, amar ma'ruf nahi mungkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian (ketika menggauli isteri) merupakan sedekah."
  • Mereka bertanya, " Ya Rasulullah, bagaimana bisa dikatakan berpahala seorang diantara kami yang menyalurkan syahwatnya?" Beliau bersabda, " Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan di jalan yang haram, bukankah baginya dosa? Demikian halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya mendapatkan pahala." (H.R. Muslim).
  • Jadi gak ada alasan untuk tidak berbuat baik. Gak ada alasan untuk tidak bersedekah dan gak perlu mengejar dunia sedemikian rupa karena berlomba itu hanya ada dalam ibadah dan kebaikan bukan dalam hal duniawi yang melalaikan. 

KESIMPULAN.

  • Silakan berlomba mencari rezeki Allah di bumi ini, tapi caranya harus benar dan cara membelanjakannya pun harus tepat, jalan yang di ridhai Allah SWT. Senantiasalah berdoa dan mendekatkan diri padaNya karena kepadaNyalah kita akan kembali. 
  • Jangan lupa menghadiri acara pemakaman atau takziah saudara sesama Muslim agar kita bisa menyaksikan bagaimana akhir setiap manusia di dunia ini. Mereka meninggal hanya terbungkus secarik kain putih menuju tempat yang abadi, gak bawa apa-apa kecuali badan saja (serta amal) dan meninggalkan semua rezekinya (harta, anak-anak, keluarga, kedudukan, jabatan) yang setegah mati dikejarnya di dunia. 
  • Sering-seringlah mengunjungi mereka yang sakit dan mereka yang miskin agar bisa menumbuhkan rasa syukur atas rezeki yang kita miliki sehingga tidak terdorong nafsu untuk mengejar lebih banyak harta tanpa peduli halal dan haramnya.
  • Pahamilah bahwa hakikat harta itu fana, tidak kekal, nilainya yang tinggi gak akan memberi manfaat jika tidak dibelanjakan di jalan Allah SWT yang nantinya menambah pahala dan timbangan amal kebaikan kita. Harta hanya bermanfaat jika dibelanjakan di jalan kebaikan, bukan dipake foya-foya apalagi ditumpuk sambil dibangga-banggakan
  • Lihatlah mereka yang keadaannya lebih sengsara dari kita dalam urusan dunia serta lihatlah mereka yang keadaannya di atas kita dalam urusan ibadah dan ketaatan. Agar fokusnya jelas.. fokus ibadah, berlomba mencari ridha Allah.
Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?