Rezekimu Susah di 2016? Intip Penyebabnya !
Rezeki susah di tahun ini?
- Tahun 2016 telah berlalu. Satu tahun sudah terlewati dengan banyak peristiwa dan kejadian. Ada yang manis dan gak sedikit yang pahit. Apa yang kita pelajari selama tahun 2016 ini?
- Apakah tahun 2016 adalah tahun yang berat bagimu? Rezekimu seolah susah, padahal usaha yang kamu lakukan udah cukup keras. Coba renungkan kembali tahun ini apa yang telah kita lakukan? Karena orang yang sukses itu yang lebih baik dari hari kemarin dan mau belajar dari kesalahannya. Siapa tau ada diantara hal-hal berikut ini?
Intip penyebab masalah rezekimu di tahun 2016.
- Periksa dirimu, adakah orang yang kamu benci dan bikin kamu pengen balas dendam selama tahun 2016 ini? Kenapa bisa rezekimu susah karena kebencian dan dendam? (baca : 3D penghambat rezeki)
- Karena seluruh waktu dan pikiranmu habis mikirin perasaan benci dan dendam itu. Tiap hari bukannya ibadah, zikir dan berbuat baik, kamu malah banyak-banyak ngabisin waktu buat nyumpahin orang, buat nyari strategi yang paling bagus buat melampiaskan rasa benci dan membalas dendam. Kamu justru bahagia kalo orang lagi menderita. Gimana rezeki mau datang kalo yang kamu lakukan hanya keburukan bukannya kebaikan. Sementara kebaikan itu menarik rezeki.
- Gak produktif. Bukannya kerja, usaha, nyari rezeki halal, malah sibuk memelihara rasa benci, sibuk mikir gimana agar dendammu kebales. Pantas aja kalo rezekimu susah..
(2) Apa kamu sibuk ngurusin kekurangan orang lain?
- Kepo dengan apa yang dilakukan orang lain, selalu berusaha mencari kesalahan dan kekurangan orang lain. Bukannya sibuk memperbaiki hubungan dengan sesama, malah sibuk memperburuk hubungan dengan mereka. Ini bisa bikin rezeki susah. Bukankah rezeki Allah bisa datang dari mana saja? Bisa dari orang lain juga kan? (baca : tips menjadikan diri orang yang mudah rezeki.)
- Sibuk ngurusin kekurangan orang sementara kekurangan sendiri terlupakan.
- Memilih untuk sakit hati atas perbuatan orang lain ketimbang memaafkannya.
- Mendoakan keburukan dan kesialan hidup orang lain.
- Bukannya memperbaiki kekurangan sendiri kamu malah ngerasa sempurna dan punya kualitas di atas orang lain.
- Aib orang lain disebarin, seolah kamu udah bebas dari kesalahan dan dosa? Itu semua buang waktu dan buang energi..Sikap ini juga akan menarik energi negatif dan menjauhkan rezeki.
(3) Apa kamu sibuk pake topeng?
- Yang kamu tampilkan bukan dirimu yang sebenarnya. Kamu bilang iya, tapi hatimu berkata sebaliknya. Kamu nolongin orang tapi sebenarnya hatimu gak pengen, atau pun terpaksa melakukannya. Itu artinya kamu sibuk pake topeng, menutupi dirimu yang sebenarnya. Kamu pengen bagus dan baik di mata manusia, kamu lupa bahwa Allah Maha Melihat. Kamu lupa bahwa Dia yang membagi rezekimu, bukannya manusia yang membuatmu jaga sikap setengah mati itu? Kamu orangnya ya seperti ini :
- Sok baek, karena ada maunya. No Free Lunch (Gak ada makan siang gratis). Kalo mau sesuatu mesti ngelakuin sesuatu dulu sebagai imbalannya. Kalo mikirnya kek gini artinya kita gak ngelakuin kebaikan tapi bisnis. Melakukan sesuatu karena ada untungnya, kalo gak ada untungnya ogah.
- Sok tinggi karena jabatannya. Manusia itu di mata Allah sama, yang membedakan hanya amalnya. Tapi masih banyak juga diantara kita yang merasa dirinya lebih mulia dibanding orang lain. Hanya karena diberi amanah sebuah jabatan yang berpengaruh di mata manusia. Apa pantas manusia merasa dirinya mulia, sementara dirinya setiap hari belum tentu lepas dari dosa?
- Sok pintar karena gelarnya. Masih banyak diantara kita yang memiliki sikap sombong hanya karena merasa punya gelar, punya ilmu, punya pendidikan tinggi. Bukankah ilmu itu harusnya semakin mendekatkan kita padaNya, bukan sebaliknya?
- Baca : Yakinkah kalo anda orang baik?
(4) Apa kamu suka bohong?
- Gak sesuai kata dan perbuatan adalah penyakit yang menggejala belakangan ini. Bukan hanya para politisi dan petinggi negara, tapi kita orang kebanyakan pun juga ikut-ikutan latah..
- Bohong, gak jujur, seolah itu sesuatu yang normal dan biasa saja.. Padahal itu sesuatu yang berbahaya ! Sikap dan tingkah laku yang jauh dari sifat jujur bisa membahayakan diri dan orang lain. Berapa banyak orang yang sengsara dan menyengsarakan orang lain hanya karena bersaksi palsu?
- Bisa jadi kebohonganmu bikin kamu jauh rezeki karena kebanyakan disumpahin orang?
(5) Apa kamu merasa lemah?
- Kenapa mesti merasa lemah? Bukankah Allah telah memberi tubuh yang kuat dan sempurna serta akal dan kepintaran? Celakanya kita lebih banyak menggunakan tubuh dan akal itu untuk melakukan maksiat dan dosa. Sementara dosa adalah penghalang rezeki nomor satu.
- Gak perlu merasa lemah hanya karena gak punya jabatan, gak punya gelar dan gak punya harta kekayaan. Kalo gak bisa membagikan harta atau kekayaan maka bagikanlah kebahagiaan pada orang lain, bagikan contoh kebaikan agar jadi teladan.
(6) Apa kamu ogah memperbaiki diri?
- Udah tau rezekinya seret, selalu susah, suka terhambat, kalo pun dapat cuma secuil, tapi ogah buat nyari penyebabnya apalagi memperbaikinya? Gimana rezekinya mo bagus? Yang ada malahan selalu mencari kambing hitam, menyalahkan keadaan, menyalahkan nasib bahkan menyalahkan Allah atas nasib buruknya. Mereka ini gak pernah ikhlas menerima keadaannya dan mensyukuri nikmat yang diterimanya, meskipun menurutnya jumlahnya sedikit. Bagaimana mau nambah rezekinya kalo ogah memperbaiki diri dan jauh dari syukur?
- Bukannya sibuk memperbaiki diri, malah sibuk ngurusin kesalahan orang lain? Sebelum nyuruh orang berbuat baik, mulai dulu dari kamu. Fokus pada diri sendiri. Apa betul yang udah kamu kerjakan? Sesuai gak perintah Allah, sesuai gak dengan tauladan Rasulullah?
(7) Apa kamu suka hitung-hitungan?
- Allah ngasi kita rezeki gak pernah itung-itungan, "eh kamu Aku kasi rezeki 100, ntar kamu ibadahnya yang rajin ya..?? Allah gak pernah gitu. Kita beriman ato gak pun tetap dikasi rezeki. Allah Maha Kaya dan gak butuh apapun dari kita. Banyak atau sedikitnya rezeki yang kita terima pun kita tetap bisa memilih, apakah ingin beribadah atau tidak.
- Yang ada malah kita yang suka itung-itungan. Kalo nantinya proyek aku gol, mau rajin shalat dan sedekah deh. Kalo jadi naik jabatan mau kasi makan anak yatim. Kalo nanti lulus dan dapet beasiswa mau puasa. Nanti mau beramal kalo keinginannya tercapai.
- Sikap kek gini bisa menghambat rezeki. Bukan Allah yang menghambatnya tapi kita sendiri. Sikap kita dan pemahaman yang salah atas rezeki itu penyebabnya. Hal-hal yang menguntungkan saja yang kita anggap rezeki, sisanya bukan.
- Harusnya yang perlu dihitung-hitung adalah amalan apa yang dikerjakan hari ini? Apakah amalan itu sudah sempurna? Yakinkah amalan itu bisa menambah berat timbangan amal kebaikan kita?
- Gak perlu harus selalu berurusan dengan materi saat beramal, berbagi ilmu, nyumbang tenaga ato sekedar senyum tulus, cukup kok!
Itulah yang bisa jadi bahan pertimbangan, mengapa tahun lalu rezeki kita sedikit susah. Semoga tahun 2017 rezeki kita jauh lebih baik dan yang lebih penting lebih berkah..
Comments
Post a Comment