Buah Sekilo Penarik Rezeki

ARTIKEL KE 894

PISANG DAN APEL SEKILO

Seorang lelaki masuk ke toko buah dan bertanya pada penjualnya "Berapa harga pisang yang besar dan apel yang merah ini?"
Penjual: " Kalo pisang harganya 35,000 kalo apel cuma 25,000 sekilo".
Lelaki tersebut melihat-lihat buah lainnya dan membanding-bandingkan sebelum memutuskan untuk membeli.

Tak berapa lama kemudian seorang wanita yang sepertinya kenal dengan si penjual masuk ke toko dan bertanya...
Wanita : "Berapa harga satu kilo pisang ini dan apel hari ini pak?" (sambil menunjuk pisang dan apel yang ditanyakan lelaki itu tadi.
Penjual: "Kalo pisang harganya 15,000 sementara apelnya 10,000 saja"
Wanita : Alhamdulillah (sambil mengangsurkan uang 25,000)
Kemudian si penjual memberikan kepada si wanita 1 kilogram pisang dan 1 kilogram apel seharga 25,000.
Wanita itu pergi dengan gembira dan berkata :"Alhamdulillah terimakasih Ya Allah anak-anakku akan makan buah hari ini."



Si lelaki yang mendengar si penjual menjual dengan harga yang lebih murah pada wanita itu darinya merasa dicurangi. Kemudian lelaki tadi mendekati penjual dengan mata yang memerah karena marah dan siap-siap mengajukan komplen pada penjual.
 
Tetapi si penjual tersenyum dan berkata padanya: "Tunggu sebentar, sebelum anda komplen saya akan menjelaskan mengapa saya menjual buah lebih murah pada wanita tadi, setelah itu anda boleh memutuskan tetap marah dan membeli seharga yang dibeli oleh wanita tadi atau membeli sesuai harga yang sebenarnya di mana saya sebagai penjual mendapatkan keuntungan sedikit dari harga tersebut"

     Selanjutnya, si penjual terlebih dahulu meminta maaf pada lelaki tersebut dan berkata: "Demi Allah aku tidak mencurangi anda Tetapi wanita itu mempunyai empat anak yatim dan meskipun memiliki hidup yang pas-pasan selalu menolak bantuan apapun dari orang lain, setiap kali kali ingin membantu pasti dia menolak. Akhirnya, saya berfikir keras bagaimana caranya bisa menolong tanpa membuat dia malu, dan saya tidak menemukan cara selain ini, yaitu dengan mengurangi harga yang sesuai untuknya. Saya ingin dia tetap merasa tidak membutuhkan bantuan siapapun dan saya juga ingin berdagang dengan Allah dan menyenangkan hati mereka."

Si penjual kemudian melanjutkan ceritanya.. 
"Wanita ini datang kemari seminggu sekali. Demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya setiap wanita itu membeli buah dari saya, hari itu juga saya selalu mendapatkan untung berlipat-lipat dan mendapatkan rezeki dari jalan yang tak saya sangka."
Dia kemudian menghela nafas dan mempersilakan lelaki itu memutuskan hendak membayar berapa.
Tapi setelah lelaki pembeli itu mendengar cerita si penjual dia meneteskan air matanya dan segera membayar harga yang sesuai dan meminta agar kembaliannya untuk menutupi selisih yang dibayarkan wanita tadi. Dia juga ingin merasakan indahnya berbagi..

"Sesungguhnya dalam menolong kebutuhan manusia ada nikmat kelezatan yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang pernah melakukannya"

PELAJARAN DARI CERITA DI ATAS.

1. Menjauhkan dari dari meminta-minta

Seorang ibu yang telah kehilangan suami dan memiliki hidup pas-pasan dengan tanggungan 4 orang anak menjaga diri dari meminta-minta. Dia memilih bertahan hidup seadanya daripada menghinakan diri dengan meminta-minta. Bahkan dia pun enggan menerima belas kasihan dari orang lain yang sebenarnya berniat baik membantunya.
Meminta-minta memang dilarang untuk dilakukan seorang muslim, sebagaimana hadits Rasulullah, "Barangsiapa meminta-minta kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbanyak kekayaannya, sesungguhnya ia telah meminta bara api, terserah kepadanya apakah ia akan mengumpulkan sedikit atau memperbanyak nya" (H.R. Muslim).
Di riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah berkata, "Seseorang yang selalu meminta-minta kepada orang lain, di hari kiamat, ia akan menghadap Allah dalam keadaan tidak sekerat daging sama sekali di wajahnya." (H.R. Bukhari-Muslim).



Di zaman sekarang ini banyak orang yang lebih suka menghinakan diri dengan meminta-minta daripada bekerja yang halal meski penghasilan sedikit. Tak ragu-ragu mereka pun menyulap penampilannya agar nampak mengibakan dan mengundang belas kasihan. Tidak sedikit yang sudah menjadikan mengemis sebagai profesi untuk mencari penghidupan daripada bekerja serabutan yang gajinya kecil. Mereka lupa bahwa yang membagi rezeki itu Allah bukan dari pekerjaan atau sesama manusia.


2. Sedekah menarik rezeki 
Apa yang dilakukan oleh penjual itu sebenarnya bentuk sedekah yang dilakukan secara diam-diam. Hal itu dilakukannya karena ia menghargai sikap ibu pembeli tadi yang enggan untuk diberi secara gratis sementara ia merasa mampu untuk membelinya. 


Meskipun tidak ada yang tahu kalo sebenarnya dia sedang bersedekah tapi bukankah Allah Maha Tahu dan Maha Melihat apa yang dilakukan oleh hambaNYA?
Mengapa pula si penjual rela "rugi" menjual dagangan lebih murah bahkan dari modal untuk membelinya demi sedekah? Karena di yakin bahwa "berdagang" dengan Allah tak akan pernah rugi. Inilah satu-satunya bisnis yang tak mengenal rugi hanya untung semata, karena partner bisnisnya Allah.


Itulah sebabnya si penjual mengatakan bahwa setelah bersedekah, rezekinya selalu datang dari arah yang tak diduga dan memberikannya keuntungan yang berlipat. Padahal kalo dipikir dengan otak kita yang terbatas, uang yang masuk harusnya kurang dong karena harga jualnya lebih rendah dari harga belinya. Tapi  karena Allah menghendaki Dia datangkan pembeli  yang jauh lebih banyak yang membeli dengan harga normal dan menyisakan kembalian untuk membayar selisih harga yang dibeli ibu tadi. Bukankah Allah Maha Sanggup untuk melakukan semua itu?


3. Tak lupa bersyukur

Apa yang dilakukan oleh ibu tadi setelah berhasil membeli pisang dan apel untuk keluarganya? Ya..berterima kasih pada Allah karena anak-anaknya dapat makan pisang dan apel untuk hari itu, sebuah kemewahan yang mungkin hanya bisa dirasakan seminggu sekali. Tapi toh dia tetap bersyukur dan melantunkan ucapan terima kasih pada Sang Pemberi Rezeki.


Si penjual yang merasa memiliki banyak rezeki sehingga bisa membuka toko dan menjual buah dengan keuntungan yang lumayan, alih-alih makin menaikkan harga demi keuntungan yang lebih besar malah bersedia untuk membagi sedikit hartanya lewat sedekah pada mereka yang membutuhkan. Dia tahu bahwa syukur akan menarik rezeki dan bakhil (pelit) akan menghalangi rezeki masuk.

Sementara si lelaki yang membeli tadi pun mengucap syukur pada Allah lewat niatnya membeli dengan harga normal bahkan membayari selisih uang pembelian buah ibu tadi. Dia merasa bahwa Allah telah memberinya banyak rezeki dan mampu membeli buah dengan harga berapapun, kapanpun dan dimanapun, sehingga bukanlah hal yang susah jika dia mau meringankan beban orang lain dan mengapresiasi perilaku kebaikan yang dilakukan oleh si pedagang buah.


Semoga cerita ini memotivasi kita untuk senang meringankan beban orang lain, dan Allah senantiasa menambah rezeki kita. Amin..

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus