Posts

Showing posts with the label Pesan

Bagaimana Rezeki di Belanjakan?

Image
ARTIKEL KE 685   PANDUAN BELANJA ISLAMI:   Saya pernah menulis artikel di blog ini tentang tariklah rezeki dengan membelanjakannya . Artikel itu fokus pada memotivasi pembaca untuk membelanjakan rezeki karena sesungguhnya rezeki mengalir sama seperti air, sehingga harus berputar dan memberi manfaat bagi banyak orang. Perintah Allah soal membelanjakan rezeki sudah jelas lewat firmannya Al Baqarah ayat 265, " Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyi­rami­nya, maka hujan gerimis. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” Perintah Allah sangat jelas yaitu : BELANJAKAN HARTA DEMI MENCARI RIDHA ALLAH SWT. Belanja yang dimaksud di sini adalah sedekah. Sedekah dianggap memberi pinjaman pada Allah SWT . Manusia saja yang kita beri

Penyeru Kebaikan Vs Pencegah Kemungkaran

Image
ARTIKEL KE 684   Ketika datang sebuah nasehat   Tulisan sebelumnya saya bercerita bahwa menjadi penyeru kebaikan itu berat  tapi bukan tidak mungkin dilaksanakan. Tulisan ini adalah lanjutan pembahasan tentang itu terinspirasi dari tulisan Tere Liye. Pernah gak memperhatikan betapa ajaibnya tanggapan manusia saat datang sebuah nasehat padanya? Sebagaimana umat-umat terdahulu yang memilih untuk menolak kebenaran dan menantang Allah dengan keangkuhannya? Kita ini lemah dan ilmunya terbatas tapi lucunya kalo kita diberitahu sesuatu yang benar seringkali reaksi kita begini : URUS SAJA URUSANMU ! 1. Ketika datang nasehat kebaikan, kita berkata: " Urus saja urusanmu. Saya toh tidak mengganggu kamu, so tolong jangan ganggu saya juga! Reaksi yang yang seringkali kita lontarkan ketika ada seruan kebaikan yang kita gak sepaham..Apa benar menyeru kebaikan itu mengganggu? Hanya setan yang terganggu dengan panggilan kebenaran.. Dan perintah untuk meyeru kebaikan itu datangn

Penyeru Kebaikan Itu Berat

Image
ARTIKEL KE 683   Menyeru itu berat   Inilah yang dialami oleh rasul-rasul yang dikirim Allah untuk memberi peringatan pada manusia. Jika menurut film remaja yang booming "Dilan 1990" yang berat itu rindu, tapi dalam konteks tulisan ini yang berat adalah menyeru kebaikan. Sehingga banyak rasul yang akhirnya menyerah karena memang tidak mudah mengajak orang menuju kebaikan. Tidak semua orang suka ditegur, diingatkan dan diberi tahu meskipun itu untuk kebaikan dirinya... Ya..menyeru kebaikan itu memang tidak mudah tapi bukan tidak mungkin.. Orang baik punya banyak teman, tapi penyeru kebaikan bisa jadi banyak musuh.  Ibnu Qudamah seorang imam besar kelahiran Palestina pernah ditanya, "Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)?" Sang Imam mengatakan : 1. Orang baik melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan penyeru kebaikan mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain... Dia bukan hanya berpikir kebaikan untuk dirinya

Menyikapi Rezeki yang Kurang dan Apa Adanya

Image
ARTIKEL KE 682   Menyikapi Kekurangan   Tulisan ini menyoroti bagaimana sikap kita menghadapi kondisi "kekurangan" sehingga bisa menghadapinya dengan hati lapang. Kuncinya hanya satu sebenarnya, yaitu berpikir positif. Kurang uang Uang.. Mungkin topik ini yang paling banyak dibahas manusia. Bagaimana mencari uang yang banyak, bagaimana memanfaatkan uang untuk investasi, bagaimana menutupi kebutuhan saat uang tidak cukup, bagaimana menggandakan uang lewat bisnis..dan banyak lainnya. Teori-teori ekonomi, model-model perdagangan dan bisnis sudah banyak mengupas hal ini. Tapi seperti halnya "komoditi" lainnya uang itu juga bisa terbatas. Dalam artian kurang atau tidak mencukupi untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. Bukan manajemen utang yang bisa menyelesaikannya tapi manajemen syukur.. Ketika uang terbatas , bersyukurlah. Karena dengan kekurangan itu membuat kita bisa memanfaatkan sumberdaya yang kita miliki untuk berkreasi. Uang tak cuku

Penerbangan yang Selamat di Tangan Siapa?

Image
Info dasar tentang dunia penerbangan   Rasa aman itu rezeki yang luar biasa.. Itu sebabnya tulisan pertama di bulan April ini mengulas tentang rasa aman saat naik pesawat. Bagi anda yang sering naik pesawat pasti seringkali menemukan hal-hal di bawah ini dan mungkin gak paham kenapa kok selalu diulang-ulang?  Gak heran jika sebagian orang ogah mengikuti aturannya yang entah sadar atau gak sebenarnya membahayakan dirinya dan semua penumpang. Saya pernah naik pesawat dan setelah take off seseorang masih mengaktifkan ponselnya bahkan menerima telepon. Di lain waktu seseorang marah karena oleh pramugari ditegur untuk membuka penutup jendela saat hendak landing ... Semua terjadi karena ketidak pahaman akan aturan.. Mengapa ketika take off dan landing , awak kabin selalu meminta untuk * menegakkan sandaran kursi, * menutup meja didepan anda * penutup jendela harus dibuka * lalu penumpang yang duduk di deretan pintu darurat harus bebas dari semua tas dan lain lain yang b

Pilihlah Cinta Maka yang Lain Mengikuti

Image
L O V E is CINTA   Cerita ini saya dapatkan dari sebuah postingan di media sosial dan sepertinya menarik untuk dikaji. Bagi anda para pencari cinta silakan dilanjut membacanya. Konon ada seorang ibu yang baru pulang dari bepergian melihat ada 3 orang pria tua berdiri di halaman rumahnya. Ketiga pria itu terlihat letih dan lapar, ibu itu merasa kasihan dan mengajak mereka masuk dengan maksud untuk menjamu mereka. Bukannya mengiyakan tapi salah satu dari mereka bertanya, " Apakah suamimu ada di dalam rumah? " Ibu itu menjawab, " Dia belum pulang dari tempatnya bekerja "  " Kalau begitu kami tidak bisa masuk sebelum suamimu pulang ." Wanita itupun memahami dan tidak memaksa, meskipun dia sangat kasihan melihat kondisi mereka. Akhirnya ketiga pria tua itu hanya berdiri di halaman menanti suami ibu itu pulang. Ketika suaminya akhirnya datang dan keheranan melihat ada tiga pria letih berdiri di halaman depan rumahnya diapun mencari tahu tentang m

Tips Mudah Mendapatkan Rezeki Ilahi.

Image
APAPUN IMPIAN ANDA, SEMUANYA MUDAH BAGI ALLAH !   Ketika masih kecil..impian saya pengen jadi dokter. Buat saya dokter itu keliatan keren, pake jas putih, pegang stetoskop dan sepertinya dia tahu banyak tentang apa yang terjadi dalam tubuh kita. Dan seperti anak-anak lainnya saya pun berimajinasi menjadi dokter dengan meminjam jas putih ibu yang biasa dipake arisan darma wanita dilengkapi dengan kacamata baca ayah. Biar lebih afdhol saya menggunakan stetoskop mainan. Dan saat itu menjelmalah saya menjadi "seorang dokter" dalam imajinasi saya.  Saya pun pura-pura memberi konsultasi pada anak-anak tetangga yang pasrah jadi "pasien" saya. Keponakan saya yang laki-laki ingin MENJADI PILOT. Untuk mewujudkan impian itu diambilnya kardus bekas TV yang cukup gede untuk memuat badan kecilnya. Pake helm dan kacamata hitam ayahnya. Jadilah itu pesawat terbang dengan dia sebagai pilotnya. Bahkan anak saya sendiri bercita-cita ingin menjadi superhero. Suatu hari dia

Kalo Belum Sanggup, Gak Usah Maksa

Image
Jangan suka memaksakan   Jaman now itu jaman "pemaksaan". Kita semua berusaha memaksakan sesuatu yang sebenarnya kita belum sanggup melakukannya.. Sederet cerita pemaksaan menjadi makanan sehari-hari bagi kita sehingga jadi dianggap biasa alias lumrah.. Contoh gampangnya nih... Makassar tiap hari diguyur hujan, jalanan pun mulai kebanjiran. Motor pun sudah gak berasa nyaman lagi.. Harus beli mobil nih kayaknya.. Tapi beli mobil itu gak segampang beli gorengan di pinggir jalan yang sekantong cukup 5,000 perak. Beli mobil tuh harus siap ratusan juta. Duit dari mana? Minjam ke bank? Nyicilnya gimana? Penghasilan pas-pasan, masih untung bisa beli beras dan makanan sederhana.. Inilah fenomena umum...pemaksaan diri atas sesuatu demi gengsi. Kalau memang belum sanggup beli mobil, gak usah maksa kredit ( leasing oleh bank).  Udah naik motor aja... Kalo hujan kan bisa pake jas hujan.. Kalau memang belum sanggup beli rumah, gak usah maksa KPR-an  Udah ngontrak aja...

Rezeki Para Ayah

Image
Suka Duka Menjadi Ayah Seringkali kita mendengar cerita yang mengharu biru bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan, membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih. Banyak ibu-ibu hebat di luar sana yang menjadi pahlawan bagi keluarganya. Tapi pernahkah kita menanyakan bagaimana beratnya perjuangan seorang ayah? Sang superhero yang jarang diangkat? Sepulang dari joging pagi tak sengaja telinga saya mendengar percakapan sepasang suami isteri. Nampak seorang isteri mengantarkan suaminya yang siap berangkat kerja sampai depan pagar dan berkata. " Ayah, stok beras kita sudah habis .... " Laporan ini terdengar darurat, karena kalo beras sudah habis trus sebentar makan apa? Yang menerima laporan hanya tersenyum dan siap  melangkah mencari rezeki untuk keluarganya, tiba-tiba terdengar suara melengking anaknya dari dalam rumah, " Ayah..., besok Iwan harus bayar uang buku ". " Iya...nanti ayah usahakan uangnya " jawab sang Ayah. Tertegun saya mendeng