Penyeru Kebaikan Itu Berat

ARTIKEL KE 683  

Menyeru itu berat  

Inilah yang dialami oleh rasul-rasul yang dikirim Allah untuk memberi peringatan pada manusia. Jika menurut film remaja yang booming "Dilan 1990" yang berat itu rindu, tapi dalam konteks tulisan ini yang berat adalah menyeru kebaikan. Sehingga banyak rasul yang akhirnya menyerah karena memang tidak mudah mengajak orang menuju kebaikan. Tidak semua orang suka ditegur, diingatkan dan diberi tahu meskipun itu untuk kebaikan dirinya...
Ya..menyeru kebaikan itu memang tidak mudah tapi bukan tidak mungkin..

Orang baik punya banyak teman, tapi penyeru kebaikan bisa jadi banyak musuh. Ibnu Qudamah seorang imam besar kelahiran Palestina pernah ditanya, "Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)?"


Sang Imam mengatakan :
1. Orang baik melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan penyeru kebaikan mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain... Dia bukan hanya berpikir kebaikan untuk dirinya sendiri tapi juga kebaikan untuk orang lain..
‎2. Orang baik dicintai manusia, penyeru kebaikan dimusuhi manusia...
Seperti halnya Baginda Rasul Muhammad SAW, sebelum diutus sebagai Rasul, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik, jujur dan amanah.
Namun ketika Allah ta'ala mengutusnya sebagai Penyeru Kebaikan menjadi rasul rahmatan lil alamin, kaumnya langsung memusuhinya dengan menggelarinya sebagai tukang sihir, pendusta, gila, hilang akal dan sebagainya..._

Sang Imam besarpun kemudian menambahkan:
Penyeru Kebaikan menyerang nafsu angkara manusia dan berusaha memperbaiki apa yang terlanjur dirusaknya.
Itulah sebabnya kenapa Luqman al Hakim menasihati anaknya agar BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan...

Surat Luqman ayat 17 menyatakan itu..‎
"Lukman berkata: Hai anakku tegakkan shalat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabar lah atas apa yang menimpamu."

Berkata para ulama:
"Satu penyeru kebaikan lebih dicintai Allah daripada ribuan orang baik (yang tidak menyerukan kebaikan)."
Sesungguhnya melalui penyeru kebaikan itulah, Allah menjaga umat ini. Sedang orang baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri...

Mengapa banyak kemungkaran yang terjadi di muka bumi? Karena kita melakukan pembiaran. Kita membiarkan kemaksiatan merajalela. Membiarkan orang melakukan dosa di depan mata dengan alasan privacy, tak mau mengganggu urusan orang lain..
Kita hanya jadi orang baik dan ingin menjadi baik sendiri tanpa pusing mengajak orang lain untuk berbuat yang sama..  Padahal mencegah kemungkaran itu fardhu (wajib) sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Barangsiapa di kalangan kamu melihat kemungkaran hendaklah mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lidahnya dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.

Maka marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjadi penyeru kebaikan...memang tidak mudah, memang berat. Tapi jika setiap orang melakukannya bukankah hasilnya akan luar biasa?
Biarlah dibenci manusia tapi dikasihi Allah SWT. Orang baik rezekinya bagus.. Bagaimana dengan yang menyeru kebaikan?...Rezekinya pun sudah dijamin Allah, karena Allah menyuakai apa yang dilakukannya, Allah mencintainya. Penyeru kebaikan mentaati perintah Allah dalam surah Al Imran ayat 104 :Hendaklah ada segolongan dari kamu menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Semoga Allah menguatkan iman Islam, ketabahan serta kesabaran bagi para Penyeru Kebaikan di zaman yang berat ini.

Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus