Bila Ajal Itu Tiba

ARTIKEL KE 696  

Mari berandai-andai

Tulisan lalu juga saya berandai-andai, andaikan ajal tiba betapa ruginya kita yang kala hidup banyak kawan tapi pada saat meninggal tak ada yang bersedia menshalatkan jenazah kita...
Kali ini saya masih berandai-andai...(karena cepat atau lambat kita semua akan mengalami yang namanya mati)..
Jika saja seorang manusia meninggal dunia...
Ketika ia menyadarinya kalo rohnya berpisah dengan jasad, ia melihat sesosok cahaya mendekati dirinya dengan sambil memegang sebuah koper di tangannya.


Sesosok cahaya itu berkata, "Mari kita pergi." Dan sang arwah begitu kebingungan tak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa berucap.
"Begitu cepat? Tapi sebenarnya saya masih memiliki banyak rencana."
Cahaya itu bersikeras dan berkata "Maaf, waktumu sudah habis, saatnya untuk pergi."
Akhirnya si arwah pasrah. Tapi penuh rasa ingin tahu diperhatikannya apa yang dipegang sesosok cahaya itu dan bertanya"Apakah isi koper yang dipegang itu?"
Sesosok cahaya itu bilang, "Bukan apa-apa tapi koper ini milik kamu."
Si arwah memperhatikan dan memperjelas "Milik saya? Maksudnya barang kepunyaan saya ? Seperti baju saya, uang saya, perhiasan saya ?"
Cahaya itu menggeleng "Bukan, barang itu tak pernah menjadi milikmu. Itu milik Dunia."
Arwah....: "Apakah itu ingatan dan kenangan saya ?"
Cahaya  : "Bukan, itu milik Waktu."
Arwah...: "Apakah itu bakat dan kesuksesan saya?"
Cahaya...: "Bukan juga, itu milik Anugerah."
Arwah...: "Apakah itu istri dan anak-anak saya?"
Cahaya...: "Tidak juga, itu milik hatimu."
Arwah...: "Kalau begitu, itu pasti tubuh saya."
Cahaya...: "Tidak, bukan sama sekali... Tubuhmu milik Debu Tanah."
Arwah...: "Jika demikian isinya tentu jiwa saya."
Cahaya...: "Kamu salah besar, sebab jiwamu itu milik Tuhan Sang Pemilik Jiwa."
Cahaya itu lalu menyerahkan "koper" tersebut pada sang arwah yang penasaran....
Dengan kebingungan dan dengan ketakutan sang arwah membuka koper tersebut. Dan betapa kecewanya dia ketika melihat ternyata isinya KOSONG...!!!
Dengan hati kecewa dan hampa sang arwah bertanya pada sesosok cakaya tersebut,
"Maksud anda, saya tak pernah memiliki apapun..?!"
Cahaya itu menjawab: "Iya, benar. Sesungguhnya kamu itu tak pernah memiliki apapun..."
Arwah...: "Lalu.. apa yang menjadi milikku..?!"
Cahaya...: ”WAKTU-mu!
Saat-saat di waktu kamu HIDUP.. itulah milikmu...!!!"
(baca : bagaimana menjadikan waktu sebagai rezeki)


Hidup adalah WAKTU

Hargai waktu yang masih tersisa,
Jalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.
Selalulah berbuat baik, selalulah menolong, jangan pernah menyakiti orang, jangan merugikan orang, hindari membicarakan kejelekan orang lain, jangan pernah bersikap paling benar!
Berhentilah bersungut-sungut dan mengomel.
Nikmatilah waktu setiap saat, yang dilalui bersama orang tua, pasangan dan anak-anak dan sahabatmu, bahagiakan mereka selagi kamu masih punya waktu.
Jangan simpan kebencian, dendam, kepahitan dan kejelekan orang lain dalam hati.
" Tetaplah menjadi baik sampai akhir..."
Karena kita tak pernah tahu kapan ajal itu tiba.
Dan kita pun tak pernah tahu berapa banyak waktu lagi yang tersisa untuk kita manfaatkan. 
Takkan habis rezeki kita jika ajal belum tiba. Begitu ajal tiba artinya rezeki kita semua sudah dibagikan dam kinilah saatnya...

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus