Ayah, Ingatlah Ini!

ARTIKEL KE 692

Pesan buat para ayah..

Akhir-akhir ini saya sangat suka sekali menulis tentang ayah. Karena ayah bisa menjadi rezeki dan bisa menjadi bencana bagi keluarganya. Banyak hal yang harus ayah renungkan, banyak hal yang harus ayah pelajari, kalo keluarga tidak butuh ayah jika hanya berfungsi untuk mencari rezeki/nafkah. Fungsi ayah jauh lebih penting dari itu. Allah membagikan rezeki keluarga lewat rezeki para ayah.
Dan ayah harus mendayagunakan rezeki itu agar bermanfaat bagi diri dan keluarganya...


Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :
1. AGAMA ALLAH : Fitrah manusia dalam penciptaannya untuk selalu mencari Tuhan. Ingat bagaimana kisah nabi Ibrahim as yang tak kunjung lelah mencari Tuhan? Karena itu fitrah manusia, sudah ada dalam sel yang merupakan unit terkecil dari tubuh manusia.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.
Hati-hati dengan hal ini. Boleh jadi, orang tua adalah 'penjahat' pertama bagi anak manusia, karena doktrin 'agamanya' telah merusak 'agama ALLAH' yg telah menjadi fitrah smua manusia.
Contoh :
Ortu berkata "dahulu nenek moyangmu melakukan A... dan B..... padahal hal itu bertentangan dengan 'agama ALLAH', atas nama tradisi dan budaya semua itu dilakukan tapi sesungguhnya mencederai keimanan dan berpotensi pada syirik, dosa yang tak terampunkan.

Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak-anaknya, terutama para ayah. 
AYAH adalah ORANG PERTAMA YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEIMANAN ANAKNYA. Karena ayah adalah pemimpin dalam rumah tangganya yang nantinya akan ditanya tentang tanggung jawab itu.
Maka ayah,
Jangan bosan menasehati istrimu.
Buatlah isteri menjadi rezeki bagimu.
Jangan pernah lelah membimbing anak-anakmu.
Buat anak-anak itu menjadi rezeki bagimu, menjadi investasi dunia akhirat dan ladang amal yang takkan putus meskipun engkau telah berpulang...

Keimanan yg bagaimana yg harus tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Dasar :
QS. Al Baqarah [2] : 132
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dlm keadaan memeluk agama Islam"
2. Keimanan terhadap Tuhan Yang Esa, tidak menyekutukan ALLAH (tidak syirik), taat dan patuh hanya kepada ALLAH.
Dasar :
QS Al Baqarah [2] : 131
"Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab "Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim,Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa & kami hanya tunduk dan patuh kepada-Nya"

Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?
Perhatikan prinsip-prinsip dasar menanamkan tauhid kepada anak dengan metode dan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Ajarkan iman terlebih dahulu sebelum mengenalkan Al Qur'an
Abdullah bin Umar ra, yang merupakan salah satu sahabat berkata : "Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur'an"
Jundub Albajaly salah seorang perawi hadits berkata: "Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur'an. Setelah itu, baru mempelajari Qur'an, akibatnya bertambahlah keimanan kami."

Coba simak tanya jawab berikut ini dengan uztaz berikut ini.
Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Al Qur'an / menjada hafidz atau hafidzah?
Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya maksudnya jangan sampai mengejar target untuk menjadi hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada ALLAH (menanamkan tauhid) dalam jiwa anak. Caranya bisa baca di tulisan ini, mau selalu ketiban rezeki?
Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa anak?

A. Perhatikan kaedah 'Mencintai ALLAH karena  ALLAH baik'
Contoh :
'Maha besar ALLAH yang menciptakan buah-buahan yang bermacam-macam bentuk & rasanya'
'Betapa ALLAH sayang kepada kita sehingga kita diberi kemampuan utk bergerak'
'Maha besar ALLAH yg beri kita kemampuan untuk mempelajari Al Qur'an'
dsb...
Jangan takut-takuti anak dengan murka ALLAH karena otak anak belum siap untuk menerima itu. Bisa jadi jika ditanamkan seperti itu sang anak malah melihat Allah sebagai Tuhan  yang pemarah dan suka menghukum.
Contoh :
'Kalau adek gak mau sholat,nanti adek dimasukkan ALLAH ke dalam neraka, dibakar penuh dengan api yang menyala-nyata...'
'Ayo murajaah, kalau kamu gak mau murajaah nanti ALLAH marah'
'ALLAH gak suka lo sama anak nakal, nanti ALLAH marah kalau adek nakal'
(sebenernya yg gak suka itu ALLAH ato ortunya? Hati2 mengatasnamakan ALLAH)
B. Anak2 akan mudah mencintai ALLAH jika banyak dikenalkan dgn ihsan (kebaikan2) ALLAH kpd hamba hamba-Nya, perbanyak menyebut nama ALLAH di telinga anak, baik dgn deskripsi maupun dlm diskusi / tanya jawab.
Bacakan ayat-ayat ALLAH yang terdapat pada ciptaan-ciptaan Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua kejadian sehari-hari di sekitar anak dengan kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)
Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
'Ayo minum obatnya supaya sembuh'
Tapi KATAKAN :
'Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tapi juga harus minum obatnya karena ALLAH suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari  ALLAH'
Saat anak bertanya :
'Ayah, kok burung bisa terbang?'
Jangan hanya katakan :
'Iya, burung bisa terbang karn punya sayap'
Tapi KATAKAN :
'Iya, ALLAH yg berkehendak dan menggerakkan burung itu (->tanamkan tauhid), ALLAH berikan sayap  dan beri petunjuk untuk terbang (-> tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bisa terbang.

Saat anak meminta sesuatu :
'Ayah, belikan aku sepeda baru'
Jangan hanya katakan :
'Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan'
Tapi KATAKAN :
'Iya, kita berdoa ya agar ALLAH berikan rezeki kepada kita sehingga adek bisa dapat sepeda baru' 
Antar anak tidur dengan nama ALLAH, doakan anak sesaat ketika tidur dan bangunkan anak dengan penuh syukur sambil memuji nama ALLAH.
2. Setelah itu langsung tanamkan 'Islam adalah Din yg Allah ridhoi'
Tujuan utama menanamkan tauhid kepada anak adalah agar anak TAAT kepada Allah & Rosulnya.
Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun jg TAAT pada perintahNYA.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tapi tidak taat pada perintah Allah, maka tidak bisa disebut beriman.
▶ Ajarkan Adab dalam islam.
Contoh :
' ALLAH perintahkan kita untuk sholat'
'Sebelum makan kita berdoa'
'Rosul mengajarkan untuk bicara santun'
'Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu'
dsb..
Tingkatkan ketaatan anak sampai pada sikap wala' & bara' -> Takut dan hanya bergantung kepada ALLAH
Landasan : Al-An'am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54, dll
Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah dan melakukan semua aktifitasnya hanya karana ALLAH.
Jika sudah pada tingkatan tersebut, anak akan dengan sukarela belajar Al Qur'an dan beribadah sesuai perintah ALLAH.
Mengajarkan Al Qur'an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan Tauhid tidak boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.
▶Mahabbah & Ittiba' Rasulullah
Tujuan :
Anak  belum sempurna imannya sebelum kecintaannya kepada ALLAH dan Rasul-Nya melebihi kecintaannya pada ortu & orang lain yg ia cintai.
Ittiba' Rasulullah :
Ali Imran : 31
Metode :
- Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
- Membaca doa setelah adzan & doa sehari-hari sesuai kebutuhan anak.
- Kisahkan tentang kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh tentang Rasulullah.
"Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a'yunin waj 'alna lil muttaqina imaman"
"Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa'
(QS. Al Furqan : 74)
Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?