Posts

Showing posts with the label cerita

Ada Di Manakah Rezeki Itu?

Image
Semua orang sibuk mencari rezeki. Lihat saja manusia modern ini, setiap hari bersibuk ria mencari rezeki Allah. Pergi pagi pulang sore, bekerja membanting tulang hanya untuk mendapatkan rezeki Ilahi. Kadang dapat banyak, kadang juga sedikit bahkan tak jarang tak dapat apa-apa, pulang ke rumah dengan tangan kosong. Sebenarnya rezeki itu ada di mana sih? Kok semua orang sibuk mencarinya? Bahkan kecederungan akhir-akhir ini manusia malah meributkan rezekinya. Rezeki, ada di manakah dirimu? Kalau ada yang bertanya seperti itu, jawabannya gampang sekali rezeki itu DI TANGAN ALLAH. Bukankah Dia Pembagi Rezeki? Silakan baca kembali artikel ini kalo rezeki sudah dijamin kenapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan ? Ya.. rezeki ada di tangan Allah. Supaya dapat bagian ya.. kita harus minta. Kalau kita ingin mendapatkan rezeki yang berlimpah, mintalah kepada Allah . Jangan kepada setan, gunung, pohon besar atau dukun! Sebab hanya Allah yang mampu memberikan rezeki itu

Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Adalah Manusia yang Tak Tahu Diri

Image
Ribut-ribut soal rezeki Kondisi ekonomi lagi sulit, harga-harga pada naik sementara gaji tetap, daya beli jadi menurun, kebutuhan makin banyak, itulah keluhan manusia modern saat ini. Mereka meributkan soal rezeki yang seret, rezeki yang kayaknya macet, rezeki yang makin menurun. Mereka mulai merasa putus asa dan bingung harus melakukan apa. Sampai ada yang bikin statement, "rezeki haram aja susah dicari apalagi yang halal ?" (baca : kenaikan harga dan kepastian akan rezeki Allah ) Betulkah rezeki kita terus menurun? Apa Allah sudah tak sayang sama kita lagi? Apa Allah menghukum kita? Apa Allah terus menerus memberi cobaan pada kita? Kok hidup tiap hari makin sulit? Kebutuhan makin banyak, anak istri banyak tuntutan, pekerjaan yang melelahkan tapi upahnya tak sepadan, harga bahan pokok meroket, jangankan sempat menikmati hiburan dan rekreasi beli sembako saja harus nyicil atau malah ngutang. Kapan pertolongan Allah datang? Itulah ribut-ribut soal rezeki yang melanda manu

Bolehkah Pendakwah Dijadikan Profesi Untuk Mencari Rezeki?

Image
Menjadi pendakwah (da'i) itu panggilan. Katakanlah ada seorang pemuda jebolan pesantren dan bertekad melanjutkan pekerjaan para nabi yaitu menjadi penggiat dakwah. Dia sangat memahami hadits Rasulullah untuk menyampaikan walaupun hanya satu ayat. Ia merasa perlu untuk menyampaikan apa yang telah dipelajarinya di pesantren kepada umat, agar umat bisa mengetahui jalan yang benar dan bersama-sama menuju keridhaan Allah SWT. Menjadi pendakwah itu panggilan, karena tidak semua muslim bersedia untuk menyampaikan apa yang diketahuinya. Tidak semua muslim mampu berdiri di depan orang banyak menyampaikan kebenaran. Tidak semua muslim mau menyisihkan waktu mempelajari Al Quran dan hadits lalu mengajarkannya pada orang lain. Tidak semua muslim mau menjadi dai yang dianggap profesi yang susah kaya.... Mending jadi dokter, arsitek atau pebisnis sukses yang sudah jelas bisa ngasilin duit lebih banyak. Jadi pendakwah..??? mmmmm.... (mikir) Lanjut pada cerita anak muda di atas. Dia mula

Bagaimana Islam Memandang Rezeki dan Harta?

Image
Apakah harta itu? Kita sering beranggapan bahwa rezeki itu sama dengan harta benda. Rezeki yang diberi Allah berupa uang yang kemudian dibelikan harta benda. Padahal rezeki itu luas, bukan hanya berupa uang dan harta benda . Kembali ke soal harta, sebagai salah satu jenis rezeki dari Allah. Islam berbicara banyak tentang harta. Surah-surah Al Quran baik yang turun di Mekkah maupun di Madinah banyak menyinggung tentang harta dan pengelolaannya.  Dalam Al Quran disebutkan bahwa harta yang ada pada manusia sejatinya adalah : 1) Anugerah dari Allah yang harus disyukuri A. Surah Luqman ayat 20. Perhatikan firman Allah di Surah Luqman ayat 20 berikut ini : Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang di bumi untuk (kepentigan)mu dan menyempurnakan nikmatNya untukmu lahir dan bathin. Tapi diantara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan. Dari ayat ters

Renungan Rezeki, Apa yang Terjadi Pada Tubuh Yang Anda Banggakan Dalam Kubur?

Image
Tubuh itu rezeki Tubuh yang sehat sempurna adalah rezeki dari Allah. Sebagai tanda syukur kita menjaga tubuh agar senantiasa berada pada kondisi terbaiknya. Menjaga kesehatan dengan makanan bergizi dan sehat, olahraga, cukup istirahat dan tidur, serta tak memberinya rezeki haram . Percuma saja tubuh yang sehat tapi tak memakan kecuali yang haram, tak memakai kecuali pakaian yang haram, tak berhias kecuali hiasan yang dilarang. Tubuh ini tak memberi manfaat bagi pemiliknya. Ada juga orang yang begitu cinta pada tubuhnya, pada penampakan fisiknya, pada keelokan parasnya. Sehingga semua sumberdaya dikerahkan untuk mempercantik paras, tubuh dan penampakannya. Hal-hal yang kurang, dipermak agar tampak sempurna di mata manusia. Hidung yang tadinya pesek dioperasi biar mancung. Payudara yang kempes diisi cairan silikon agar montok. Pria-pria yang merasa kurang jantan dengan ukuran "kemaluannya" mulai sibuk mencari obat untuk memperbesar ukurannya. Seolah ukuran kemaluan

Mungkinkah Kita Salah Fokus Rezeki?

Image
Rezeki Allah itu luas. Rezeki Allah tidak hanya harta atau berupa uang saja. Tapi makna rezeki itu sangat luas. Silakan baca kembali makna rezeki dan hakikat rezeki yang pernah saya tulis di blog ini . Sebenarnya rezeki kita itu banyak, hanya kadang kita terlalu bodoh untuk melihatnya. Kita fokus pada kekurangan kita. Kurang duit, kurang harta, kurang pintar, kurang sukses sehingga membuat kita jadi kufur nikmat dan lupa bersyukur . Karena fokus kita bukan pada keberlimpahan tapi pada kekurangan. Perasaan berkelimpahan itu menarik rezeki. Ia ibarat magnet yang menarik rezeki dimanapun kita berada. Jadi hitunglah rezekimu dan berhenti mengeluh ! Fokus rezeki Mengapa saya menggaris bawahi untuk memfokuskan rezeki pada tulisan ini? Karena bisa saja kita salah fokus sehingga merasa hidup tak begitu bersahabat dengan kita, merasa galau, merasa rezeki tak berpihak pada kita. Padahal kasih sayang Allah begitu besar. Kalau boleh meminjam istilah Emha Ainun Najib kita terlalu fo

Makna Rezeki

Image
Tahukah apa makna rezeki? Terlalu sering kita mendengar kata rezeki.  Hakikat rezeki sudah kita bahas pada tulisan terdahulu. Tapi apa sebenarnya makna rezeki bagi hidup kita? # A. Menurut Al Raghib al Isfahani seorang pemikir Islam abad pertengahan makna rezeki ada 3 : (1) Pemberian yang mengalir baik bersifat duniawi maupun ukhrowi Siapa yang memberi? Sudah pasti Allah. Jadi apa saja pemberian Allah pada kita adalah rezeki, baik yang bisa kita lihat, kita rasakan dan kita nikmati dalam hidup ini. Rezeki itu mengalir. Tahukan arti mengalir? Mengalir itu pasti dari tempat yang tinggi ke tempat rendah, seperti air yang mengalir selalu mencari tempat yang lebih rendah. Jadi rezeki mengalir dari Allah kepada hamba. Rezeki dialirkan dari orang yang berkelebihan kepada orang yang kekurangan. Rezeki itu nantinya akan berputar kembali kepada dirinya lagi.  “ Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.”  (Q.S. adz-Dzariyat : 58

Bolehkah Menolak Rezeki?

Image
Tidak ada doa menolak rezeki Yang ada hanya doa mohon kelancaran dan kemudahan rezeki . Karena pada dasarnya kita mau kalau rezeki kita lancar dan berkah. Malah saat susah rezeki kita malah berdoa agar keran rezeki kita kembali terbuka dan mengalir dengan lancar.  Rezeki susah juga tidak ada hubungannya dengan kesialan . Tidak ada orang yang sial sehingga hidupnya tak pernah beruntung. Bahkan rezekipun menjauhinya karena kesialannya. Semua orang dijadikan hanif (baik) tapi pikirannya yang membuatnya sial atau beruntung. Jika pikirannya mengatakan bahwa ia orang tersial di dunia maka tangan dan kakinya akan membuktikan hal tersebut dengan melakukan hal-hal yang memang membuatnya sial. Mengapa? Ia terlalu fokus pada kesialan yang akan menimpanya, bukan fokus pada hal-hal yang membuatnya beruntung. Dia jadi malas bekerja karena sudah terlanjur berpikir negatif, bahwa sekeras apapun dia bekerja tetaplah akan sial. Inilah pola pikir yang membuat rezeki menjauh. Lalu mengapa doa-d