Bagaimana Islam Memandang Rezeki dan Harta?

Apakah harta itu?

  • Kita sering beranggapan bahwa rezeki itu sama dengan harta benda. Rezeki yang diberi Allah berupa uang yang kemudian dibelikan harta benda. Padahal rezeki itu luas, bukan hanya berupa uang dan harta benda. Kembali ke soal harta, sebagai salah satu jenis rezeki dari Allah. Islam berbicara banyak tentang harta. Surah-surah Al Quran baik yang turun di Mekkah maupun di Madinah banyak menyinggung tentang harta dan pengelolaannya. 

  • nikmat
  • Dalam Al Quran disebutkan bahwa harta yang ada pada manusia sejatinya adalah :

1) Anugerah dari Allah yang harus disyukuri

A. Surah Luqman ayat 20.
  • Perhatikan firman Allah di Surah Luqman ayat 20 berikut ini :
Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang di bumi untuk (kepentigan)mu dan menyempurnakan nikmatNya untukmu lahir dan bathin. Tapi diantara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.
  • Dari ayat tersebut di atas jelas sekali Allah mengingatkan hamba-hambanya tentang nikmat-nikmatnya, termasuk dalam hal ini rezeki yang diberi padanya, mengajak mereka untuk bersyukur. Memperingatkan mereka untuk melihat semua nikmat itu dan tidak melupakan nikmat-nikmat tersebut.

B. Surah Ibrahim ayat 32-34
  • Nikmat-nikmat apa saja yang telah diberi Allah pada hambanya dijelaskan pada Surah Ibrahim ayat 32 - 34
Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki bagi kalian; dan Dia telah menundukkan bahtera bagi kalian supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendakNya; dan Dia telah menundukkan bagi kalian (pula) sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagi kalian malam dan siang. Dan Dia telah memberikan pada kalian (keperluan kalian) dari segala apa yang kalian mohonkan kepadaNya. Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, tidaklah kalian dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
  • Rezeki dari Allah di ayat di atas adalah buah-buahan yang bermacam-macam bentuk, warna dan rasanya. Kita bisa memilih macam-macam jenisnya. Allah menundukkan laut dan bahtera agar kita bisa berlayar dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Allah menundukkan sungai-sungai sehingga bisa digunakan untuk trasportasi, diminum, mencuci dan bahkan untuk mengairi sawah ladang. Matahari dan bulan beredar di orbitnya dan mempergilirkan waktu siang dan malam bagi manusia. Siang untuk bekerja mencari nafkah dan malam untuk istirahat.

C. Surah Ar Rad ayat 26.
  • Bagaimana Allah berperan dalam rezeki manusia?

D. Surah Al Ankabut ayat 62.
  • Peranan Allah dalam hal rezeki semakin dipertegas pada surah ini juga.
Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dia pula yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

2) Amanah yang akan dipertanggung jawabkan.
  • Jangan senang dulu jika diberi rezeki berupa harta yang banyak, karena semua itu nantinya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah, sebagaimana dalam firmanNya:
Wahai manusia, sungguh janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah (Q.S.Fathir :5).
  • Jelas sekali dalam ayat ini Allah mengingatkan untuk hati-hati dengan kehidupan dunia yang memperdayakan. Jangan sampai rezeki yang banyak membuat kita terlena seolah kita akan hidup terus. Padahal rezeki itu nanti akan ditanya, sumbernya darimana dan kemana dibelanjakan.
  • Ayat ini mengajak kita untuk mewaspadai godaan setan. hati-hati ada 17 pintu masuk setan dalam tubuh manusia.

3). Ujian yang harus diantisipasi.
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah lah pahala yang besar. (Q.S. Al Anfal : 28).
  • Allah sekali lagi mengingatkan agar harta rezeki apalagi anak jangan dijadikan impian, jangan dijadikan tujuan hidup karena pada dasarnya harta dan anak-anak itu adalah cobaan yang harus dihadapi manusia. 
  • Banyak sedikitnya harta itu cobaan. Banyak sedikitnya anak pun cobaan bagi orangtuanya.

4) Hiasan hidup.
  • Harta dan rezeki itu hanya hiasan hidup yang kadang-kadang menyebabkan arogansi dan kesombongan. Allah sudah mengingatkan manusia tentang ini :
A. Surah Al Alaq ayat 6-7
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. Karena dia melihat dirinya serba cukup. 
  • Lewat ayat ini Allah ingin mengabarkan betapa manusia itu adalah mahluk yang menyukai kesenangan, jahat, angkuh, melampaui batas apabila dia melihat dirinya dalam kondisi berkecukupan dan banyak hartanya. Sebagaimana hadits Rasulullah yang mengatakan bahwa, " bahwa ada orang ya ng selalu rakus dan tak pernah merasa kenyang, yaitu penuntut ilmu dan pemburu dunia. Tapi nasib mereka tak sama, pemburu ilmu, semakin bertambah ilmunya semakin bijak dan diridhai Allah yang Maha Rahman. Sementara para pemburu dunia itu makin rakus dan makin tenggelam dalam kesesatannya.

B. Surah As Syura ayat 27
Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hambaNya, niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki, sungguh Dia Maha Teliti akan keadaan hamba-hambaNya.
  • Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia tak akan memberi harta yang berlebihan atau rezeki yang berlimpah-limpah kepada hambaNya jika itu akan membuat mereka jadi angkuh, sombong dan takabur. 
  • Allah akan memberi mereka rezeki sekedarnya saja yang akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Jika Dia menakdirkan seorang hamba miskin karena lewat kemiskinan dan kurang harta tersebut, karena kebahagiaan dan kebaikannya terletak pada kemiskinan itu.
  • Ada hadits Rasulullah yang menguatkan hal tersebut, " Dan sebagian hambaKu ada yang kaya, yang tidak dapat menjadikannya baik kecuali kekayaan, kalau Aku memfakirkannya niscaya Aku merusak agamanya. Dan sebagian hambaKu ada orang yang tidak menjadi baik kecuali lewat kemiskinan, kalau Aku membuatnya kaya maka itu akan merusak agamanya (H.R. Anas ra).
  • Lewat ayat di atas harusnya kita bersyukur dengan jumlah rezeki yang diberiNya. Banyak sedikitnya rezeki kita adalah ukuran yang telah ditetapkanNya dan itu untuk kebaikan kita. Dan tidak udah sibuk membandingkan rezeki kita dengan orang lain. Bisa saja orang lain kaya karena itu yang terbaik buatnya. Rezeki kita sederhana saja karena rezeki sederhanalah yang pantas dan membahagiakan kita.


5) Bekal ibadah pada Allah SWT
  • Jangan salah kalau rezeki yang banyak itu adalah alat, sesuatu yang bisa digunakan untuk menjadi bekal meraih keridhaan Allah SWT. Lewat amal ibadah, sedekah, membangun tempat ibadah, memberdayakan orang miskin dan anak yatim piatu serta membantu penyebaran agama Allah.
A. Surah At Taubah ayat 41
Berangkatlah kalian baik dalam keadaan merasa ringan, maupun merasa berat. Dan berjihadlah dengan harta dan diri kalian di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik jika kalian mengetahui.
  • Perintah di atas adalah perintah jihad ke medan perang. Agar umat Islam tidak ragu-ragu untuk melawan musuh-musuh Islam. Bukan hanya diri tapi juga harta pun harus direlakan demi membela kepentingan agama. 
  • Saat sekarang ini mungkin perang yang kita hadapi bukanlah memakai pedang, meriam ataupun bom tapi perang melawan diri sendiri. Perang melawan ketamakan dan kerakusan diri sendiri. 
  • Jihad dengan harta dan rezeki pun sudah berbeda. Silakan baca tulisan bagaimana berjihad dengan rezeki yang diperoleh?
B. Surah At Taubah ayat 111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dlama Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
  • Allah mengumpakan orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya seperti orang yang berjual beli dengan Allah. Mereka menjual jiwanya dan hartanya pada Allah dan Allah menggantinya dengan kedudukan yang mulia, yaitu surgaNya.
Masihkah anda bingung dengan harta yang ada dalam pengawasan anda? Masihkah anda merasa sedih dengan sedikitnya rezeki yang Allah beri? Masihkaha anda suka iri dengan rezeki orang lain? masihkah anda suka membanding-bandingkan rezeki anda dengan orang lain? Masihkah anda bersuka cita dengan rezeki yang banyak dan jadi lupa daratan?

Harta itu ujian, cobaan, dan hanya alat untuk mencapai keridhaan Allah. Nantinya harta itu akan ditanya. Sudah siapkah kita dengan jawabannya?
Wallahu alam...


Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?