Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi

Besar kecilnya rezeki bukan ukuran kebahagiaan.



rezeki


Rezeki sedikit tak perlu galau, lihatlah Sang Pemberi.


  • Bagi anda yang merasa galau karena rezekinya sedikit janganlah bersedih. Janganlah melihat sedikitnya rezeki yang anda terima tapi lihatlah besarnya Dzat yang Memberi. Kita pasti pernah diperlakukan spesial, bukan karena besarnya pemberian yang diberikan tapi siapa "dia" yang memberi. (baca : Rezeki baik itu kaya berlimpah harta, tapi...)
  • Anda mungkin pernah dibelikan baju oleh ibunda, meskipun baju itu sangatlah sederhana tapi anda sangat menghargainya karena yang memberi adalah ibunda tercinta.
  • Mungkin sang suami pernah membelikan anda sebuah cincin sebagai tanda cinta. Meskipun cincin itu tidak terbuat dari emas tapi karena yang memberi adalah suami terkasih maka pemberian itu kita terima dengan senang hati, kita jaga dan kita rawat dengan sepenuh hati.
  • Saat anak anda yang sedang belajar menulis dan memberikan anda secarik kertas yang bertuliskan "aku sayang mama" pasti anda akan sangat terharu. Meski itu hanya secarik kertas yang kusut dengan tulisan tangan yang awut-awutan,  tapi karena yang memberi anak anda dan itu tulisan pertamanya, anda sangat menghargainya.
  • Apalagi dengan rezeki. Jangan melihat besar kecilnya rezeki yang anda terima. Tapi lihatlah DIA yang memberi, Allah Azza Wa Jalla. Rasakan kasih sayangNya melalui rezeki yang diberikanNya. Yakinlah bahwa dia memberi sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Cuma kita saja yang kurang bersyukur atas rezeki yang kita terima. Kita kadang menuntut terlalu banyak. Kita lebih banyak menutup mata dengan nikmat Allah yang telah kita terima. Jika saja kita bisa menghitung harga sepasang mata yang diberi atau oksigen yang kita hirup maka tak sanggup kita membayar harganya. Itu baru mata dan oksigen saja, belum rezeki hidung, telinga, anggota tubuhyang lengkap, sehat, sempurna, matahari yang menghangatkan, air yang meredakan haus dan makanan pereda rasa lapar.
  • Manusia memang sangat jarang bersyukur. Menerima rezekinya kontan tapi bersyukurnya dicicil. Padahal kufur nikmat itu berbahaya, karena bisa menghambat rezeki. (baca : jangan sekali-kali mengkufuri rezeki).
  • Bukankah Allah menjanjikan penambahan rezeki bagi mereka yang bersyukur?

KESIMPULAN

"Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu (memenuhi segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.S. Al Baqarah : 186)
"Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu maka tak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al An'am : 17).
  • Wallahu alam bis shawab 

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?