Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit

Sedekah itu pelancar rezeki.

  • Kita sudah sama mengetahui kalo sedekah itu dapat memperlancar rezeki. Karena dalam rezeki yang diberi Allah pada kita terdapat rezeki orang lain, rezeki orang miskin, anak yatim, mesjid dan tempat ibadah, orang yang membutuhkan. Rezeki itu ibarat air yang harus selalu dialirkan. Jika tak dialirkan akan menimbulkan bau busuk dan penyakit. Begitu juga rezeki yang ditahan dan enggan dibagi akan menimbulkan masalah bagi pemilik rezeki, entah itu diberi penyakit, kehidupan jadi sulit, kecelakaan, kecurian. Jika rezeki itu bukan milik kita pasti Allah akan ambil dengan cara-caraNya. Jika tidak secara halus, secara kasar. Rezeki kita tak akan kemana, pasti akan balik juga ke kita. Begitu juga kalau bukan rezeki, meski tampak di pelupuk mata, tak akan menjadi milik kita, rezeki itu akan terbang menuju pemilik aslinya.
  • Rezeki itu sudah dijamin Allah, semua bakal kebagian, gak akan ada yang luput dari rezekinya Allah. Rezeki harus berputar, jangan menahannya.
sedekah


Sedekah sama orang gak harus pake duit.

  • Banyak yang enggan bersedekah karena merasa gak punya duit, merasa miskin, merasa kurang rezeki. Padahal sedekah itu gak melulu harus pake duit. Ini contoh sedekah yang gak pake lembaran rupiah.
(1) Bersikap baik pada orang
  • Apakah anda sudah merasa jadi rezeki bagi orang? Ato keberadaan anda malah bikin susah orang? Kalo gak bisa bantu, gak bisa sedekah, minimal gak bikin susah orang lain.
  • Bersikap baik itu gak mahal. Bukankah senyum juga sedekah? Jika ada yang nanya jalan, jangan bilang gak tau kalo memang tau. Kalo ada nenek yang takut nyeberang, sediakan waktu untuk menyeberangkannya. Kalo ada anak kucing kedinginan dalam got, angkat dia ke atas, berikan makanan meski cuma remah-remah roti. (baca : mengapa kucing datangnya ke kita)
  • Berbuat baik pada orang itu sedekah meski hanya membalas senyuman ato lambaian tangan mereka.

(2) Kita gak menilai orang.
  • Liat orang lewat gonti-ganti mobil mulai deh curigaan, jangan-jangan dia bisa gonta ganti mobil karena korupsi (padahal bisa saja dia tukang bengkel hehe..). Liat cewek dandan menor langsung nuduh dia perempuan gak bener. 
  • Gak usah sibuk menilai orang! Gak usah pusing dengan urusan orang. Biarin mereka dengan urusannya. Buat diri sibuk memperbaiki diri sehingga gak punya waktu buat menilai orang lain. Nilai dulu diri sendiri, belum tentu kita lebih baik dari mereka.

(3) Kita tidak mengkotak-kotakkan orang.
  • Kita menilai si A itu miskin, si B kuper dan kampungan, serta si C kaya dan terpandang. Kita mengotak-kotakkan orang. Kita bergaul dengan mereka yang  kita suka aja, yang selevel dan sepadan dengan kita. Yang jelek biarin deh dia kumpul sesama mahluk buruk rupa. Kita hanya mau bergaul dengan orang yang kita suka, yang sama-sama cantik / gagah, sama-sama kaya dan sama-sama gaul.
  • Padahal kita semua sama di hadapan Allah. Bukan "casing" atau bungkusnya yang perlu tapi isinya. Meski secara fisik kita begitu kemilau tapi kalau di dalamnya kusam tetaplah kita tak berharga. Amal ibadah yang jadi pembeda antara kita dengan orang lain Yang terbaik adalah yang paling banyak amalnya, paling ikhlas ibadahnya dan paling taat pada Allah.

(4) Kita memberi manfaat.
  • Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Emang ada orang yang gak manfaat? Tentu saja! Ada orang yang kerjanya hanya jadi benalu, mengisap darah inangnya, menyedot kebaikan orang lain tanpa ada keinginan untuk membalas. Atau begitu dibalas malah dibalas dengan keburukan. Mereka inilah seburuk-buruk manusia.
  • Apa maksud memberi manfaat? Setiap tindakan, perkataan dan perbuatan kita memberi kemanfaatan dan kebaikan pada diri dan pada orang lain.

(5) Berkata yang baik atau diam.
  • Hati-hati dengan lidah. Lidah bisa menjerumuskan ke neraka. Lidah bisa mempengaruhi rezeki anda. Jika tak bisa berkata yang baik-baik lebih baik diam. Jagalah orang lain dari lisan kita. Zaman sekarang ini sulit, budaya bohong dianggap sudah biasa, mencaci maki orang juga hal yang dimaklumi. Padahal jika seseorang sakit hati pada ucapan kita, meskipun kita memohon ampun pada Allah, dosanya tetap ada jika tak beroleh maaf dari orang yang bersangkutan.

(6) Menerima perbedaan, kekurangan dan kelemahan orang lain.
  • Banyak orang yang bisa menerima kelebihan orang lain tapi ogah dengan kekurangannya, dengan kelemahannya dengan perbedaan yang dipunyainya. Harusnya kita memaklumi gak ada yang sempurna di dunia ini, manusia pun juga demikian, gudangnya salah. Karena kesempurnaan hanya milik Allah.
  • Bersyukurlah dengan kehadiran orang lain di sekitar kita. Jika mereka salah maafkan. Jika mereka kurang, maklumi. Jika mereka berbeda dengan kita pahami. Apa gunanya memperuncing masalah? Ujung-ujungnya bisa bertengkar dan saling menyaiti.

(7) Bersabar pada mereka yang menyakiti kita.
  • Adalah hak kita untuk membalas mereka yang menyakiti perasaan. Tapi tahukah siapa orang yang kuat? Yaitu mereka yang mampu bersabar terhadap orang yang menyakitinya. Bukan karena takut tapi karena dia mencoba memahami alasan seseorang melakukannya. Bukan orang lain yang dijadikan masalah, tapi dia mencoba melihat kekurangannya. Mungkinkah dirinya penyebabnya? Adakah tingkah lakunya yang membuat orang marah?
  • Membalas caci maki dengan makian tak membuat kita lebih baik. Malah membuat kita sama saja dengan mereka yang memaki. Tunjukkan bahwa kita jauh lebih baik dari mereka yang gak bisa mengontrol amarahnya. Membuat setan mempengaruhinya. Yaitu dengan membalas makian dengan sabar dan maaf.

(8) Menolak keinginan untuk kasar pada mereka yang melakukan hal yang tak kita harapkan.
  • Sebagai seorang pimpinan kadang merasa perlu memarahi anak buah yang tak becus? Sebagai seorang majikan merasa wajar memarahi pembantu yang berbuat salah. Sebagai orang tua merasa perlu memukuli anak-anak yang nakal dan tak menurut. Sebagai customer merasa oke memarahi pelayan yang salah memperlakukan kita.
  • Bisakah kita berbuat baik pada mereka yang ada di bawah kendali kita, meski mereka memang pantas dimaki dan kita mampu untuk memaki mereka? Kenapa tidak mencoba memaafkan dan memaklumi kemudian memberikan arahan? Itu jauh lebih elegan, dibanding kata-kata kasar yang seenaknya meluncur dari bibir kita.

(9) Tak memanfaatkan kelemahan orang lain.
  • Banyak orang kaya yang tak bisa memanage kekayaannya dan kita bisa memanfaatkan celah untuk mengeruk keuntungan dari kekurangan tersebut. Ada anak yatim yang punya harta banyak dan kita menawarkan diri untuk mengelola hartanya agar bisa mengambil untuk diri kita sendiri. Ada wanita cantik yang tak berdaya dan meminta pertolongan, dan kita memanfaatkan kesempatan itu untuk memperdayanya.
  • Jangan memanfaatkan kelemahan orang lain untuk kepentingan kita. Coba posisikan diri kita di posisinya. Saat kita terpuruk dan butuh bantuan, orang lain justru memanfaatkannya dengan semakin menjatuhkan dan menyusahkan kita. Apakah itu yang kita inginkan? Kalo dicubit itu sakit ya... jangan nyubit orang (ntar jadi cubit-cubitan.. hehe..).

(10) Memaafkan kesalahan orang.
  • Allah saja mau memaafkan hambaNya, meski salah dan dosanya bejibun, kok kita enggan memaafkan sesama? Bukankah kita juga kadang salah dan ingin orang lain memaafkan kesalahan kita?

(11) Mengharapkan yang terbaik dari orang
  • Maksudnya adalah berprasangka baik pada orang lain. Jangan curigaan melulu ntar hidup kita dikelilingi kecemasan. Liat orang brewokan dikira rampok. Liat cewek sexy dikira pelacur. Liat orang kumal dikira gila.
  • Waspada boleh tapi curigaan jangan. Berharaplah yang terbaik dari orang lain. Kalo salah perkiraan kita bisa terjerumus ke fitnah. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Sedangkan membunuh itu dosa besar.
Itulah 9 cara bersedekah yang gak perlu pake duit, tapi pake hati, pake perasaan, pake niat baik. Jadi ogah sedekah karena belum kaya?? Gak jaman...!
Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?