Ada Di Manakah Rezeki Itu?

Semua orang sibuk mencari rezeki.

  • Lihat saja manusia modern ini, setiap hari bersibuk ria mencari rezeki Allah. Pergi pagi pulang sore, bekerja membanting tulang hanya untuk mendapatkan rezeki Ilahi. Kadang dapat banyak, kadang juga sedikit bahkan tak jarang tak dapat apa-apa, pulang ke rumah dengan tangan kosong. Sebenarnya rezeki itu ada di mana sih? Kok semua orang sibuk mencarinya? Bahkan kecederungan akhir-akhir ini manusia malah meributkan rezekinya.
rezeki Allah


Rezeki, ada di manakah dirimu?

  • Kalau ada yang bertanya seperti itu, jawabannya gampang sekali rezeki itu DI TANGAN ALLAH. Bukankah Dia Pembagi Rezeki? Silakan baca kembali artikel ini kalo rezeki sudah dijamin kenapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan? Ya.. rezeki ada di tangan Allah.
  • Supaya dapat bagian ya.. kita harus minta. Kalau kita ingin mendapatkan rezeki yang berlimpah, mintalah kepada Allah. Jangan kepada setan, gunung, pohon besar atau dukun! Sebab hanya Allah yang mampu memberikan rezeki itu untuk manusia. (baca : cara agar doa bisa jadi senjata efektif penarik rezeki)
  • Meminta rezeki kepada Allah bukan berarti cukup hanya dengan berdoa dan berdiam diri di mesjid, tapi kita harus bangkit berdiri, menyingsingkan lengan baju, mengencangkan ikat pinggang untuk bekerja dan berikhtiar mencari rezeki, singkatnya rezeki itu wajib dicari dan jemput lewat ikhtiar, karena rezeki tidak begitu saja turun dari langit.

Bentuk-bentuk rezeki Allah.

  • Kadang kita tak menyadari kalau sebenarnya kita sudah banyak rezeki tapi kita sendiri tak tahu kalau itulah rezeki kita. Kita terlalu sering mempersempit rezeki dengan uang. "Wah lagi banyak rezeki nih" (artinya lagi banyak duit). "Bagi rezeki dong !" (maksudnya bagi duit). Itulah percakapan kita sehari-hari. Kita membatasi rezeki hanya berbentuk duit atau uang. Padahal uang hanya alat tukar ciptaan manusia. Uang itu nanti ada belakangan. Sebelum nya manusia melakukan kegiatan ekonomi dengan sistem barter alias tukar menukar. Petani menukar hasil taninya dengan hewan ternak pada peternak. Peternak menukar hewan ternaknya dengan pakaian pada penjahit. Begitu seterusnya.
  • Agar nyadar bahwa sebenarnya kita sudah banyak rezeki, silahkan perhatikan bentuk-bentuk rezeki Allah yang dijelaskan dalam Al Quran. Rezeki Allah itu bisa berupa :


1) PEMBERIAN
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum kematian datang pada salah seorang diantara kamu, lalu dia berkata (menyesali). "Ya Tuhanku, jika saja sekiranya Engkau bersedia menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh. (Q.S. Al Munafiqun : 10).
  • Dalam ayat di atas jelas sekali bahwa apa saja yang diberikan Allah pada kita adalah rezeki. Kita diberi penglihatan, pendengaran, mulut untuk mengecap dan merasa makanan, kaki untuk berjalan dan tangan untuk beraktivitas, semua itu rezeki. Masih belum merasa punya banyak rezeki, sementara kita memiliki tubuh yang sempurna?
  • Allah memberi kita harta dan perbedaharaan yang banyak bukan untuk ditumpuk tapi untuk dibagi dan diinfakkan sebagian bagi keluarga dan saudara yang membutuhkan. Infak adalah sebagai bentuk rasa syukur pada Allah yang telah memberikan rezeki dan bentuk amal saleh. 

2) MAKANAN
Mereka tak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang (Q.S. Maryam : 60).
  • Ahli tafsir Qatadah menjelaskan bahwa di surga ada saat-saat seperti pagi dan petang tapi tidak ada hitungan siang dan malam. Sebab selalu bersinar dan bercahaya. Kata Mujahid, di sana tidak ada yang kita namai pagi dan petang seperti di dunia, tapi kepada mereka dibawakan apa saja yang mereka ingini di dunia ini. Menurut keterangan Hasan Al Bishri dna Qatadah pula, karena kebiasaan orang Arab hidup bersenang-senang dengan makanan pagi dan makanan malam, maka diturunkanlah Al Quran memberikan penjelasan  mengenai apa yang mereka kenangkan, tentang nikmat dalam surga itu.
  • Jadi semua makanan yang anda makan setiap hari itu adalah rezeki dari Allah, meski anda hanya makan satu kali saja, itu tetaplah rezeki. Soal cukup atau tidak itu hanya perasaan manusia saja, karena Allah selalu memberi rezeki yang cukup dan pas untuk hambaNya. Bayangkan jika Allah tak menyertakan rezeki makanan maka tak ada manusia yang bisa bertahan hidup, karena makananlah sumber energinya untuk bergerak dan beraktivitas.

3) HUJAN.
Di langit ada (sebab-sebab) rezekimu (hujan) dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu (Q.S. Az Zariyat : 22).
  • Apakah hujan itu rezeki? Tentu saja, karena dengan hujan itu menumbuhkan makanan manusia, seperti padi, palawija, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. Hujan juga mengairi sawah, sungai, lautan. Sebagai sumber air minum, mandi, mencuci. (baca : apa hujan menandakan limpahan rezeki?).

4) BUAH-BUAHAN.
Setiap Zakaria masuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati rezeki (buah-buahan) di sisinya. Zakaria bertanya, "Hai Maryam dari manakah kamu memperoleh (buah-buahan/makanan) ini?". Maryam menjawab, "makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab (Q.S. Al Imran : 37).
  •  Nabi Zakaria as adalah pemelihara Siti Maryam, ibunda Nabi Isa as yang memang telah diniatkan ibunya untuk bermihrab di Baitul Maqdis. Anehnya setiap kali Nabi Zakaria as masuk mengantarkan makanan untuk Maryam dia selalu menemukan buah-buahan, bahkan buah-buahan musim panas didapati di musim dingin dan buah-buahan musim dingin didapati di musim panas. Akhirya Nabi Zakaria bertanya sumber buah-buahan itu dan dijawab oleh Maryam kalau itu dari Allah SWT.
  • Buah-buahan yang beraneka rasanya mulai dari apel, rambutan, semangka, sawo, nangka, lengkeng, mangga, pisang adalah rezeki yang diberikan Allah untuk kita. Kita bisa merasakan nikmatnya buah-buahan yang beraneka tersebut.

5) NAFKAH SUAMI
.....Dan kewajiban ayah memberi rezeki (nafkah pada para ibu) dengan cara yang baik (Q.S.Al Baqarah : 233).
  • Jika anda adalah para isteri yang setiap bulan menerima jatah gaji suami, atau diberikan uang belanja oleh suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, itu adalah rezeki anda dari Allah yang diberikan lewat tangan suami, sebagai bentuk pertanggung jawabannya pada diri anda, isterinya.
  • Karena itu menjadi kewajiban anda untuk bersyukur pada Allah dan berterima kasih atas semua pemberian / nafkah suami. Besar atau sedikit yang diberinya setiap bulan, hargailah, karena itulah kesanggupannya. Jangan membebani suami dengan meminta nafkah di luar kesanggupannya.
rezeki

6) SURGA
....Dan barangsiapa mengerjakan amal saleh niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh Allah memberikan rezeki yang baik padanya.
  • Rezeki surga memang belum dirasakan di dunia, tapi inilah rezeki yang nilainya paling tinggi, karena akan dinikmati di alam kekal nantinya di akhirat. Tapi untuk memperolehnya butuh usaha dan amal saleh yang terus menerus. (baca : inilah rezeki dan nikmat terbesar manusia)

KESIMPULAN

  • Rezeki ada di tangan Allah. Manusia tidak bisa menentukan banyak sedikitnya dan cepat atau lambatnya rezekinya diterima. Karena hal itu hak prerogatif Allah.
  • Hendaknya kita tidak menyempitkan arti rezeki Allah hanya sebatas uang dan harta. Hakikatnya rezeki itu adalah segala sesuatu yang diberikan Allah untuk memelihara kehidupan manusia, baik berupa uang, nafkah, makanan, keuntungan dan sebagainya. 
  • Rezeki juga adalah semua yang kita dapatkan dan kita miliki, baik sedikit atau banyak. Dalam arti luas rezeki adalah segala kehidupan yang kita rasakan. Segala pemberian Allah SWT yang dapat dimanfaatkan baik material maupun spiritual.
  • Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?