Posts

Kitalah Terdakwa yang Sesungguhnya

Image
ARTIKEL KE 859   Terdakwa Yang Sesungguhnya   Bisa jadi tulisan ini menimbulkan polemik bagi anda yang tak menyukainya. Lewati saja bila anda tidak sependapat ataupun tidak menyukainya. Karena perdebatan tak akan menyelesaikan masalah.. Artikel lalu berbicara soal bencana, artikel kali ini juga masih terkait dengan bencana tapi dilihat dari segi yang lain.. Bencana silih berganti melanda negeri kita, negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia. Karena kebanyakan penduduknya muslim harusnya negeri ini adalah negeri yang diberkahi karena kita punya Allah yang Maha Kuasa, Maha Kaya dan Maha Memberi Kemudahan. Tapi alih-alih rezeki yang datang kok malah bencana? Ada apa dengan negeri ini? Ada apa dengan manusia yang menghuni negara kepulauan bernama Indonesia ini? Seorang Irene Radjiman bertanya pada gurunya.. " Guru, bagaimana dalam pandangan Islam tentang bencana alam yang akhir-akhir ini sering terjadi di negeri ini. Banyak yang mengatakan semua ini azab dan

Ketika Semua Tak Lagi Berarti

Image
ARTIKEL KE 858   SAAT SEMUA TAK LAGI BERARTI... Tulisan ini memang masih soal bencana yang melanda Palu dan Donggala, ditulis sejak 2 minggu lalu..tapi baru sempat di publish.. Semoga masih bisa jadi pengingat buat kita semua.. Kalau Anda merasa sedang susah rezeki ataupun rezeki terasa mandek sehingga hidup seolah tak berpihak pada anda, jalan-jalanlah ke pos pengungsian korban bencana tsunami dan gempa baru-baru ini.. Mereka orang yang meninggalkan harta benda yang dikumpulkan sekian lama dan memilih hidup di tenda pengungsian yang serba terbatas, beralaskan tanah beratap langit, berbaju hanya yang di badan, padahal mereka punya lebih dari itu... Uang tidak lagi begitu berarti. Anda boleh punya belasan juta di dompet dan ratusan juta di ATM, tetapi jika kota tujuan Anda adalah Palu, tak akan ada tempat duduk yang nyaman. Karena penerbangan komersil ditiadakan, hanya pesawat Hercules milik TNI yang diperbolehkan melintas.. Lupakan dahulu penerbangan komersial

Buat Para Pendosa

Image
ARTIKEL KE 857   BISIKAN UNTUK PENDOSA...  Seminggu gak ngupdate blog karena ada urusan yang menyebabkan saya tak bisa bersentuhan dengan laptop.. Tapi hari ini saya kembali ke laptop karena terinspirasi oleh sebuah tulisan yang menghimbau para pendosa untuk kembali ke jalan Allah.. Bukankah d osa adalah penghalang rezeki nomor satu ..? Jika ingin rezekinya bagus ya...dosanya dikurangi, perbaiki diri dan pantaskan untuk diberi.. Bisa jadi anda menggampangkan dosa karena menganggap itu dosa kecil. Remeh temeh... Jangan salah, dosa kecilpun bisa menenggelamkan rezeki anda . Karenanya lahirlah tulisan ini  yang dibuat sedikit puitis agar lebih mudah masuk ke hati pembacanya.. Semoga bermanfaat terutama buat saya sendiri yang lagi berusaha terus memperbaiki diri. Teruntuk hamba yang durhaka... Bertaubatlah, karena maut semakin dekat... Bisa datang kapan saja dan di mana saja... Bukankah kita sebenarnya sedang berjalan menujunya..?? Menuju maut yang pasti

Menemukan Karier yang Cocok itu Gampang

Image
ARTIKEL KE 856   PENDIDIKAN FORMAL YANG BIKIN RUMIT   Sekarang lagi waktu pendaftaran CPNS, semua orang sibuk mempersiapkan berkas yang dibutuhkan dan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes. Sebagian lagi kasak kusuk berusaha mencari koneksi agar bisa lulus lewat jalan pintas meskipun harus menyerahkan sejumlah uang... Apakah PNS satu-satunya karier yang bisa cocok bagi semua orang? Betulkah menemukan karier yang cocok itu susah? Bagaimana cara gampang menemukannya? Menurut praktisi talent mapping , sebenarnya mengenal sifat, bakat, dan potensi diri adalah sesuatu hal yang lumrah, yang biasa saja, yang sejak dahulu pun orang bisa melakukannya tanpa tergantung pada suatu metode khusus. Dari dulu orang sudah tahu bahwa mereka yang ramah, supel, dan pandai berteman akan bagus jika mau berdagang . Dengan mudah ia bisa menawarkan barang dagangannya kepada siapapun, dan pembelinya akan dilayani dengan ramah sehingga loyal. beli lagi dan beli lagi ngga pernah bosen.

Bedanya Aku Sama Ibuku

Image
ARTIKEL KE 855   Beda : "AKU" dan "IBUku"   Sepeninggal ayahku yang berpulang ke haribaan Ilahi Rabbi, September tahun kemarin, ibuku berusaha tabah dan tegar. Meski ku tahu perasaannya jadi hampa tanpa kekasih sejatinya... Ngomong-ngomong soal ibu, beliau itu sangat  luar biasa, dia sangat berbeda denganku. Setiap jumpa dan kemudian berpisah lagi entah karena kembali ke Makassar atau balik ke Taiwan, beliau selalu berkata "maaf ibu tidak bisa memberi apa-apa kecuali doa. " Ucapan ini terkadang menamparku. Ibuku yang sudah begitu banyak memberi pengorbanan, perhatian dan rasa cinta yang tiada tara sejak kecilku sampai sekarang, masih berkata "maaf ibu tidak bisa memberi apa-apa. " baca: tak ada kata pensiun menjadi orang tua Sementara aku hanya cium tangan, memberi rupiah yang tak lebih dari 10 persen penghasilanku sudah merasa menjadi anak yang berbakti. Ibuku tak merasa berbuat  banyak   untukku padahal kebaikannya padaku ama

Kalo Bisa Beli Kenapa Mesti Minta Gratisan?

Image
ARTIKEL KE 854   Mental MISKIN Jiwa PENGEMIS   Gratisan? Siapa yang gak suka... Semua orang suka ditraktir, dikasi oleh-oleh , dibeliin barang, hadiah, kado, pemberian, lungsuran apapun sebutannya yang penting gak ngeluarin duit buat mendapatkannya itu rasanya happy... Bahkan untuk promo beli 1 gratis 1 atau bahkan produk yang tulisannya isi 20% lebih banyak cukup menggembirakan kita. Karena merasa memperoleh lebih dari  mengeluarkan  jumlah  uang yang sama.. Seseorang yang pernah  tinggal di Australia bercerita tentang pengalamannya,...yang mungkin bisa jadi pelajaran buat kita. Suatu sore, sesudah menikmati secangkir capucino di di sebuah Café yang konon capucino-nya paling enak seantero Australia, dia mampir ke toko roti yang sudah hampir tutup. Membeli sebatang roti kismis dan minta kepada si mbak penjaga toko roti, untuk dipotongkan, sehingga saat tiba rumah gampang, tinggal comot dan makan. Selesai dipotong dan dibungkus rapi, lalu diserahkan kepadanya. Dan

Alam Tak Pernah Salah

Image
ARTIKEL KE 853   Jangan Menyalahkan Alam!   Masih lanjutan dari tulisan saya di awal bulan Oktober ini mengenai bencana yang terus menerus menimpa negara kita. Mengapa bencana datang?  Apakah benar alam telah bosan melihat tingkah kita yang penuh salah dan dosa sebagaimana syair dari salah satu lagu Ebiet G Ade? Indonesiaku sayang, Indonesiaku malang. Negeri yang kaya, gemah ripah loh jinawi, jumlah penduduk muslimnya paling besar di seluruh dunia tapi terus didera masalah...Kekeringan yang tak kunjung hilang, krisis yang semakin eksis, bencana yang banyak melanda, kekacauan yang tak karuan dan longsor multi dimensi datang silih berganti. Apakah bumi ini tak lagi layak untuk dihuni? Apakah alam tak lagi bersahabat? Siapakah dalang dibalik kekacauan ini? Apa solusinya? Allah ta’ala berfirman ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ “ Telah tampak kerusakan di darat dan di laut ak