Kitalah Terdakwa yang Sesungguhnya
ARTIKEL KE 859
Terdakwa Yang Sesungguhnya
Bisa jadi tulisan ini menimbulkan polemik bagi anda yang tak menyukainya. Lewati saja bila anda tidak sependapat ataupun tidak menyukainya. Karena perdebatan tak akan menyelesaikan masalah..
Artikel lalu berbicara soal bencana, artikel kali ini juga masih terkait dengan bencana tapi dilihat dari segi yang lain..
Bencana silih berganti melanda negeri kita, negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia. Karena kebanyakan penduduknya muslim harusnya negeri ini adalah negeri yang diberkahi karena kita punya Allah yang Maha Kuasa, Maha Kaya dan Maha Memberi Kemudahan. Tapi alih-alih rezeki yang datang kok malah bencana? Ada apa dengan negeri ini? Ada apa dengan manusia yang menghuni negara kepulauan bernama Indonesia ini?
Seorang Irene Radjiman bertanya pada gurunya..
"Guru, bagaimana dalam pandangan Islam tentang bencana alam yang akhir-akhir ini sering terjadi di negeri ini. Banyak yang mengatakan semua ini azab dan mengaitkannya dengan pelaku musyrik, perzinahan dan penyimpangan seksual. Bagaimana menurut Guru ?"
Sang Guru menghela nafas sebentar sebelum akhirnya berbicara dengan kepala tertunduk. Raut wajah sedih tak dapat beliau sembunyikan.
"Apakah kamu siap mendengar apa yang akan saya katakan ini ?"
"Inshaa Allah siap Guru." kata kami kompak...
Kembali Gurunya menghela nafas.
"Bila bencana dikaitkan dengan azab, apa yang kalian sebutkan itu benar, kelakuan manusia mengundang kemarahan Allah sehingga Allah datangkan azab. Tapi jangan berhenti sampai disitu. Bila memang dikatakan azab maka terdakwanya bukan hanya mereka pelaku musyrik, pelaku penyimpangan seksual dan pelaku zina. Bisa jadi kita adalah terdakwa juga yang turut berkontribusi memancing kemarahan Allah."
Sang Gurupun berhenti sebentar menatap hadirin satu persatu. Wajah mereka masih penuh tanda tanya menunggu kelanjutan kata-kata Sang Guru.
"Mari sejenak kita tengok sejarah. Azab, mushibah, dan bala yang dijlelaskan dalam Alquran memang ada.
1) Umat Nabi Nuh yang keras kepala karena menyembah selain Allah (Dan kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka : QS al-Najm/53:52) dan (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan: QS Hud/11: 25-26). Kaum ini dihancurkan dengan banjir besar dan mungkin gelombang tsunami pertama dalam sejarah umat manusia (Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman". Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit: QS Hud/11:40).
2) Umat Nabi Syu’aib yang penuh dengan korupsi dan kecurangan (Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman": QS al-A’raf/7:85) Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)". Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan: QS Hud/11:84-85). Kaum ini dihancurkan dengan gempa yang menggelegar dan mematikan (Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya: QS Hud/11:94).
3) Umat Nabi Saleh yang kufur dan dilanda hedonisme dan cinta dunia yang berlebihan (Adakah kamu akan dibiarkan tinggal disini (di negeri kamu ini) dengan aman, di dalam kebun-kebun serta mata air, dan tanam-tanaman dan pohon-pohon korma yang mayangnya lembut. Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin: QS Al-Syu’ara’/26:146-149) dimusnahkan dengan keganasan virus yang mewabah dan gempa (Dan orang-orang yang zalim itu, dibinasakan oleh satu letusan suara yang menggempakan bumi, lalu menjadilah mereka mayat-mayat yang tersungkur di tempat tinggal masing-masing. seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. QS Hud/11:67-68).
4) Umat Nabi Luth yang dilanda kemaksiatan dan penyimpangan seksual (Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki". QS.Hud/11:78-79) dihancurkan dengan gempa bumi dahsyat (Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, QS Hud/11:82).
5) Penguasa Yaman, Raja Abrahah, yang berusaha mengambil alih Kabah sebagai bagian dari ambisinya untuk memonopoli segala sumber ekonomi, juga dihancurkan dengan cara mengenaskan sebagaimana dilukiskan dalam surah Al-Fil (QS al-Fil/105:1-5).
Kebanyakan kita hanya mengaitkan bencana yang terjadi pada peristiwa nabi Nuh dan Nabi Luth. Kita lupa bahwa azab juga Allah berikan pada zaman nabi Syu'aib, nabi Shaleh dan penguasa Yaman.
Pada jaman nabi Nuh prosentase dosa terbesar adalah pelaku kemusyrikan. Pada jaman nabi Luth prosentase dosa terbesar adalah pelaku penyimpangan seksual dan perzinahan. Pada zaman nabi Syu'aib, nabi Shaleh dan Penguasa Yaman prosentase dosa terbesar adalah kaum hedonisme pecinta harta dunia.
Sekarang jujurlah, mari kita buat prosentase di jaman sekarang ini. Mari kita kelompokkan beberapa dosa berikut :
1. Pelaku musyrik
2. Pelaku penyimpangan seksual
3. Pelaku zina : pelacuran dan perselingkuhan
4. Pelaku RIBA
2. Pelaku penyimpangan seksual
3. Pelaku zina : pelacuran dan perselingkuhan
4. Pelaku RIBA
Mari mulai lihat sekeliling kita masing-masing. Ada berapa KK di komplek kalian masing-masing ? (Saya mulai membayangkan di komplek perumahan saya ada sekitar 1000 KK)
Dari sekian KK (1000 KK di komplek saya), ada berapa persen pelaku musyrik ? (Dalam hati saya menjawab, tidak ada, entah kalo yang tidak saya tahu)
Dari sekian KK (1000 KK dikomplek saya), ada berapa persen pelaku penyimpangan seksual ? (Dalam hati saya menjawab, belum pernah tahu)
Dari sekian KK (1000 KK kalo dikomplek saya), ada berapa persen pelaku zina ? (Dalam hati saya menjawab, lokalisasi pelacuran tidak ada, tidak ada diskotik, tidak ada PUB, perselingkuhanpun saya rasa tidak lebih dari 10%)
Dari sekian KK (1000 KK kalo dikomplek saya), ada berapa persen pelaku RIBA ? Untuk pertanyaan yang satu ini gantian saya yang menunduk. Tidak berani menjawab walau hanya dalam hati.
Berarti dosa mana yang berkontribusi paling besar mengundang bencana ? Bila bencana itu dikaitkan dengan azab ?
Guru kembali melanjutkan.
"Manusia itu curang pada Allah ! Berani menggali lubang riba begitu banyak, namun hanya menutupnya dengan secuil sedekah. Melalui bencana ini Allah ingin bicara :
Lihatlah ! Rumah yang kalian cicil bertahun-tahun dengan cara RIBA, mampu AKU luluh lantakkan dalam sekejab !
Lihatlah ! Mobil mewah yang kalian pikir mampu menaikkan gengsi kalian dimata manusia, KU buat tidak berkutik saat KU perintah laut untuk menggulung bumi KU ! (Karena memang saat tsunami kita harus keluar dari dalam mobil).
Harta yang selama ini kalian kumpulkan, dunia yang selama ini kalian kejar tidak mampu kalian gunakan untuk berlindung. Janganlah dulu menuding ke arah sana ! Janganlah dulu menuding kearah mereka ! Jangan-jangan kitalah terdakwa yang sesungguhnya. Yang selama ini diam-diam menyuburkan praktek riba bahkan menjadi bagian darinya... Naudzubillah..
Tulisan ini sekedar sharing pemikiran...
Selanjutnya terserah anda!
baca juga : akulah pemakan riba!
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment