Posts

Tips Menggenggam Hari Penuh Rezeki

Image
MENGGENGGAM REZEKI. Ini tulisan bagus banget, jadi saya ingin membaginya UNTUK anda..dengan ditambahi sana sini untuk melengkapinya. Tulisan ini menyambung tulisan yang terdahulu Mau baik rezeki, perbaiki dulu ahlakmu . Kita lanjutkan dengan tips yang bisa kita upayakan untuk menggenggam hari penuh rezeki. Jika ingin menggenggam rezeki yang paling pertama harus dibenahi bukan pekerjaan, bukan gaji, bukan bonus bukan kerja keras tiada henti tapi perbaiki shalatmu. Shalat adalah sebaik baik penolongmu dalam menghadapi berbagai musibah dan kelelahan. Betapa pentingnya shalat sehingga meremehkannya bisa mencabut keberkahan rezeki kita. Artikelnya bisa baca di sini . Ada kaitan yang sangat erat antara shalat dan rezeki. Allah menjelaskan dalam firmannya :  Rezeki bisa diupayakan secara optimal jika kita hidup tenang dan nyaman. Hindari berburuk sangka, kau akan mendapatkan ketenangan dan kenyamanan. Apalagi berburuk sangka masalah rezeki. Ketahuilah bahwa rezeki itu ujian, dilu

Tips Meraih Rezeki Ala Menteri Susi

Image
Menginspirasi lho ini ! Pada tulisan yang lalu bercerita tentang perbandingan Motivator Rhenald Kasali atas 3 perempuan hebat yaitu Artis Dian Sastro, Usahawan Mooryati Soedibyo dan Menteri Susi Pudjiastuti. Tulisan kali ini masih berkaitan dengan hal tersebut. Kali ini menyoroti khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam menjalani hidup dengan tambahan sana sini dari admin agar sesuai dengan konten blog lancarrezeki.blogspot.com  ini. Ini 10 Kata Bijak dari Ibu Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan/ Selain, sering mengambil tindakan berani, ibu Susi juga kerap melontarkan kata-kata bijak yang menginspirasi. Bahkan bisa jadi kata-kata beliau bisa jadi pengobar semangat mencari rezeki halal nan berkah.   Jangan Takut. 1. "Jangan takut untuk bekerja, jangan bekerja kalau takut." Kenapa seseorang takut? Bisa jadi karena mencari rezeki yang haram, sumbernya haram dan jalannya haram (baca : efek rezeki haram ). Jika bekerja dengan per

Antara Dian Sastro, Ibu Moor dan Menteri Susi

Image
Numpang lewat... Semoga bisa jadi inspirasi Tulisan ini adalah buah pikir motivator Indonesia, Rhenald Kasali. Membandingkan 3 wanita hebat yaitu  Mooryati Soedibyo (usahawan brand kecantikan terkenal), Dian Sastro (artis), dan Susi Pudjiastuti (menteri wanita pemberani) bukan perkara gampang. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Tapi inti tulisan ini bukan membandingkan untuk menentukan siapa yang "paling hebat" di sini tapi untuk belajar dari mereka, menggali semangat kesuksesan agar bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Rezeki pasti dibagi Allah tapi sukses itu diciptakan.  Rhenald Kasali kebetulan mentor bagi dua orang ini: Dian Sastro dan Mooryati Soedibyo. Akan tetapi, pada Susi Pudjiastuti yang kini memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rhenald malah merasa justru belajar banyak hal darinya. Ketiganya perempuan hebat, tetapi selalu diuji oleh sebagian kecil orang yang mengaku pandai. Entah ini stereotyping (pengkategorian yang sangat subj

Adakah Allah Bagimu?

Image
DIMANAKAH ALLAH.? Alkisah suatu saat, seorang kakek yang hadir dalam sebuah pengajian yang dipimpin oleh seorang ustad muda, bertanya: "Anakku... Tadi anakku menyampaikan ceramah tentang aqidah, tentang اللّـہ , boleh kakek bertanya, dimanakah اللّـہ itu?". Sebuah pertanyaan yang membuat sang ustadz muda itu bingung.... sangat dalam sekali. Saat itu pula ia teringat pesan gurunya, jika ada yang bertanya... dimana pertanyaan itu sifatnya bukan karena ingin tahu atau ingin sekedar menguji dan kita tidak tahu jawabannya maka berikanlah jawaban seperti ini "Sesungguhnya orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.." ( mal mas-ul a'lamu minas saa-il ). Kakek itupun manggut-manggut... sambil tertunduk beliau bertanya lagi... "Anakku, coba ambilkan pelita itu (sebuah kaleng cat minyak yang berisi minyak tanah dan diberi api di sumbunya)... Boleh kakek bertanya... Kapan pelita ini disebut pelita?". Kembali sang Ustad memberikan jawa

Mengapa Rezeki Kita Tertunda?

Image
KITA TAHU, TAPI SAYANG … Mungkin ada diantara anda yang merasa kok rezekiku selalu tertunda? Kok sepertinya rezekiku ogah-ogahan datangnya. Padahal aku gak pernah ninggalin sholat. Selalu mengusahakan diri beramal saleh. Allah tak akan pernah menganiaya hamba-hambaNya. Allah demikian sayangnya pada kita sehingga  tidak ingin menyusahkan kita. Kalo akhirnya toh ternyata kita susah artinya kita sendiri yang bikin susah diri. Kita sih pengen rezeki kita segera datangnya gak pake lama dan gak pake ditunda tapi giliran panggilan Allah kita suka lama dan menunda- nunda, kalo perlu last minute alias di waktu-waktu terakhir. (baca : keberkahan rezeki dicabut karena meremehkan shalat ) Kita sih doyannya belajar dan tau fadhilat atau keistimewaan amalan-amalan tertentu tapi sayangnya kita sekedar tahu tapi ogah dilakukan.. Kita mengetahui, bahwa pahala dua raka’at Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang, hari berganti hari berlalu begitu saja tanpa kita melakukan s

Membunuh Kesombongan

Image
KESOMBONGAN MEMBINASAKAN.    Seorang pria yang sedang bertamu di rumah sang Kyai tertegun keheranan. Dia melihat sang Kyai sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih. Pria itu bertanya: “ Apa yang sedang Anda lakukan pak Kiyai ?”. Pak Kyai menjawab: “Tadi saya kedatangan tamu yang meminta nasehat. Saya berikan banyak nasehat yang bermanfaat. Namun, setelah tamu itu pulang saya MERASA jadi orang hebat. Kesombongan saya mulai muncul, karena itu, saya lakukan PEKERJAAN INI untuk membunuh perasaan SOMBONG.” SOMBONG adalah PENYAKIT yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat PERTAMA: SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR MATERI, di mana kita merasa: ~ Lebih KAYA, ~ Lebih RUPAWAN, ~ Lebih TERHORMAT dari orang lain. Di tingkat ke~dua: SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KECERDASAN, kita merasa: ~ Lebih PINTAR, ~ Lebih KOMPETEN yg PALING BENAR, dan ~ Lebih BERWAWASAN dibandingkan orang lain. Di t

Kebahagiaan Sejati Bukan Lewat Materi.

Image
Pesan Almarhum Bob Sadino untuk kita.....   Kawan... Disaat kita memakai jam tangan seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-, kedua jam itu menunjukkan waktu yang sama. Ketika kita membawa tas atau dompet seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-, keduanya sama2 dapat membantumu membawa sebagian barang/uang. Waktu kita tinggal di rumah seluas 50 m2 atau 5.000 m2, kesepian yg kita alami tetaplah sama. Ketika kita terbang dengan first class atau economy class , maka saat pesawat terbang jatuh maka kita pun ikut jatuh. ( Artinya...bukan bendanya yang penting bagi kita, toh fungsinya tetap sama. Yang membedakannya adalah perasaan kita saat menggunakannya. Padahal perasaan itu bisa di manipulasi. Jika kita ingin merasa bahagia benda yang sederhana pun bisa membuat kita bahagia, stelannya ada di pikiran kita ) Kawan... Kebahagiaan sejati bukan datang dari harta duniawi maupun rezeki yang banyak jumlahnya. Rezeki berlimpah bukan jaminan kebahagiaan . ( Karena sejati

Inilah Ironi Kehidupan

Image
PEMBELAJARAN LEWAT KEBUN BINATANG.      Saya lagi semangat bercerita yang berurusan dengan binatang. Tulisan yang lalu saya membahas tentang monyet . Sekarang tulisan ini membahas tentang kebun binatang.. Pada suatu masa ada seorang yang suka sekali dengan binatang sehingga mengoleksi beberapa binatang peliharaan. Sehingga suatu ketika koleksinya semakin banyak dan binatangnya terus berkembang biak sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit. Mulailah dia memutar otak mencari cara bagaimana menyelamatkan binatang peliharaannya itu. Sampai diapun memikirkan untuk membuka bisnis kebun binatang.  (baca : bagaimana menjalankan usaha agar terus mendatangkan rezeki? ) Di pintu masuknya, dia menulis  karcis masuk, Rp 100.000/orang. Dipikirnya itu adalah harga yang pantas untuk masuk menikmati koleksinya tersebut. Tapi ditunggu seharian tak ada satu orangpun yang mau masuk membeli karcis..... Karena beberapa lama  tidak ada pengunjung maka harga ticketpun ia  turunk

Mengapa Kita Tetap Miskin?

Image
Cerita Yang Membuka Mata.    Cerita yang bisa saja fiktif tapi membuka mata kita, analogi yang layak untuk dipertimbangkan. Konon suatu hari di sebuah desa, seorang yang kaya raya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp. 50,000,- per ekor. Padahal monyet disana sama sekali tak ada harganya karena jumlahnya yang banyak dan kerap dianggap sebagai hama pemakan tanaman buah-buahan. Otak bisnis para penduduk desa mulai jalan. Mereka yang menyadari bahwa banyak monyet di sekitar desa pun kemudian mulai masuk hutan dan menangkapinya satu persatu. Kemudian si Orang Kaya membeli ribuan ekor monyet dengan harga Rp 50,000,- . Karena penangkapan secara besar-besaran akhirnya monyet-monyet menjadi langka dan semakin sulit dicari, penduduk desa pun menghentikan usahanya untuk menangkapi monyet-monyet tersebut.. Si Orang Kaya kemudian pergi melakukan perjalanan bisnis dan kesibukan urusan monyet untuk sementara mereda. baca juga : Kok gak kaya-kaya? Setelah kembali si O