Inilah Ironi Kehidupan

PEMBELAJARAN LEWAT KEBUN BINATANG.     

Saya lagi semangat bercerita yang berurusan dengan binatang. Tulisan yang lalu saya membahas tentang monyet. Sekarang tulisan ini membahas tentang kebun binatang..
Pada suatu masa ada seorang yang suka sekali dengan binatang sehingga mengoleksi beberapa binatang peliharaan. Sehingga suatu ketika koleksinya semakin banyak dan binatangnya terus berkembang biak sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit. Mulailah dia memutar otak mencari cara bagaimana menyelamatkan binatang peliharaannya itu. Sampai diapun memikirkan untuk membuka bisnis kebun binatang. 
(baca : bagaimana menjalankan usaha agar terus mendatangkan rezeki?)


Di pintu masuknya, dia menulis  karcis masuk, Rp 100.000/orang. Dipikirnya itu adalah harga yang pantas untuk masuk menikmati koleksinya tersebut. Tapi ditunggu seharian tak ada satu orangpun yang mau masuk membeli karcis.....
Karena beberapa lama  tidak ada pengunjung maka harga ticketpun ia  turunkan menjadi Rp 70.000.. dan tetap tidak 1 orangpun mau masuk....
Dikarenakan masih tidak tidak ada juga pengunjung akhirnya ia turunkan menjadi Rp 30.000 dan tetep tidak ada pengunjung yang masuk !!
Akhirnya di tulislah pengumuman:
"MASUK GRATIS "


Akhirnya banyak orang yang berebut masuk.
Ketika pengunjung di dalam penuh, si pemilik ini membuka semua pintu kandang binatang buas Singa..., Harimau..., Serigala..., Ular.... & pintu keluarnya sudah di Kunci !
Lalu Di pintu keluar di tulis:
"Keluar Bayar Rp 200.000 !"
Banyak orang berebut bayar ! Gimana tidak, nyawanya terancam di dalam....

Inilah ironi kehidupan.... Ketika ditawarkan bagaimana jalan hidup tenang bahagia, sejahtera dan penuh makna, rezeki mudah dan lancar, banyak orang tidak mau....
Tapi kalau sudah terkena ujian, lalu stress, jatuh  hancur  hidup berantakan... maka berapapun mahalnya biaya penyembuhan  dan perbaikan,   pasti akan dibayar sekalipun harus jual aset  harta benda dan materi yang capek dikumpulkannya atau malah nyari utangan sana-sini  dan minta sumbangan orang sekitar.
Hidayah memang datang dari berbagai cara, bisa datang ketika ditinggal mati orang yang dicintai, ketika kehilangan harta,  kehilangan  keluarga dan kehilangan kesehatan. Di sana kita tersadar...
Inilah sebuah training kehidupan yang efektif dan membuat kita kembali mengingatNya.... (tabiat manusia yang ingat Allah pada saat susah).

Banyak orang yang hidupnya terbalik,
Mengapa saya bilang begitu?
Pikiran orang-orang modern sekarang ini ;
Beli Rumah seharga Rp. 11 Milyar,
Beli Mobil seharga Rp. 1,1 Milyar,
Beli Tas bermerk seharga Rp.  110 juta,
Beli Hp canggih seharga Rp.  11 jt.
Beli Baju yang lagi trend seharga Rp.  2,2 juta.
Semuanya dianggap biasa saja.
Tetapi menjadi sangat berat untuk mengeluarkan beberapa juta rupiah demi kesehatannya, mungkin akan geleng-geleng kepala merasa terlalu mahal, dan tidak ada uang.
Merasa sangat miskin jika disuruh buat sedekah...
Rumah mau nyaman kita harus renovasi,
Mobil mau aman harus dirawat,
Handphone biar tahan banting dipakailah casing yang kuat.
Tas juga harus dirawat jangan sampai lembab dan jamuran.
Tetapi badan sendiri tidak ada yang peduli.

Tapi amalan yang pahalanya terus mengalir bahkan sampe mati (sedekah jariyah) kita gak pusingin...
Apakah kesehatan kita tidak lebih berharga dari pada Rumah, Mobil, Hp dan Tas ? Apakah rezeki yang berkah dan penambah timbangan amal itu tidak penting bagi kita?
Jika badan tak sehat, kekayaan berlimpah pun tiada arti. 
Meski harta banyak tapi hidup tak bahagia, maka harta itu jadi sia-sia..
(baca : meraup rezeki dengan marketing langit)


Satu stel baju dengan harga Rp. 2,2 juta, bisa dibuktikan dari notanya,
Satu mobil dengan harga Rp.  1,1 Milyar bisa dibuktikan dari invoicenya,
Satu rumah dengan nilai Rp. 11 Milyar bisa dibuktikan dari penampilannya.
Satu orang bisa dinilai berapa ?  Hanya bisa dibuktikan dari kesehatannya. 

Seseorang berharga di mata Allah, hanya bisa dibuktikan lewat amal ibadahnya.
Maka janganlah terlalu perhitungan dalam pengeluaran untuk kesehatan dan sedekah, karena kesehatan adalah jaminan dunia kita, sementara pahala sedekah adalah jaminan akhirat kita. Pilihannya ada ditangan kita sendiri. 

(baca : sedekah bikin hajat cepat terkabul)


Punya badan yang sehat, baru bisa disebut harta, tapi kalo badan sakit-sakitan harta  bisa-bisa jadi warisan, jika gak jadi rebutan anak cucu setelah kita mati atau malah habis dipakai berobat. Padahal semasa hidupnya waktu dan tenaga habis buat cari harta. (baca : penyakit kita yang ciptain)
Di dunia ini ranjang apa yang paling mahal ? Jawabannya adalah Ranjang Pasien ! Apalagi sekarang biaya berobat itu naudzubillah. Sampe ada yang bilang orang miskin dilarang sakit karena nanti gak bisa bayar biaya perawatan..
Di dunia ini ada orang yang bisa gantikan kita mengemudikan mobil,
Ada orang yang bisa gantikan kita mengembangkan usaha,
Tetapi yang pasti tidak ada orang yang mau gantikan kita sakit. Tak ada yang mau menggantikan kita masuk neraka.
Barang yang hilang masih bisa ditemukan kembali, tetapi ada satu macam barang yang apabila hilang maka selamanya tidak akan kembali, yaitu - Kehidupan. Jika ajal telah tiba maka putuslah semua rezeki dan harta benda sekedar tinggal kenangan saja..
Marilah kita peduli terhadap kesehatan dan amalan kita sendiri.
Semoga sukses, sehat, bahagia dan rezekinya lancar....


Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)