Ternyata Kita Hidup Lebih Mewah Dari Raja Top Jaman Dulu
SYUKURI APA YANG ADA....
Hidup adalah anugerah..sebuah lagu yang dinyanyikan grup band terkenal ini menyentak hatiku. Hidup ini memang anugerah, tapi terkadang kita menyia-nyiakan anugerah itu. Mengisinya dengan kecemasan, kesedihan, kekurangan dan keluh kesah.
Dan memang benar adanya....
Kita terlalu banyak membandingkan diri sampai lupa bersyukur atas apa yang kita punya. (baca : pelajaran rezeki dari seekor siput)
Bicara soal perbandingan, yuk kita berandai andai...
Dan memang benar adanya....
Kita terlalu banyak membandingkan diri sampai lupa bersyukur atas apa yang kita punya. (baca : pelajaran rezeki dari seekor siput)
Bicara soal perbandingan, yuk kita berandai andai...
ANDAI KAISAR Roma melihat AC di padang pasir saat ini, TENTU dia akan mengusir BUDAK yang dia suruh mengipas ngipas disampingnya. LALU bagaimana kalau dia kenal dengan merek merek AC TERKENAL yang dijual di toko?
ANDAI saja RAJA Persia dapati sofa yang ada di rumah-rumah kita saat ini lebih empuk dari singgasananya, MASIHKAH dia BERTINGGI HATI dan TAKABBUR?
ANDAI si QARUN tahu bahwa kartu ATM yang ada di saku kita lebih akurat dari tumpukan kunci gudang kekayaannya yang tak mampu digotong kecuali oleh beberapa lelaki perkasa, TENTU dia MALU menutup muka.
ANDAI MOBIL Camry saja, apalagi Land Cruiser 2016 lewat di depan Hulagu
(cucu Jenghis Khan penghancur kota Baghdad) yang sedang menunggang kuda kesukaannya, APAKAH dia masih akan tetap CONGKAK dan BERKACAK PINGGANG?
(cucu Jenghis Khan penghancur kota Baghdad) yang sedang menunggang kuda kesukaannya, APAKAH dia masih akan tetap CONGKAK dan BERKACAK PINGGANG?
HERAKLIUS meminum dari gentong tanah tembikar, PENGEMBARA dahulunya meminum dari girbah (wadah air dari kulit binatang), semua orang yang melihat mereka iri dan ingin meneguk air dingin yang seperti itu.
LALU bagaimana lagi kalau mereka meminum air dari KULKAS yang ada di rumah-rumah kita saat ini?
LALU bagaimana lagi kalau mereka meminum air dari KULKAS yang ada di rumah-rumah kita saat ini?
BUDAK khalifah Ja’far al-Manshur menuang air panas ke air dingin yang ada di bak mandi agar menjadi air yang hangat nan segar. Dia pun telah merasa ada di puncak KEMEWAHAN. LALU bagaimana dengan kita yang biasa mandi dengan air 2 KRAN yang tersedia PANAS dan DINGIN, tingga putar ?
PERJALANAN ke Baitullah dahulunya butuh BERBULAN BULAN di atas kendaraan; unta, kuda, bahkan ada yang berjalan kaki.
Sekarang hanya hitungan JAM kita sudah sampai depan Kabah dengan servis makan serta tidur berselimut dingin karena AC pesawat.
Sekarang hanya hitungan JAM kita sudah sampai depan Kabah dengan servis makan serta tidur berselimut dingin karena AC pesawat.
IBU masa kini tak lagi kenal dengan KAYU BAKAR untuk duduk meniup di depan tungku api atau kompor sumbu, sampe mukanya hitam kena abu arang. Sekarang dapur modern sudah menyediakan fasilitas kompor yang ada GAS BIRU dan PERALATAN ELEKTRIK.
Dimanjakan oleh peralatan MODERN. Itu pun masih MENGELUH dan MERASA diperbudak suami
"AKU bukan pembantu," katanya
Dimanjakan oleh peralatan MODERN. Itu pun masih MENGELUH dan MERASA diperbudak suami
"AKU bukan pembantu," katanya
LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAH
Sebenarnya kita hidup bergelimang NIKMAT, berlimpah rezeki dan kemudahan
● LEBIH mewah dari RAJA & orang TOP di dunia zaman dahulu ,
● BAHKAN, fasilitas yang kita punya tak pernah mereka IMPIKAN.
● LEBIH mewah dari RAJA & orang TOP di dunia zaman dahulu ,
● BAHKAN, fasilitas yang kita punya tak pernah mereka IMPIKAN.
Tapi masih banyak yang BERKELUH KESAH, merasa belum cukup, merasa paling merana sedunia??? Di mana otak kita?? Gak dipake mikir, hanya sekedar jadi aksesoris di kepala !!
Sungguh semakin MATA terbelalak pada hal yang baru, makin sesak dada kita bila tak di imbangi dengan SYUKUR yang benar...
Allah Ta’ala menegur kita:
Lanjutan ayat di atas sangat mencerahkan.
Bagaimana Allah menegaskan posisiNya sebagai Zat Pembagi Rezeki, Ar Razzaq pemiliki rezeki yang tak pernah habis stoknya...
Nabi صلى الله عليه وسلم . juga menasehati kita :
Lihatlah mereka yang berada di bawah kalian (soal dunia) dan jangan mendongak ke atas agar kalian tidak menyepelekan nikmat Allah terhadap kalian.
(HR.Muslim).
(HR.Muslim).
Kalau bisanya hanya MENDONGAK, melihat ke atas maka hati-hati ntar KESANDUNG batu. Merasa selalu kurang dan rendah, karena titik pandang yang beda....
Tak ubahnya berkaca di CERMIN YANG BURAM, mana keliatan dan mana TAMPAK NIKMAT & KEINDAHAN yang kita punya…?! Yang salah bukan kitanya tapi cerminnya alias cara pandang.
Kita punya potensi untuk menjadi manusia yang baik, manusia yang sukses hanya kadang cara pandang dan cara berpikir membuat kita jadi individu yang berbeda dari yang kita inginkan.. (baca : kunci hidup lebih baik dan berkah)
"Ya Allah,
TUNTUNLAH kami untuk senantiasa berdzikir pada-Mu, memuji keagungan-MU
BERSYUKUR pada-Mu, dan
MEMPERBAGUS ibadah hanya pada-Mu”.
A M I N
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment