Sombong Akan Amalan

Penilaian yang Salah...

Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan.
Di sisi mereka terletak sebotol arak.
Kemudian Hasan berbisik dalam hati,
"Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia seperti aku!".
Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam.
Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi terus terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas.


Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.
Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata,
"Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong.
Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang
".
Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya,
"Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa,
bukan anggur atau arak
".
.........................
Hasan al-Basri tertegun lalu berkata,
"Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam kebanggaan dan kesombongan"
Lelaki itu menjawab,
"Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan"
Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati
bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.


Camkan ini :
  • Jika Allah membukakan pintu solat tahajud untuk kita, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur nyenyak.
  • Jika Allah membukakan pintu puasa sunah, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunat.
  • Boleh jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunat itu lebih dekat dengan Allah, daripada diri kita.
  • Jika orang lain rezekinya lebih banyak, jangan lantas mencurigai mereka korupsi, mencari makan dengan jalan yang haram, padahal kitapun belum tentu lebih baik dari mereka.
  • Jika orang lain rezekinya lebih sedikit dan miskin jangan lantas menuduh mereka malas, bisa jadi mereka memang memilih untuk hidup tawadhu. Belum tentu kita lebih baik dalam menjalani ketaatan dibanding mereka..
Ilmu Allah sangat amatlah luas. Hanya Allah yang tahu siapa diantara hamba-hambaNya yang beriman, yang bagus amalannya dan ikhlas beribadah padaNya.
Jangan pernah takjub dan sombong pada amalanmu. Karena belum tentu dirimu sama hebatnya di hadapan Allah.. (baca : refleksi diri, baik atau burukkah aku?)

Pembaca,
Cerita ini memberikan banyak pelajaran ....
Walau sehebat manapun diri kita jangan pernah berkata
"Aku lebih baik daripada kalian" Karena sesungguhnya bukan kita yang patut memberi penilaian...dan kita juga tak patut menilai orang lain.. Penilaian hanya membuat kita lebih dekat pada kesombongan atau rasa rendah diri...

YANG..

  • Yang singkat itu - "waktu" (maka pergunakanlah dengan sebaik-baiknya. Karena jika yang singkat itu telah berlalu kita tak bisa mengembalikannya lagi. Kejarlah akhirat seolah engkau akan mati besok.) Jangan menghabiskan waktu untuk mengejar rezeki yang sudah dijamin, sampai ibadahnya keteteran.
  • Yang menipu itu - "dunia" (begitu banyak keindahan yang menyenangkan mata, padahal semua itu tipuan belaka. Tipuan yang membuat kita terlena sehingga terus mengejarnya). Jangan hidup di dunia untuk mencari rezeki belaka tapi gunakan rezeki itu sebagai bekal yang menjamin keselamatan dari neraka dan siksaNya Allah di hari kemudian.
  • Yang dekat itu - "kematian" (karena bisa datang setiap saat, bisa sebentar atau besok dan tak ada yang bisa menolaknya. Kalo dia datang, kita harus menerimanya, tak perlu menunggu kita siap dulu. Syarat mati itu tak harus tua dan tak mesti sakit.). Kematian akan memutus rezeki dan semua materi yang kita usahakan dengan susah payah itu kita tinggalkan.
  • Yang besar itu - "hawa nafsu" (banyak negara yang saling menyerang karena nafsu. Ada anak yang membunuh orang tua dan ayah yang memperkosa anak kandung karena nafsu..) Hawa nafsu membatasi manusia untuk mendekatkan diri padaNya.
  • Yang berat itu - "amanah" (karena tak semua orang bisa memikulnya, sebagian orang malah menhianati amanah yang diberikan padanya. Berapa banyak pemimpin yang korup menghianati rakyat yang dipimpinnya)
  • Yang sulit itu - "ikhlas" (karena lebih mudah riya dan godaan untuk selalu dipuji dan dianggap hebat begitu besar)
  • Yang mudah itu - "berbuat dosa" (karena untuk melakukannya seringkali kita gak berpikir)
  • Yang susah itu - "sabar" (karena godaan hawa nafsu begitu besar)
  • Yang lupa itu - "bersyukur" (karena mengingkari nikmat itu gampang banget)
  • Yang membakar amal itu - "mengumpat" (karena lebih mudah menyalahkan orang / keadaan daripada menerimanya)
  • Yang ke neraka itu - "lidah" (karena lidah bisa lebih tajam dari pedang, bisa menusuk hati dan membuat orang terluka)
  • Yang berharga itu - "iman" (karena iman hanya dimiliki oleh mereka yang betul betul mengusahakannya)
  • Yang mententeramkan hati itu - "teman sejati" (karena teman sejati tetap akan bersamamu meskipun tak memiliki apa-apa)
  • Yang ditunggu Allah S.w.t itu -"taubat" (karena sudah tabiat manusia untuk berbuat dosa tapi selalu ada jalan untuk taubat, memohon ampun padaNya).
(Imam Al Ghazali)

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?