Ciri-ciri Orang Yang Terhambat Rezekinya.
Cari tahu apakah anda termasuk orang yang terhambat rezekinya. Berikut ini ciri-ciri yang perlu diwaspadai, ada dalam diri kita.
(1) Bekerja sekeras apapun hasilnya tetap sama bahkan kurang.
(2) Selalu mengambil keputusan yang salah.
(3) Selalu berurusan dengan orang yang salah.
(4) Selalu sial.
(5) Selalu ditolak.
(6) Selalu kalah.
(7) Selalu rugi dan kehilangan.
(8) Kualitas hidupnya stagnan bahkan cenderung menurun.
(9) Susah mendapatkan kepercayaan orang.
(10) Hidup dilimpahi penderitaan.
(1) Bekerja sekeras apapun hasilnya tetap sama bahkan kurang.
- Pernahkah anda memperhatikan penghasilan anda? Seberapa keraspun anda bekerja hasilnya tetap sama. Banyak penghasilan banyak pula pengeluaran. Sedikit penghasilan malah banyak utang. Padahal anda sudah bekerja keras, siang malam bahkan mengambil beberapa pekerjaan sekaligus kalau perlu lembur, tapi hasilnya tak pernah mencukupi.
- Anda punya beberapa bisnis yang berjalan lancar tapi keuntungan yang anda peroleh stagnan bahkan terus menurun.
- Saat mendapat tambahan uang, selalu saja ada pos yang mengharuskan uang tersebut untuk dibelanjakan. Entah itu harus mengeluarkan biaya pengobatan yang besar karena sakit, entah itu harus memperbaiki mobil yang hancur ditabrak / kecelakaan.
- Semakin keras anda bekerja, hasilnya tetap sama bahkan kurang.
(2) Selalu mengambil keputusan yang salah.
- Hidup ini adalah pilihan. Setiap hari kita mengambil keputusan apa yang akan kita lakukan, bagaimana kita mengelola hidup kita, kemana kita akan menuju, siapa yang akan kita ajak bertemu dan bekerjasama.
- Jika anda selalu mengambil keputusan yang salah yang membuat anda terjebak dalam masalah, mengalami keterpurukan, tenggelam dalam kesulitan. Contoh kecil, memutuskan untuk berbisnis makanan dan telah mengeluarkan modal yang cukup besar, ternyata keputusan itu kurang tepat karena bisnis itu merugi dan akhirnya gulung tikar. Memutuskan untuk menerima sebuah pekerjaan yang kita pikir berpotensi memberi gaji yang besar, tapi ternyata perusahaannya bangkrut dan kita kena PHK. Memutuskan untuk memilih seorang wanita/pria untuk menjadi pendamping hidup yang ternyata hanya membawa kesengsaraan dalam kehidupan rumah tangga.
(3) Selalu berurusan dengan orang yang salah.
- Kita tak bisa hidup tanpa orang lain. Kita pasti bekerja sama dengan orang lain untuk mengurus kepentingan kita. Tapi bagi mereka yang terhambat rezekinya selalu saja berurusan dengan orang yang salah.
- Bekerjasama dengan seseorang yang kelihatannya terpercaya ternyata seorang penipu ulung yang membawa kabur dana maupun aset berharga kita. Memiliki teman akrab yang kita percayai, ternyata ular berkepala dua yang menikam kita dari belakang. Memiliki pasangan yang dikira setia ternyata jago selingkuh. Memiliki pimpinan / bos yang galak, pemaksa dan tak memiliki belas kasihan. Membeli barang yang dikira bagus ternyata hanya barang tiruan murahan dari orang yang tampaknya meyakinkan.
- Kemanapun pergi dan dimanapun berada hanya orang-orang yang tak bereslah yang selau ditemuinya.
(4) Selalu sial.
- Baru jalan sedikit dari rumah sudah terjebak macet, lepas dari kemacetan ngebut karena takut telat eh malah tabrakan, masuk rumah sakit, tak ditangani dengan baik karena rumah sakitnya penuh, pindah rumah sakit ternyata rumah sakit tersebut tidak bekerjasama dengan asuransi kesehatannya sehingga harus membayar biaya pengobatan dari kocek sendiri. Begitu sembuh malah dipecat dari pekerjaan dan jadi pengangguran. Saat jadi pengangguran karena stres akhirnya terjebak jadi pemakai narkoba. Karena tuntutan kebutuhan coba-coba jadi pengedar dan akhirnya ketangkap polisi dan mendekam di penjara dengan vonis yang berat.
- Kok keliatannya hidupnya tak ada bahagianya bukan? Apapun yang dilakukannya selalu mengudang kesialan.
(5) Selalu ditolak.
- Melamar kerja ditolak, melamar gadis tidak diterima, mengajukan proposal pekerjaan, ditolak, mengajukan kredit di bank tidak diterima karena dianggap tidak layak, mau meminjam uang ke orang lain tapi gak dikasih. Jualan tapi tak ada yang beli. Menawarkan jasa tapi tak ada konsumen yang berminat.
(6) Selalu kalah.
- Ikut kompetisi apapun tak pernah menang. Ikut tes jadi PNS tidak lulus. Ikut tes jadi pegawai magang pun gagal. Coba-coba berbisnis tapi kalah bersaing dengan kompetitor. Coba-coba semua peluang, ikut kursus, pelatihan, diklat, rajin ikut seminar, tapi selalu kalah bersaing dengan orang lain.
(7) Selalu rugi dan kehilangan.
- Berbisnis apapun selalu saja rugi sampai akhirnya bangkrut. Kerja dimanapun pasti ujung-ujungnya di PHK. Punya uang sedikit pasti selalu hilang, entah itu ditipu, dicopet, dicuri, dirampok atau raib begitu saja.
- Beli hape baru, ketinggalan di suatu tempat. Beli mobil baru, diparkir di tempat yang aman malah digondol maling. Punya perhiasan emas kok malah dirampok. Punya uang sedikit kok malah dicopet.
(8) Kualitas hidupnya stagnan bahkan cenderung menurun.
- Suka sakit-sakitan, suka marah-marah, suka galau, tak merasa bahagia, sedih berkepanjangan. Tidak punya isteri galau, begitu menikah malah tambah galau. Belum punya anak sedih, begitu diberi keturunan anak itu, nakalnya naudzubillah. Belum punya rumah hatinya susah, begitu punya rumah puyeng mikirin cicilannya yang gak sanggup bayar. Belum punya kendaraan sulit, begitu nyicil malah ditarik pembiayaan karena nunggak melulu.
(9) Susah mendapatkan kepercayaan orang.
- Mau bisnis susah dapat modal karena tidak dipercaya pihak bank atau pembiayaan. Mau menawarkan jasa tak ada yang mau pake jasanya. Di kantor tidak diserahi tanggung jawab apapun. Oleh tetangga sering diacuhkan dan tak dilibatkan dalam kegiatan apapun.
(10) Hidup dilimpahi penderitaan.
- Punya badan tegap tapi ternyata digerogoti penyakit kronis. Punya isteri cantik tapi ternyata tidak setia. Punya anak cantik / gagah tapi salah pergaulan, entah kecanduan narkoba atau hamil di luar nikah. Punya harta yang banyak tapi ternyata uang dan harta tak bisa membeli kebahagiaan. Tak punya teman sejati karena yang mendekat yang hanya punya kepentingan. Punya jabatan bagus, tapi tanda tangan dimanfaatkan oleh anak buah sehingga terancam pidana.
- Apapun yang dipunyainya semuanya membawa bencana, membuatnya menderita sehingga hidupnya susah terus. Kesusahan datang beruntun dan penderitaan tiada akhir. Hidup seolah hanya berisi kesusahan, kesulitan, ujian, cobaan dan penderitaan.
Apakah anda mengalami salah satu dari 10 gejala di atas?
- Jika YA, artinya anda memang sedang terhambat rezekinya. Nah agar alirannya lancar anda harus INTROSPEKSI DIRI!
(1) CARI PENYEBABNYA.
- Bekerja sama kerasnya hasilnya tetap sama/kurang.
- Mungkin karena anda kurang bisa mengatur keuangan, sehingga berapapun uang yang anda peroleh pasti habis.
- Mungkin anda kurang bersyukur sehingga tak pernah merasa cukup. Anda selalu merasa kurang.
- Selalu mengambil keputusan yang salah.
- Mungkin anda selalu terburu-buru mengambil keputusan?
- Mungkin anda tak mau mendengarkan masukan dari orang lain sehingga hanya keinginan anda sendirilah yang anda dengarkan. Padahal pertimbangan dari orang lain juga perlu.
- Selalu berurusan dengan orang yang salah.
- Mungkin anda terlalu gampang percaya pada orang lain, bahkan yang baru anda kenal sekalipun.
- Mungkin anda tak mendengarkan nurani anda, yang memperingatkan adanya bahaya.
- Mungkin anda selalu salah menilai orang karena kurang pengalaman?
- Selalu sial.
- Mungkin anda yang mengundang kesialan itu datang dalam hidup anda. (baca : seberapa beruntung dan sialkah rezeki anda).
- Anda dipenuhi dengan sikap negatif sehingga bukannya keberuntungan yang menyertai anda tapi malah kesialan.
- Selalu ditolak.
- Mungkin kualitas anda berada jauh dibawah rata-rata.
- Mungkin anda terlalu santai dan tidak berniat meningkatkan kualitas diri. Orang lain sekolah, kursus, diklat untuk memperbaiki diri, anda tidak demikian dengan alasan semua itu buang uang, padahal perbaikan diri itu investasi.
- Selalu kalah.
- Mungkin karena anda tak pernah serius mempersiapkan diri untuk menang.
- Mungkin anda terlalu gampang menyerah, sehingga tak memaksimalkan potensi terbaik anda.
- Mungkin anda tidak fokus untuk menang tapi fokus kalah karena tak memiliki rasa percaya diri.
- Selalu rugi dan kehilangan.
- Mungkin karena anda termasuk orang yang ceroboh, tidak hati-hati, gampang diperdaya dan naif.
- Mungkin karena anda kurang sedekah, sehingga Allah mengambil apa yang menjadi hak orang lain dalam harta kita.
- Mungkin karena harta diperoleh dari cara yang haram dan merugikan orang lain. Easy come easy go.. mudah didapat, pun juga mudah raib.
- Kualitas hidup stagnan cenderung menurun.
- Mungkin anda tidak menjaga milik anda dengan baik. Badan tidak dijaga sehingga kena penyakit, harta tidak dijaga kehalalannya sehingga membawa kesulitan hidup, anak tak dididik dengan ilmu agama sehingga jadi liar.
- Hidup anda berhias dosa dan maksiat. Punya mata dipakai untuk melihat yang haram, punya tubuh dipakai mengerjakan maksiat.
- Susah mendapatkan kepercayaan orang.
- Mungkin karena anda punya track record sebagai orang yang tak bisa dipercaya. Bila berjanji suka ingkar, diberi kepercayaan malah khianat, suka bohong, hidup dihiasi kepura-puraan.
- Hidup dilimpahi penderitaan.
- Mungkin karena hidup anda jauh dari jalan agama, melupakan Allah, tak pernah ibadah, atau sekalinya ibadah tak serius, bolong-bolong dipenuhi riya dan berharap pujian manusia.
(2) CARI SOLUSINYA.
- Yang terkait dengan diri anda perbaiki !
- Yang terkait dengan sesama manusia perbaiki!
- Yang terkait dengan ibadah anda perbaiki !
- Semua hal yang tertulis "mungkin" di atas, jika memang anda lakukan, benahi ! Tidak menunggu besok atau lusa, mulailah memperbaikinya sekarang juga.
(3) KONSISTEN
- Jika anda lagi berproses menuju perbaikan, konsistenlah.
- Ibadah yang mulai dibenahi teruslah tingkatkan, jika terasa mulai menurun kembalikan semangat anda.
- Perbaikan kualitas diri seperti pola pikir, sikap hidup, gaya hidup harus terus diupayakan. Teruslah memperbaiki diri, tak ada kata berhenti.
- Fokuslah pada perbaikan diri, pada kebaikan, pada kemaslahatan dan kebermanfaatan diri. Terus pertahankan fokus anda, kalo perlu pake kacamata kuda agar tidak mencla mencle...!
- Yang membuat seeorang berhasil bukan karena dia hebat dan terlahir sebagai juara tapi karena dia konsisten meningkatkan dirinya, meski peningkatan itu kecil saja. Begitupun ibadah. Bukan kuantitas ibadahnya yang perlu, tapi kualitasnya. Meskipun jumlahnya sedikit tapi dilakukan secara konsisten dan niatnya benar itu jauh lebih baik.
Selamat memperbaiki diri !
Wallahu alam
Mungkin cuma bisa buat artikel aja...solusi?
ReplyDeleteTergantung pada anda untuk melaksanakannya. Jika tulisan ini hanya dibaca tanpa ada keinginan untuk mencoba mempraktekkannya mungkin gak akan ada efeknya. Solusi bukan dari artikel ini, tapi pada diri anda. Salam..
Delete