Posts

Hutang Bukan Untuk Jaga-Jaga

Image
ARTIKEL KE 688 I stighfar PAKDE.. ! Cerita hari-hari yang bisa jadi anda pernah alami juga. Saya modifikasi kembali di sini dengan Ali Kurnia seorang "pakar hutang" sebagai tokoh "SAYA:. Suatu hari datanglah seorang bapak, sebut saja Pakde. Pakde ini lelaki paruh baya berusia sekitar separuh abad. Pakde yang biasanya sibuk kali ini punya waktu untuk ngobrol dan bercerita panjang lebar tentang hutangnya pada saya. Sambil mendengarkan ceritanya saya amati, mo bil Pakde yang diparkir dengan manisnya depan rumah saya sumpah...KEREN ABIS, sepertinya keluaran terbaru, harganya sekitar 500 juta-an ke atas (saya aja belum sanggup atau kalopun ada uang malah enggan beli mobil semahal itu) Lanjut soal Pakde. Beliau datang berbaju koko putih, berpeci, dan melontarkan senyum ramah nan ELEGAN. Diapun memperkenalkan diri, dan bercerita kalau dia dengar banyak dari orang-orang tentang saya.. Kebetulan jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari jarak rumah saya. Pakde bercerita

Merasa Tak Pantas Berjalan Dengan Seekor Anjing

Image
ARTIKEL 687   Tak pantas   Orang saleh memang selalu memberi kejutan. Perilaku mereka menjadi sangat istimewa terutama bagi kita yang hidup di jaman now. Sebagaimana kisah sufi abad ke III Hijriah yaitu Abu Yazid Bisthami atau dikenal juga dengan nama Bayazid Bisthami. Kegemarannya adalah mempelajari Al Quran dan hadits. Dia pernah berkata, " Kalau engkau melihat seseorang sanggup melakukan pekerjaan keramat , seperti duduk bersila di udara, maka janganlah engkau terperdaya olehnya. Perhatikanlah apakah ia melaksanakan perintah Allah, mejauhi larangan (Allah), dan menjaga dirinya dalam batas-batas syariat. Jadi kejadian yang nampak di depan mata tidak lah terlalu penting, yang penting apakah kesehariannya dia betul-betul berahlak mulia? Dia lebih banyak menggunakan akal pikiran untuk memahami hukum-hukum Allah SWT. Tapi sebagai manusia beliau pun tak luput dari salah dan khilaf. Seperti kisah di bawah ini. Di kisahkan di tengah perjalanan ke suatu tempat, Abu Yazid al

Dahsyatnya Zikir Ini

Image
ARTIKEL KE 686   LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAH Bagi seorang  muslim kalimat Hawqalah yaitu lafaz ‘'Laa hawla wa laa quwwata illaa billah Tentu bukan hal yang baru. Ucapan yang artinya mengagungkan kebesaran dan kekuatan Allah dari manusia yang serba terbatas ini sering kali terlontar secara spontan ketika seseorang dalam kondisi sulit rezekinya, sedang tertekan atau ketika terperangah menyaksikan keajaiban yang terjadi di depan matanya, berupa kejadian yang mustahil menurut pikiran manusia. Konon 'Auf bin Malik Al-Asyja'i salah satu sahabat, pergi menemui Rasulullah SAW, dan menanyakan perihal ini : " Ya Rosulullah sesungguhnya anakku Malik pergi bersamamu berperang di jalan Allah dan ia belum pulang, apa yang harus saya lakukan ? Sementara seluruh pasukan sudah pulang. " Rosulullah saw menjawab : " Ya 'Auf perbanyaklah kamu dan istrimu mengucapkan Laa haula wa laa quwwata illa billah. Tidak ada daya dan kekuatan selain dari Allah

Bagaimana Rezeki di Belanjakan?

Image
ARTIKEL KE 685   PANDUAN BELANJA ISLAMI:   Saya pernah menulis artikel di blog ini tentang tariklah rezeki dengan membelanjakannya . Artikel itu fokus pada memotivasi pembaca untuk membelanjakan rezeki karena sesungguhnya rezeki mengalir sama seperti air, sehingga harus berputar dan memberi manfaat bagi banyak orang. Perintah Allah soal membelanjakan rezeki sudah jelas lewat firmannya Al Baqarah ayat 265, " Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyi­rami­nya, maka hujan gerimis. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” Perintah Allah sangat jelas yaitu : BELANJAKAN HARTA DEMI MENCARI RIDHA ALLAH SWT. Belanja yang dimaksud di sini adalah sedekah. Sedekah dianggap memberi pinjaman pada Allah SWT . Manusia saja yang kita beri

Penyeru Kebaikan Vs Pencegah Kemungkaran

Image
ARTIKEL KE 684   Ketika datang sebuah nasehat   Tulisan sebelumnya saya bercerita bahwa menjadi penyeru kebaikan itu berat  tapi bukan tidak mungkin dilaksanakan. Tulisan ini adalah lanjutan pembahasan tentang itu terinspirasi dari tulisan Tere Liye. Pernah gak memperhatikan betapa ajaibnya tanggapan manusia saat datang sebuah nasehat padanya? Sebagaimana umat-umat terdahulu yang memilih untuk menolak kebenaran dan menantang Allah dengan keangkuhannya? Kita ini lemah dan ilmunya terbatas tapi lucunya kalo kita diberitahu sesuatu yang benar seringkali reaksi kita begini : URUS SAJA URUSANMU ! 1. Ketika datang nasehat kebaikan, kita berkata: " Urus saja urusanmu. Saya toh tidak mengganggu kamu, so tolong jangan ganggu saya juga! Reaksi yang yang seringkali kita lontarkan ketika ada seruan kebaikan yang kita gak sepaham..Apa benar menyeru kebaikan itu mengganggu? Hanya setan yang terganggu dengan panggilan kebenaran.. Dan perintah untuk meyeru kebaikan itu datangn

Penyeru Kebaikan Itu Berat

Image
ARTIKEL KE 683   Menyeru itu berat   Inilah yang dialami oleh rasul-rasul yang dikirim Allah untuk memberi peringatan pada manusia. Jika menurut film remaja yang booming "Dilan 1990" yang berat itu rindu, tapi dalam konteks tulisan ini yang berat adalah menyeru kebaikan. Sehingga banyak rasul yang akhirnya menyerah karena memang tidak mudah mengajak orang menuju kebaikan. Tidak semua orang suka ditegur, diingatkan dan diberi tahu meskipun itu untuk kebaikan dirinya... Ya..menyeru kebaikan itu memang tidak mudah tapi bukan tidak mungkin.. Orang baik punya banyak teman, tapi penyeru kebaikan bisa jadi banyak musuh.  Ibnu Qudamah seorang imam besar kelahiran Palestina pernah ditanya, "Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)?" Sang Imam mengatakan : 1. Orang baik melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan penyeru kebaikan mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain... Dia bukan hanya berpikir kebaikan untuk dirinya

Menyikapi Rezeki yang Kurang dan Apa Adanya

Image
ARTIKEL KE 682   Menyikapi Kekurangan   Tulisan ini menyoroti bagaimana sikap kita menghadapi kondisi "kekurangan" sehingga bisa menghadapinya dengan hati lapang. Kuncinya hanya satu sebenarnya, yaitu berpikir positif. Kurang uang Uang.. Mungkin topik ini yang paling banyak dibahas manusia. Bagaimana mencari uang yang banyak, bagaimana memanfaatkan uang untuk investasi, bagaimana menutupi kebutuhan saat uang tidak cukup, bagaimana menggandakan uang lewat bisnis..dan banyak lainnya. Teori-teori ekonomi, model-model perdagangan dan bisnis sudah banyak mengupas hal ini. Tapi seperti halnya "komoditi" lainnya uang itu juga bisa terbatas. Dalam artian kurang atau tidak mencukupi untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. Bukan manajemen utang yang bisa menyelesaikannya tapi manajemen syukur.. Ketika uang terbatas , bersyukurlah. Karena dengan kekurangan itu membuat kita bisa memanfaatkan sumberdaya yang kita miliki untuk berkreasi. Uang tak cuku