Cari Tahu Mengapa Rezekimu Mandek Total
Karena kamu membawa kantong bocor.
Imam mesjid Asyuraim Alharam Almakki dalam khutbahnya mengatakan:
*Hati-hati dengan kantong yg bocor*
Apa makna kantong yang bocor di sini? Kantong bocor di sini maknanya, engkau melakukan sebuah upaya yang menurutmu baik tapi hasilnya minus sehingga mempengaruhi keberkahan rezekimu. Mengapa bisa begitu? Karena ada yang salah dalam prosesnya.. Misalnya :
BOROS
Engkau telah berwudhu dengan sebaik-baiknya wudhu akan tetapi engkau boros memakai air, itu sama dengan kantong bocor
Wudhu yang sempurna itulah yang kita harapkan saat membasuh anggota tubuh dengan air. Bukankah kalo wudhu kita sempurna membuat shalat kita jauh lebih sempurna? Tapi wudhu yang sempurna bukan hanya dari tata caranya saja, tapi juga pada pemanfaatan sumberdaya yang digunakan yaitu air.
Meskipun ayat di atas konteksnya adalah larangan untuk menghamburkan harta secara boros, tapi secara eksplisit bisa juga diartikan boros dalam hal lainnya.
Allah melarang kita untuk boros, menghamburkan air, meskipun kelihatannya banyak dan selalu tersedia, bukan berarti kita bisa menggunakan semaunya. Bukankah berlebih lebihan itu tidak bagus? Berlebihan menggunakan air itu tidak arif. Pernahkah berpikir bahwa di belahan bumi yang lain saudara kita kekurangan air bersih, sementara kita di sini membuang buangnya?
Bukankah sifat boros itu temannya setan? Bukankah mubazir itu tanda tak bersyukur atas nikmat Allah? Bagaimana rezekimu gak mandek kalo kamu gak bersyukur, malah boros dan mubazir?
MENGHINA
Kamu tahu kalo bersedekah itu bisa memancing rezeki. Kamu bersedekah kepada fakir miskin kemudian, kamu menghina dan menyulitkan mereka, itu seperti kantong bocor
Bersedekah itu sesuatu yang mulia. Sedekah bisa menarik rezeki jauh lebih banyak. Tapi perhatikan adab dalam memberi sedekah. Jangan mentang mentang kita tangan di atas jadinya semena mena.
Allah melarang kita untuk menyebut nyebut pemberian kita pada orang lain apalagi sampai menghina dan membuat sakit hati orang yang diberi. Pahala sedekahnya akan menguap. Sesuatu yang menyakitkan hati orang lain membawa dampak negatif. Bukannya dia mendoakan kita tambah rezeki karena memberinya sedekah, tapi bisa saja dia mendoakan kita celaka dan rezekinya susah karena sakit hati dengan ucapan dan perlakuan kita. Bukankah doa orang yang teraniaya itu makbul?
Jangan-jangan rezeki kita mandek karena kebanyakan makan sumpahan orang tanpa kita sadari?
MEMUTUS TALI SILATURAHMI
Engkau sholat malam hari, puasa di siang hari, dan mentaati Tuhanmu, tapi engkau memutuskan (tali) silaturrahmi, jelas itu adalah kantong bocor
Ibadah yang sifatnya ritual seperti shalat, puasa, khatam quran kamu jagonya.
Kamu menjaga hubunganmu dengan Allah sebaik mungkin. Tapi kamu gak pernah peduli dengan sesamamu. Kamu suka seenaknya sama orang dan kalo tidak sepaham kamu seenaknya saja memutuskan silaturrahmi dan menganggap orang lain salah bahkan menuduh mereka kafir? Bagaimana rezekimu gak mandek, kalo tali penarik rezeki yaitu silaturrahmi kamu potong?
SUKA MENYAKITI
Engkau sabar dengan haus dan lapar, tapi engkau menghina dan mencaci, sama dengan kantong bocor.
Kamu sangat menjaga hawa nafsumu dengan puasa. Kamu sangat kuat menahan keinginan untuk makan, minum saat puasa. Tapi kamu tak bisa menahan diri dari menghina, mencaci maki, ngatain orang, gosipin orang. Alasanmu sederhana karena mereka memang pantas untuk diperlakukan seperti itu. Mereka yang minta dicaci, dihina, dikatain dan digosipin karena mereka melakukan hal yang sama padamu terlebih dahulu. Padahal insan yang mulia adalah mereka yang bisa menjaga dirinya dari merugikan orang lain meskipun ia sangat bisa melakukannya. (baca : mulutmu rezeki, mulutmu harimaumu)
Tak ada guna berpuasa, menahan haus dan lapar tapi mulut dan tingkah laku tidak mencerminkan orang yang puasa. Wajar jika rezekimu mandek, karena kamu melakukan ibadah hanya sebatas ritualnya saja, tak pernah bisa memaknainya.
HIJAB TAK SEMPURNA
Engkau memakai baju yang tertutup kerudung dan kebaya, tapi minyak wangi menyengat, itu kantong bocor.
Kamu sudah menunaikan perintah Allah untuk menutup aurat. Tapi kamu sekedar menutup fisikmu. Hatimu tidak ikut kau hijabi. Kamu masih suka pakai parfum yang menyengat bau dan menimbulkan syahwat pada lawan jenis. Cara berpakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh. Cara berjalan yang melenggak lenggok seolah mengundang komentar lawan jenis. Belum lagi sikap dan tingkah laku yang tidak mencerminkan wanita muslimah. Hati-hati jika kondisimu seperti ini.. Kantong bocor tak ada guna.
Tak ada manfaatnya hijab jika hanya dipergunakan sebagai topeng.. Hijab tujuannya untuk memuliakan dan menjaga harkat wanita. Tapi jika wanita sendiri tak bisa menjaga dirinya dengan memperbaiki akhlak maka jangan salahkan jika banyak pria melecehkannya.
Masih bertanya kenapa rezekimu mandek, sementara perintah agama tak kamu lakukan selayaknya, sepantasnya?
Masih bertanya kenapa rezekimu mandek, sementara perintah agama tak kamu lakukan selayaknya, sepantasnya?
MENGGUNJING
Engkau memuliakan tamumu dan berbuat baik kepadanya, tapi setelah dia pergi engkau menggunjingkanya, (sungguh itu) kantong bocor
Kamu tahu betapa pentingnya memuliakan tamu. Tapi seringkali saat menjamu seorang tamu kamu memperlakukannya sebaik mungkin. Bukan karena menghormatinya, tapi karena gengsi. Sepulangnya tamu itu kamu malah sibuk menggunjingkannya, menceritakan semua kelakuan tamumu agar punya bahan gosip dan celaan dengan teman temanmu.
Begitupun saat diundang ke acara orang lain. Kamu tahu bahwa tuan rumah sudah berusaha sekuat tenaga untuk melayanimu sebagai tamunya. Tapi selalu saja ada kurangnya di matamu. Sia-sia semua upaya untuk menghargai tamu dan memenuhi undangan, jika akhirnya hanya dosa yang kamu kumpulkan.
Bagaimana rezekimu gak mandek kalo kamu tak bisa jadi tuan rumah yang baik?
FENOMENA PADA MASYARAKAT
Pada akhirnya engkau hanya mengumpulkan kebaikanmu dalam kantong bocor, satu sisi engkau mengumpulkan dengan susah payah kemudian engkau menjatuhkannya dg mudah di sisi lain. Coba perhatikan fenomena umum di masyarakat kita..
- Tidak mampu pergi haji karena biayanya besar dan tak sanggup menunggu antrian, akan tetapi sanggup pergi wisata mengganti suasana. sanggup gonta ganti mobil mewah, sanggup menunggu kalo harus inden berbulan-bulan, bukankah perdagangan Allah itu mahal?
- Tidak sanggup membeli hewan qurban karna harganya yg mahal, tapi sanggup membeli iPhone yang paling canggih sekedar ganti mode atau karena gak mau kalah sama orang lain...
- Sanggup membaca chatingan hingga seratus percakapan tiap hari, namun tidak sanggup membaca 10 ayat alquran dengan dalih tiada waktu yg cukup untuk membaca.
- Selalu punya waktu untuk bersosialisasi di medsos tapi tak punya waktu untuk silaturahmi dengan orangtua, saudara, tetangga dan masyarakat sekitarnya.
- Sanggup membangun rumah mewah kalo perlu lengkap dengan kolam renang pribadi dan ruangan karaoke, tapi tak sanggup untuk menyumbang pembangunan mesjid dekat rumahnya.
- Selalu punya waktu untuk ngumpul di kafe yang puluhan kilometer jauhnya tapi gak punya waktu untuk kumpul dengan sesama jamaah untuk sholat berjamaah di mesjid dekat rumah.
- Sanggup begadang nonton bola atau dangdut tapi gak sanggup bangun untuk tahajud.
Setelah semua hal yang kita lakukan di atas, kita masih mengeluh dan masih bertanya mengapa rezekiku mandek?
Ya Rabb, kami mohon hidayah dan ampunan atas kami dan orang-orang yg kami cintai...
Wallahu alam
Comments
Post a Comment