Posts

Showing posts with the label Pesan

Jangan Mencari Kesempurnaan

Image
Menarik untuk direnungkan.     Suatu hari, Kahlil Gibran bertanya kepada gurunya: "Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?" Sang Guru menjawab: "Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang" Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Kahlil Gibran kembali dengan tangan hampa, lalu Sang Guru bertanya: "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?" Gibran menjawab: " Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya  tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin yang di depan ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH  dan aku pun tak bisa kembali ke belakang lagi ..!" Sambil tersenyum, Sang Guru berkata: "Ya, itulah hidup .. semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan mendapatkannya, karena sejatinya kesempurna

Kebahagiaan Sejati Bukan Lewat Materi.

Image
Pesan Almarhum Bob Sadino untuk kita.....   Kawan... Disaat kita memakai jam tangan seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-, kedua jam itu menunjukkan waktu yang sama. Ketika kita membawa tas atau dompet seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-, keduanya sama2 dapat membantumu membawa sebagian barang/uang. Waktu kita tinggal di rumah seluas 50 m2 atau 5.000 m2, kesepian yg kita alami tetaplah sama. Ketika kita terbang dengan first class atau economy class , maka saat pesawat terbang jatuh maka kita pun ikut jatuh. ( Artinya...bukan bendanya yang penting bagi kita, toh fungsinya tetap sama. Yang membedakannya adalah perasaan kita saat menggunakannya. Padahal perasaan itu bisa di manipulasi. Jika kita ingin merasa bahagia benda yang sederhana pun bisa membuat kita bahagia, stelannya ada di pikiran kita ) Kawan... Kebahagiaan sejati bukan datang dari harta duniawi maupun rezeki yang banyak jumlahnya. Rezeki berlimpah bukan jaminan kebahagiaan . ( Karena sejati

Baik atau Burukkah Saya? Sebuah Refleksi Diri.

Image
REFLEKSI DIRI.     Terkadang kita perlu muhasabah diri untuk mencoba menyelami apa yang kita lakukan di dunia ini sebenarnya. Gak perlu malu untuk tanya jawab dengan pikiran sendiri..karena kadang kita menemukan sesuatu yang berbeda dari yang kita yakini sebelumnya.. Contohnya ini : Refleksi diri... Teman-teman suka bilang kalo mereka senang berteman dengan saya karena saya termasuk orang baik. Saya sih seneng-seneng saja dibilang baik. Bukankah orang baik banyak rezeki?  Dan itu saya rasakan sendiri, kalo baik hati kok apa-apa jadi mudah ya..??  Tapi.... "BAIK-KAH Saya.. ??" Tanya diriku suatu waktu.  "Baikkah saya, walaupun selalu sholat 5 waktu serta tepat pada waktunya.?" Itu menunjukkan ketaatanku pada Sang pencipta dengan menjawab panggilanNya sesegera mungkin dan meninggalkan semua urusan duniawi. "Baik kah saya" walaupun telah berhaji & umroh beberapa kali?" Bukankah ini simbol keikhlasanku untuk meraih ridhaNya dengan meng

Syukurlah Yang Membuat Bahagia

Image
PERBEDAAN SUDUT PANDANG.    Tulisan ini membuat ku terpaku. Ternyata perbedaan sudut pandang terhadap sesuatu masalah bisa mempengaruhi perasaan seseorang.. Yuk kita baca... Seorang penulis buku  yang terkenal duduk di ruang kerjanya...dia mengambil penanya... dan mulai menulis : " Tahun lalu... saya harus dioperasi untuk mengeluarkan batu empedu. Saya harus terbaring cukup lama di ranjang. Di tahun yang sama.... saya berusia 60 tahun dan memasuki usia pensiun, keluar dari pekerjaan di perusahaan yang begitu saya senangi...saya harus tinggalkan pekerjaan yang sudah saya tekuni selama 35 tahun. Di tahun itu juga..saya ditinggalkan ayah yang tercinta. Kemudian... masih di tahun yang sama anak saya gagal di ujian akhir kedokteran, karena kecelakaan mobil. Biaya bengkel akibat kerusakan mobil adalah puncak kesialan di tahun lalu... " Di bagian akhir dia menulis : " Sungguh...tahun yang sangat buruk !"                                         Tentu an

Betapa Curangnya Kita !

Image
Puisi WS Rendra yang mengharu birukan perasaan.. Puisi ini konon puisi terakhir almarhum penyair WS Rendra, yang beliau buat sesaat sebelum beliau wafat. Tulisan ini sangat viral di medsos sehingga sayang jika kita gak memetik pelajaran darinya..                                 Hidup itu seperti *UAP*,  yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ... Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, *MENGAPA DIA* menitipkannya kepadaku? *UNTUK APA DIA* menitipkan semuanya kepadaku. Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA? Malahan ketika diminta kembali, _kusebut itu_ *MUSIBAH,* _kusebut itu_ *UJIAN*, _kusebut itu_ *PETAKA*, _kusebu

Meraih Rezeki di Umur 50 Tahun

Image
BERAPA UMURMU..?   Judul artikel ini adalah meraih rezeki di umur 50 tahun. Rezeki bukan hanya berupa harta bukan?  (baca : waspadai rezeki yang gak bermanfaat ). Intinya adalah berapapun umurmu gak menjadi soal, yang penting bagaimana menggunakan umur itu untuk memberi manfaat sebesar-besarnya minimal bagi yang punya umur... Sebelumnya saya udah pernah menulis artikel mendulang rezeki di umur 40 tahun . Tulisan ini mungkin refleksi tentang umur lagi. Karena seringkali kita gak merasa kalo umur terus berjalan, berkurang, makin mendekatkan diri ke kematian. Berapa umurmu? S UDAH 50 TAHUN? Wow setengah abad, pencapaian umur yang gak semua orang bisa mendapatkannya. Pencapaian umur yang konon puncak kesuksesan. Umur 40 tahun sebenarnya tonggak seorang hamba untuk memperbaiki komitmennya untuk beribadah pada Allah.. “ Seorang hamba muslim bila usianya mencapai 40 tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai 60 tahun, Allah akan me

Mimpi Aneh Yang Filosofis...

Image
Mimpi Aneh..   Malam itu aku sangat lelah sekali.  Setelah selesai menunaikan shalat Isya, aku segera beranjak ke peraduan, bersiap-siap untuk terbang ke alam mimpi. Dan betul aku bermimpi...mimpi panjang yang melenakan. Kulihat sebuah cahaya yang terang tapi menyejukkan. Cahaya itu bersuara dan menanyakan hal ini padaku... 1. "Apakah yang PALING TAJAM di dunia ini ?"... Aku menjawab: "Pedang"... (karena itulah benda tajam yang langsung terpikir olehku) Cahaya itu berkata: Yang paling tajam adalah  "lidah manusia"... Karena melalui lidah,  manusia dengan mudah memfitnah orang, menyakiti hati, melukai perasaan orang, dan lain lain... Mmm.. betul juga, pikirku. Betapa banyak orang yang teriris hatinya, terluka jiwanya, berdarah hatinya karena korban dari lidah yang tak bertulang itu.. Betapa banyak orang yang terpuruk karena hinaan, jatuh karena kritik dan terhempas karena caci maki. Hati-hati dengan lidah..karena lidah bisa memb

Debat Gak Bikin Rezekimu Hebat

Image
KESALAHAN LOGIKA.  Pernah liat orang yang gigih dalam berdebat? Apa aja diperdebatkan. Apapun bisa diperselisihkan. Pokoknya gak ada yang lewat dari pantauannya, semua dikomentarin, seolah segala sesuatu itu penting dan jadi urusannya. Dalam urusan tarik urat leher ini ada yang namanya kesalahan logika.. Kesalahan logika yang dalam bahasa Inggris disebut * 'logical fallacy '* - _adanya bias secara kognitif_ - adalah hal yang seharusnya bisa dihindari. Namun justru umum dijumpai dalam setiap perdebatan, mulai dari yang disiarkan di tivi, debat di warung kopi, debat di SMA, sampai pada debat di sosial media. Bahkan oleh kaum intelektual sekalipun. Logical fallacy yang paling sering dijumpai ada enam , sebagai berikut: 1. ARGUMENTUM AD HOMINEM Yakni menyerang pribadi lawan, bukan argumennya. Contoh: A : "Kita harus senantiasa menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia." B : "Lho keluarga kamu sendiri berantakan kok, jangan sok ngurusin orang

Kejar Berkahnya, Bukan Jumlahnya.

Image
Kisah inspiratif buat pembelajaran kita.    Seorang bapak sekitar usia 65 tahunan duduk sendiri di sebuah lounge bandara Halim Perdana Kusuma, menunggu pesawat yang akan menerbangkannya ke kota tujuannya yaitu Jogjakarta.  Kami duduk bersebelahan yang hanya dipisahkan satu kursi kosong. Setelah berada dalam keheningan beberapa saat kemudian ia menyapa saya. _*“Dik hendak ke Jogja juga ?”*_ _*“Saya ke Blitar via Malang, Pak. Bapak ke Jogja ?”*_ _*“Iya.”*_ _*“Bapak sendiri ?”*_ _*“Iya.”* Senyumnya datar dan kulihat dia menghela napas panjang. _*“Adik kerja di mana ?”*_ _*“Saya kerja gak tetap, serabutan, Pak,”*_ sahut saya sekenanya. _*“Serabutan tapi mapan, ya?”*_ Ia tersenyum. _*“Kalau saya mapan, tapi jiwanya yang serabutan.”*_ Saya tertegun. _*“Kok begitu, Pak ?”*_ Ia pun bercerita, istrinya telah meninggal setahun lalu. Dia dikaruniai dua orang anak yang kini sudah dewasa. Yang sulung sudah mapan dan bekerja di Amsterdam, Belanda. Dia adalah karyawan seb