Jangan Mencari Kesempurnaan

Menarik untuk direnungkan.    

Suatu hari, Kahlil Gibran bertanya kepada gurunya:
"Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"
Sang Guru menjawab:
"Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang"




Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Kahlil Gibran kembali dengan tangan hampa, lalu Sang Guru bertanya:
"Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?"
Gibran menjawab:
"Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin yang di depan ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH  dan aku pun tak bisa kembali ke belakang lagi ..!"

Sambil tersenyum, Sang Guru berkata:
"Ya, itulah hidup .. semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan .." 

Begitu juga dengan rezeki. Kalo kita terus menerus menunggu rezeki yang banyak, lancar dan melimpah, mungkin kita tak akan mendapatkannya. Fokuslah pada rezeki yang sudah di tangan, apa yang kita miliki itulah yang kita maksimalkan. Berusaha dan berikhtiar untuk hidup lebih baik itu gak dilarang tapi ngotot mendapatkannya kemudian memaki jika tak memperolehnya itu yang kurang tepat.
Bukan ikhtiar yang memberi kita rezeki. Tapi karena Allah ridha atas ikhtiar tersebut sehingga rezeki datang.
Tak ada manusia yang sempurna, bebas dari kekurangan. Tapi fokus pada kekurangan bisa membuat hilang percaya diri. Fokuslah pada kelebihan yang dimiliki dan maksimalkan..
Manusia itu tak ada puasnya. Jika fokus pada materi maka sampai matipun tak akan pernah puas. Sementara materi itu kalau tak digunakan di jalanNya hanya jadi perhiasan dunia dan jadi beban di akhirat nanti.

Bila tak bisa memberi, jangan mengambil. Berbagi itu nikmat tapi jika tak mampu minimal jangan ngambil punya orang.
Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci. Jika tak mampu menunjukkan empati pada mereka yang miskin dan kurang mampu minimal jangan membenci dan membentak mereka. (baca : haruskah selalu memberi pada pengemis?)
Bila tak mampu menghibur orang, jangan membuatnya sedih. Jika tak mampu membuat seseorang tersenyum minimal kita tak membuatnya makin merana.
Bila tak mungkin meringankan beban orang lain, jangan mempersulit/memberatkannya
Bila tak sanggup memuji, jangan menghujat.
Bila tak bisa menghargai, jangan menghina.

Bila tak bisa memberi manfaat setidaknya jangan membawa mudharat.
Bila tak bisa jadi syafaat jadilah pengingat.
Bila tak bisa amal jariyah jangan menebar dosa jariyah

JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN.
Tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada kita. Jangan sibuk merhatiin rezeki orang lain. Iri pada rezeki orang lain gak akan membuat rezeki kita lebih baik. Menghujat rezeki sendiri juga tak akan merubah nasib kita lebih baik, malah kita bisa jatuh menjadi orang yang kufur nikmat, yang gak pernah bersyukur atas apa yang dimilikinya. (baca : kapan rezeki jadi masalah?)

Rezeki yang kita miliki itulah yang bisa kita berdayakan, gunakan dan manfaatkanlah sebesar-besarnya. Rezeki milik kita itu harus berputar, jangan ditahan.
Semoga kita bisa memaksimalkan potensi rezeki yang kita miliki untuk memberi manfaat bagi sesama dan menjadi bekal kita di akhirat nanti..

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?