Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja
JANGAN SIA-SIAKAN PAHALAMU
“Orang-orang begitu berat untuk bersedekah kepada fakir miskin. Karena ia menyadari bahwa harta yang ia miliki didapat dengan susah payah, dengan perjuangan dan kerja keras. Sehingga enggan memberikan sebagian hartanya pada orang lain yang menurut mereka "malas".
Namun amat mengherankan… ada orang yang begitu dermawan dalam "menyedekahkan" pahala. Bukankah pahala itu juga diperoleh dengan susah payah.?!
Kenapa ia tidak berfikir sebagaimana fikirannya terhadap harta..?!!
Bukankah pahala lebih layak untuk dijaga ?! Karena pahala ini yang akan menemani kita sampai di depan pengadilan Allah.
(baca : amalan yang pahalanya unlimited)
Sebagian orang mendermakan pahalanya dengan cuma-cuma tanpa ia sadari, dengan mengghibahi fulan, mendzalimi fulan, merampas hak fulan. Di saat sedikit pahala amat berharga di akhirat kelak untuk memberatkan timbangan amal.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Tahukah kamu siapakah orang yang merugi itu (muflis)?
“ Tahukah kamu siapakah orang yang merugi itu (muflis)?
Orang muflish adalah orang yang datang pada hari pembalasan dengan sholat, zakat, puasa dan haji sedangkan dia gegabah menghujat orang lain, menfitnah orang lain, menggunakan harta orang lain tanpa hak dan menumpahkan darah kaum muslimin serta memukulnya, maka kebajikannya akan terhitung sebagai ganjaran (orang yang didhaliminya), dan dosa-dosanya akan ditanggungnya dan dia akan dilempar ke dalam api neraka.” (HR. Muslim (6251)).”
Kita pun harus mawas diri, setengah mati berjuang menghabiskan umur untuk mencari rezeki Ilahi tapi rezeki itu tak menambah apa-apa kecuali sekedar tumpukan benda benda yang memenuhi rumah, lemari, dompet bahkan halaman dan garasi rumah.
Benda-benda yang membutuhkan ongkos untuk memelihara dan merawatnya. Benda-benda yang nantinya akan kita tinggalkan dan bisa saja jadi rebutan ahli waris sehingga warisan bukannya mengalirkan pahala malah mengalirkan mudharat dan dosa.
(baca : inilah penghalang rezeki nomor satu).
Rezeki adalah apa yang bisa kita manfaatkan. Harusnya juga bisa terus kita manfaatkan selama kita hidup dan setelah kita mati. Sedekahkan sebagian rezeki yang kita punya lewat amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah kita bergelar almarhum / almarhumah.
Hati-hati jika berbuat sebaliknya..
Rezeki yang kita peroleh digunakan untuk maksiat dan dosa. Sehingga panen rezeki berbanding lurus dengan panen dosa..
Pahala yang kita peroleh dengan bersusah payah ibadah, jadi berkurang bukan karena kita jarang melakukannya tapi karena kita melakukan dosa pada orang lain. Sehingga ibadah kita tertransfer otomatis pada mereka, seakan-akan kita begitu sukarela mendermakan pahala kita..
(baca : inilah penghalang rezeki nomor satu).
Rezeki adalah apa yang bisa kita manfaatkan. Harusnya juga bisa terus kita manfaatkan selama kita hidup dan setelah kita mati. Sedekahkan sebagian rezeki yang kita punya lewat amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah kita bergelar almarhum / almarhumah.
Hati-hati jika berbuat sebaliknya..
Rezeki yang kita peroleh digunakan untuk maksiat dan dosa. Sehingga panen rezeki berbanding lurus dengan panen dosa..
Pahala yang kita peroleh dengan bersusah payah ibadah, jadi berkurang bukan karena kita jarang melakukannya tapi karena kita melakukan dosa pada orang lain. Sehingga ibadah kita tertransfer otomatis pada mereka, seakan-akan kita begitu sukarela mendermakan pahala kita..
Waspadalah !!
Wallahu alam..
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment