Bagaimana Mau Bagus Rezeki, Kalo Kita Banyakan Ngeluh?
Kita selalu saja mengeluh.
- Tiada hari tanpa keluhan keluar dari bibir ini setiap hari. Ada saja yang kita keluhkan entah itu kemacetan lalu lintas dimana kita terjebak di dalamnya, harga-harga yang melambung tinggi, hidup seolah menderitaaaaa.. banget..ach!!
- Padahal Allah Maha Baik, telah menciptakan kita dengan sempurna, berwajah elok nan menawan, senyuman indah dan mata yang sempurna bisa melihat apa saja.Tangan dan jemari yang lengkap, memiliki kaki dna pergelangannya yang bisa dipake berjalan, berlari, menari. Punya hidung untuk mencium dan mengenal berbagai aroma. Telinga terbentuk sempurna sehingga bisa mendengar nada-nada indah dan suara-suara di sekeliling kita.
- Tapi kita masih saja mengeluh !
Kenapa kita selalu mengeluh?
- Karena kita tak pernah bersyukur pada apa yang kita punya. Kita selalu melihat orang lain yang lebih sempurna.
- melihat yang lebih elok wajahnya kita jadi sedih.
- melihat ada yang lebih kaya dan banyak rezekinya, kita jadi merasa menjadi mahluk paling miskin sedunia.
- melihat ada yang lebih tinggi dan bodi aduhai kita merasa gendut dan bodi tak sempurna, seolah gagal jadi manusia.
- melihat ada yang berprestasi lebih, kita jadi sebel dan merasa tak berguna.
- Karena lebih mudah melontarkan keluhan daripada mengucap syukur. Melihat orang lain lebih makmur kita langsung mengeluh mengapa dia diberi kemakmuran oleh Allah, mengapa bukan kita? Melihat orang lain lebih elok wajahnya, kita langsung protes, kenapa kok harus aku yang diberi muka pas-pasan?
- Karena kita fokus pada penderitaan. Kita fokuskan pada kekurangan yang kita terima, miskin, jelek, pendek, gendut, menderita, merana, galau....sehingga kita tak bisa melihat sisi positif dan rezeki yang sebenarnya kita terima.
- Karena kita mudah menyerah. Saat Allah memberi kita ujian, bahkan ujian dengan kekurangan rezeki kita mudah menyerah, merasa tidak sanggup menerima cobaan, padahal Allah tidak akan menguji jika kita tak dapat menanggungnya, kitanya saja yang terlalu cengeng. Padahal sudah selayaknya kita dicoba, Allah tidak akan membiarkan kita mengatakan diri beriman tanpa diuji terlebih dahulu.
Sadarlah.. !
- Pernahkah kita menghitung nikmat dan rezeki yang Allah beri? Bukankah setiap kebutuhan kita selalu terpenuhi dan dicukupi olehNya?
- Bukankah kita tak pernah sedetik pun telat menghirup udara yang disediakanNya, hingga darah bisa mengalir membawa oksigen ke seluruh tubuh dan semua organnya bisa berfungsi dengan baik?
- Sadarkah kita bahwa Allah takkan membiarkan kita berjuang sendiri, Allah selalu menemani. Dengan cinta kasihNya yang tak pernah kita sadari. Allah selalu Maha Baik tapi kita terlalu buta untuk menyadarinya.
- Siapa diri ini tanpa Allah? Hanya sebutir debu yang tak bisa apa-apa. Allah selalu berikan yang terbaik untuk hidup kita, Allah pilihkan segalanya untuk kebaikan kita, Allah atur agar kita bisa hidup tenang, tentram, nyaman dan selamat dunia akhirat, tapi toh kita terus saja mengeluh, bahkan atas aturan-aturan yang ditetapkanNya.
Kata Rasulullah SAW :
Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya sehingga ia seolah-olah tidak melihat hak Allah dalam dirinya maka Allah akan menanamkan 4 penyakit :(1) Kebingungan yang tiada putus, (2) Kesibukan yang tiada berujung, (3) Kebutuhan yang tiada terpenuhi, (4) Khayalan yang tiada berujung.
- Sadarkah kita, kalau kita terlalu fokus pada dunia, pada upaya mencari rezeki disertai dengan keputus asaan dan sejuta daftar keluhan, justru kebutuhan kita malah tak terpenuhi. Padahal kita sudah bersimbah peluh bercucuran air mata demi mengejarnya. Pengejaran yang sia-sia...
Ingatlah hal ini :
- Musibah/ujian/kehilangan/ kekurangan rezeki sebagai pengingat untuk selalu bersyukur pada Allah. Kesusahan diberi pada kita agar kita bisa lebih menghargai saat kita hidup senang, bebas ujian, berpunya dan banyak rezeki.
- Terkadang kita terlalu fokus pada apa yang tidak punyai ketimbang apa yang sudah kita miliki. Akhirnya Allah menegur kita dengan menghilangkan satu dari sekian banyak hal yang kita miliki. (baca : hitunglah rezekimu dan berhenti mengeluh)
- Bagaimana mau bagus rezeki, jika kita kebanyakan ngeluh, kurang bersyukur dan nelangsa melulu....yang membuat lemah semangat, semangat mencari rezeki dan semangat ibadah. (baca : rezeki bakalan mandek kalau kita kebanyakan ngeluh)
- Yok mari bangkitkan semangat kita kembali untuk mencari keridhaan Allah. Jadikan kerja itu ibadah, jangan semata-mata buat mencari rezeki tapi mencari keridhaan Allah. Kalo Allah sudah ridha mah.. rezeki itu keciiiiil..!!
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment